Bahagian
Ketujuh
Ilmu
Imam
Ahmad Al-Hassan (as) berkata:
Allah
berfirman
بِسْمِ اللَّـهِ
الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
﴿يُسَبِّحُ
لِلَّـهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ * هُوَ الَّذِي
بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ
وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن
قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ * وَآخَرِينَ
مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ ۚ وَهُوَ
الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ *
ذَٰلِكَ
فَضْلُ اللَّـهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ ۚ وَاللَّـهُ ذُو
الْفَضْلِ الْعَظِيمِ﴾
“Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana. * Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang
Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan
mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka
sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, * dan (juga) kepada kaum
yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. * Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya
kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar. [Al-Jumu’ah
62:1-4]
Yakni,
kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka, akan
diutus pada mereka seorang utusan dari mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya
kepada mereka, menyucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-kitab dan
hikmah….
Sudah
pasti tidak mungkin ia adalah Muhammad (S) pula, yang membacakan kepada kaum
lain yang datang setelah kepulangan baginda kepada Allah. Maka mesti ada
seorang utusan pula di tengah Umiyin yakni Ummul Qura (di sekeliling pusat
bandar) di zamannya, dan dia memiliki sifat-sifat; membacakan ayat-ayat dan
menyucikan manusia, iaitu membersihkan mereka sehingga terlihat di malakut lelangit,
dan dia mengajarkan mereka Al-kitab dan hikmah.” [1] Sampai
di sini perkataannya (Imam Ahmad Al-Hassan), selawat Allah ke atasnya.
Tidak
seorangpun yang meragukan kepastian bahawa Al-Mahdi adalah seorang yang berilmu,
bahkan orang yang paling mengetahui semua perlaksanaan dan semua agama di
zamannya.
Disampaikan
oleh Abu Yusuf Al-Muqadasi dari Shafwan bin ‘Amru dari Abdullah bin Basyar
al-Khats’ami dari Ka’ab, katanya:
“Al-Mahdi
diutus memerangi Romawi. Ia dikurnia “Fiqh Sepuluh” yang dikeluarkan dari Tabut
Al-Sakinah (peti
ketenangan)
dari Gua di Anthakia, di dalamnya adalah Taurat yang telah Allah turunkan
kepada Musa (as), dan Injil yang telah Allah AWJ turunkan kepada Isa (as). Ia
memutuskan hukum di kalangan ahli Taurat dengan Taurat mereka dan di kalangan ahli
Injil dengan Injil mereka.” [2]
Disampaikan
oleh Dhamrah dari Ibnu Syauzhab dari Mathar dari Ka’ab, katanya: “Dinamakan “Al-Mahdi”
kerana dia memberi petunjuk (yahdi) kepada perjalanan dari perjalanan Taurat,
yang akan dikeluarkannya dari pegunungan Syam. Ia menyeru kaum Yahudi
kepadanya, lalu banyak kumpulan yang menerima kitab-kitab itu. Kemudian
disebutkan mereka itu sekitar tiga puluh ribu orang.” [3]
Setelah
selesai menyampaikan pasal-pasal peraturan mengenal khalifah Allah dan termasuk
sokongan setiap pasal dengan hujjah (dalil-dalil) yang mencukupi, Kita beralih
kepada berikutnya untuk penentuan kebenaran. .
Bagi,
Imam Ahmad Al-Hassan (as), namanya adalah Ahmad sebagaimana dijelaskan
sebelumnya bahawa Rasulullah (S) telah menyebutkan nash namanya.
Imam
Ahmad Al-Hassan (as), adalah pengibar “Panji Bai’atu Lillah (Kesetiaan
kepunyaan Allah)” dan merupakan perintah Allah agar berbaiat kepadanya; “Jika
kalian melihatnya, dialah khalifatullah al-Mahdi.”
Imam
Ahmad Al-Hassan (as), adalah orang paling berilmu di bumi. Tiada seorangpun
yang hidup dapat mendatangkan orang seperti dia dan menolak dia, dan dia
sepadan seperti datuknya, Rasulullah (S).
[4]
Firman
Allah:
﴿وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا
فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ﴾
Dan jika kamu (tetap) meragukan apa yang telah Kami
turunkan kepada hamba Kami, maka datangkanlah satu surah yang semisal dengannya. [Al-Baqarah 2:23]
﴿قُل لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَن يَأْتُوا
بِمِثْلِ هَـٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ
لِبَعْضٍ ظَهِيرًا﴾
Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin
berkumpul untuk mendatangkan yang serupa dengan Al Quran ini, niscaya mereka
tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka
menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".[17:88]
﴿وَلَوْ
كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّـهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا﴾
Kalau
kiranya ia bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat perselisihanan yang
banyak di dalamnya” [Al-Nisaa’ 4:82]
Para
pemuka masyarakat selalu
mendakwa sebagai orang-orang berilmu, mereka menghindar dari berbahas dengannya atau menyanggah
atas kitab-kitabnya, baik mereka itu ulama Muslimin Sunnah maupun Syiah, dan
Yahudi atau Kristian.
✡✡✡✡✡
--------------------------
[1] Dari Kitab Washiy dan Utusan Imam Al-Mahdi di dalam
Taurat dan Injil dan Al-Quran oleh Imam Ahmad Al-Hassan (as).
[2] Fitan Al-Marwazi hadits No.1022 -
[3] Fitan Al-Marwazi hadits No.1035 -
[4] Diceritakan kepada kami Syeikh dari Walid dari Al-Zahri
dari ;Urwah dari Aisyah, dari Nabi (S) baginda bersabda, Dia adalah seorang dari
keluargaku berperang di atas sunnahku seperti mana aku berperang atas wahyu)) Fitan
Al-Marwazi hadits No.1092
-
Tiada ulasan:
Catat Ulasan