Imam
Muhammad Al-Mahdi as
Narna
: Muhammad
Gelar
: Al-Mahdi, Al-Qoim, Al-Hujjah, AL-Muntadzar,
Shohib
Al-Zaman, Hujjatullah
Julukan
: Abul Qosim
Ayah
: Hasan AL-Askari
Ibu
: Narjis Khotun
Tempal/Tgl
Lahir : Samara’, Malam Jum’at 15 Sya’ban 255 H.
Ghaib
Sughra : Selama 74 Tahun, di mulai sejak kelahirannya hingga tahun 329
Ghaib
Kubra : Sejak Tahun 329 hingga saat ini
Riwayat
Hidup
“Dan
sungguh telah Kami tulis dalam zabur sesuduh (Kami tulis dalam) Lauh Mahfud,
bahwu bumi ini akan diwarisi oleh hamha-hamba-Ku yang saleh (QS:21:105)
Kaum
muslimin, dengan segala perbedaan mazhab yang ada, sepakat mengen akan
datangnya sang pembaharu bagi dunia yang telah dilanda kezaliman dan kerusakan,
untuk kemudian memenuhinya dengan keadilan. Rasulullah sawas mengabarkan bahwa
sang pemhaharu ini mempunyai nama yang sama dengan namanya.
Manusia
pilihan itu tidak lain adalah Muhammad bin al-Hasan al-Mahdi bin Ali al-Hadi
bin Muhammad al-Jawad bin Ali al-Ridha bin Musa al-Kazim bin Ja’far As-Shadiq
bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib,
yang juga putra Fatimah az-Zahra binti Rasulullah saww.
Beliau
dilahirkan di Samara’ pada tahun 255 H. Ibunya adalah Narjis yang dulunya
seorang jariah. Hingga berumur 5 tahun, beliau diasuh, dibimbing dan dididik
oleh ayahandanya sendiri. Hasan al-Askari. Hingga saat ini beliau masih hidup
dan akan muncul dengan seizin Allah untuk memenuhi bumi dengan keadilan.
Kehidupan
politik di zaman heliau sarat dengan kekacauan, fitnah dan pergolakan yang
terjadi di mana-mana. Keadaan ini dilukiskan oleh Thahari: “Pada masa
pemerintahan al-Mukhtadi seluruh dunia Islam dilanda oleh fitnah”.(Tarikh
Thabari, Jilid VII hal 359)
Dalam
situasi seperti inilah, Imam akhirnya ghaib dan hanya beberapa orang saja yang
bisa menermuinya. Keghaiban Imam Mahdi terdiri dari dua periode; Ghaib Sughra
dan Ghoib Kubra. Ghaib Sughra berlangsung sejak kelahiran beliau tahun 255 H,
semasa hidup ayahnya. Pada masa Ghaib Sughra ini beliau hanya bisa ditermui
oleh empat orang wakilnya yaitu:
1. Utsman
bin Said al-Umari al-Asadi.
2. Muhammad
bin Utsman bin Said al-Umari al-Asadi, wafat tahun 305 H.
3. al-Husein
bin Ruh al-Naubakti, wafat tahun 320 H.
4. Ali
bin Muhammad al-Samir, wafat 328/329 H.
Keghaiban
Sughra ini berlangsung selama 70 tahun. Sedang Ghaib Kubra terjadi sejak
wafatnya wakil Imam yang keempat, Ali bin Muhammad Al-Samir, hingga Allah
mengijinkan kemunculannya. Dalam masa Ghaib Kubra ini terputuslah hubungan
beliau dengan para pengikutnya. Semoga Allah mempercepat kemunculannya. Amin Ya
Rabbal ‘Alamin.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan