Soalan
52: Mimpi Pembukaan Mekah jadi Kenyataan – dan pembukaan terdekat
Soalan 53: Ibarat Kayu dan Paku
Soalan
52: Apakah tafsiran ayat yang mulia ini:
﴿لَقَدْ
صَدَقَ اللَّهُ رَسُولَهُ الرُّؤْيا بِالْحَقِّ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ
الْحَرَامَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُؤُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ
لا تَخَافُونَ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا فَجَعَلَ مِنْ دُونِ ذَلِكَ فَتْحاً
قَرِيباً﴾
{Sesungguhnya
Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan
sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram,
insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya,
sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu
ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.}? [4]
Penyoal: Ibrahim Raghil
Jawapan:
بسم الله الرحمن الرحيم
والحمد لله رب العالمين، وصلى الله على محمد وآل محمد الأئمة
والمهديين وسلم تسليماً.
Dengan
nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi amat Pengasihani.
Segala
puji tertentu bagi Allah, Tuhan sekalian alam. Selawat Allah ke atas Muhammad
dan Aali Muhammad, para Imam dan Mahdi-mahdi dan salam penuh pengiktirafan.
Ayat
ini menjelaskan bahawa rukya (mimpi) adalah dari Allah SWT, dan ia akan menjadi
kenyataan jika dikehendaki Allah walaupun selepas beberapa masa, dan tiada
mengingkarinya kecuali orang-orang zalim. Dan apa yang dijanjikan Allah pada Rasul-Nya
dalam rukya (mimpi) menjadi kenyataan: Maka Pembukaan Mekah berlaku walaupun selepas
beberapa waktu, dan Khaibar telah dibuka dan ia adalah pembukaan terdekat. Dan
Al-Quran itu masih hidup dan ia berjalan selagi beredarnya matahari dan bulan, [5]
dan
ini adalah zaman di mana ayat ini akan menjadi kenyataan sekali lagi jika
dikehendaki Allah.
Bagi
maksud tersirat, pasti pembukaan terdekat adalah pembukaan jelas yang berlaku
kepada Rasulullah (S). Dan saya telah menjelaskannya di banyak tempat, dalam Al-Fatehah (Tafsir)
dan Al-Mutasyabihaat
(kitab) sila rujuk.
Dan
jalan pembukaan jelas dibuka untuk setiap manusia yang mahu berusaha kepada
Allah melalui Waliy Allah dan Hujjah-Nya kepada makhluk-Nya. Jadi Al-Masjid
Al-Haram adalah Waliy Allah, dan orang-orang mukmin memasukinya, insya Allah
dalam keadaan aman dengan mencukur rambut.yang bermaksud: mereka tidak
mempunyai pemikiran atau pendapat dengan kata-kataNya, sebaliknya mereka menyerah
kepadaNya dengan sepenuhnya. Bagi orang yang memendekkan [rambut mereka] mereka
di bawah martabat ini. Dan rambut mewakili pemikiran manusia dan pendapatnya,
jadi ia dicukur atau dipendekkan bermakna penyerahan kepada yang keranaNya ia dicukur
atau dipendekkan rambutnya.
✡✡✡✡✡
---------------------------------------
[4]
- Surat Al-Fath 48:27
[5]
– Dari Abdul Rahim Al-Qashir berkata: Pada suatu hari aku bersama Abi Ja'far
(as) lalu ia berkata: (Wahai Abdul Rahim!) Lalu aku berkata: (Ya Tuan). Dia
berkata: Allah berfirman
(إِنَّمَا
أَنتَ مُنذِرٌ وَلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ)
{Sesungguhnya
kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang
yang memberi petunjuk.} [Al-Ra3d 13:7],
Kerana
Rasulullah (S) bersabda
أنا المنذر وعلي الهادي، من الهادي اليوم؟
"Aku
adalah pemberi peringatan dan Ali adalah pemberi panduan, Jadi siapa yang.memberi
panduan hari ini?”
Lalu
aku menjadi senyap, lama kemudian aku mengangkat kepalaku dan berkata:. (Semoga
aku menjadi tebusan tuan, ia adalah pada tuan, yang mewarisinya seorang demi seorang,
sehingga ia datang kepada tuan. Maka tuanlah - Semoga aku menjadi tebusan tuan
- pemberi panduan (Al-Hadi) itu). Dia berkata: (Kamu telah berkata benar, wahai
Abdul Rahim, Sesungguhnya Al-Quran hidup dan tidak mati, dan ayatnya hidup dan
tidak mati Jika ayat apabila diturunkan pada orang-orang itu mati maka matilah Al-Ayat.
akan matilah pula Al-Quran. Tetapi ia terus berjalan dan terus hidup,
sebagaimana ia berlari sebelumnya). Maka Abdul Rahim berkata: (Abu Abdillah
(as) berkata: "Sesungguhnya Al-Quran hidup dan tidak mati, dan ia berjalan
seperti malam dan siang, dan berjalan sama seperti matahari dan bulan, dan ia
berjalan mengakhiri kami seperti mana ia berlari mengawali kami ") - Bihar
Al-Anwar jilid 53 halaman 403. (pengulas)
Soalan
53: Apakah tafsiran ayat yang mulia ini:
﴿وَحَمَلْنَاهُ عَلَى ذَاتِ أَلْوَاحٍ
وَدُسُرٍ﴾
{Dan
Kami bawa (Nuh) ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku,)}? [Al-Qamar
54:13]
Penyoal: Ibrahim Raghil
Jawapan:
بسم الله الرحمن الرحيم
والحمد لله رب العالمين، وصلى الله على محمد وآل محمد الأئمة
والمهديين وسلم تسليماً.
Dengan
nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi amat Pengasihani.
Segala
puji tertentu bagi Allah, Tuhan sekalian alam. Selawat Allah ke atas Muhammad
dan Aali Muhammad, para Imam dan Mahdi-mahdi dan salam penuh pengiktirafan.
.
Papan
adalah kayu, dan paku adalah pengikat, ini adalah perkiraan zahir.
Dan
dari Rasulullah Muhammad (S), baginda bersabda, "... kami adalah Al-Dusur
(paku) ..." [6]
Dan
Allah Ta'ala berfirman,
﴿وَحَمَلْنَاهُ عَلَى ذَاتِ أَلْوَاحٍ وَدُسُرٍ
* تَجْرِي بِأَعْيُنِنَا…﴾
{
Dan Kami bawa (Nuh) ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku, *
Yang berlayar dengan pemerhatian (mata) Kami.... [7]
Dan
pemilik Wilayah Uluhiyah dan Hujjah Allah atas makhluk-Nya adalah mata Allah di
bumi-Nya, maka apa yang dimaksudkan dengan Mata Kami adalah: Aali (keluarga) Muhammad
(as).
✡✡✡✡✡
---------------------------------------
[6]
- Al-Bihar: Jilid 26, Page 333
[7]
- Surah Al-Qamar ayat 13-14
Tiada ulasan:
Catat Ulasan