Ketiga: Dalil Naqal Perjanjian Lama "Taurat":
Kita dapati sunnah Ilahiyah yang sama yang diceritakan
dalam Al-Quran dan agama Islam serupa dengan apa yang dijelaskan dalam
Perjanjian Lama (Taurat) , dan berikut adalah beberapa ayat sebagai contoh:
(14) Kemudian berfirmanlah Tuhan
kepada Musa: "Sesungguhnya sudah dekat waktunya bahawa engkau akan mati;
maka panggillah Yasyuk (Yusyak) dan berdirilah bersama-sama dengan dia dalam Khemah
Pertemuan, supaya Aku memberi perintah kepadanya." Lalu pergilah Musa dan Yasyuk
(Yusyak) berdiri dalam Khemah Pertemuan. [1]
Ucapan itu adalah jelas ditujukan Yosua (Yasyuk) atau
(Yusyak), dia adalah washi Musa (as)
(1) Inilah berkat yang diberikan Musa, rijal
Allah kepada Bani Israel sebelum ia mati." (2) "Musa mengatakan, “Tuhan
datang dari Sinai seperti terang yang bersinar pada pagi hari dari Sa’eir,
seperti terang yang bersinar dari Gunung Faran. dan datang dari tengah-tengah
puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api
yang menyala.." (3) Sungguh Ia mengasihi hamba-Nya;
semua orang-Nya yang kudus--di tangan- mereka, mereka duduk pada kaki-Mu,
menangkap sesuatu dari firman-Mu. [2].
Nash (teks) ini menyebut Musa, Isa dan Muhammad, dan
boleh dikaji semula seperti yang diterangkan oleh tafsir teks doa Al-Simaat.
(32) Lagi
kata raja Daud: "Panggillah imam Zadok (Shaduq), nabi Natsan dan Benayahu
bin Yahwiyadak." Mereka masuk menghadap raja, (33) dan
raja berkata kepada mereka: "Bawalah para pegawai tuanmu ini, naikkan
anakku Sulaiman ke atas bagal betina kendaraanku sendiri, dan bawa dia ke Gihun.
(34) Imam Zadok (Shaduq) dan nabi Natsan harus mengurapi
dia di sana menjadi raja atas Israel; kemudian kamu meniup sangkakala dan
berseru: Hidup raja (35) Sesudah itu kamu berjalan pulang
dengan mengiring dia; lalu ia akan masuk dan duduk di atas takhtaku, sebab
dialah yang harus naik takhta menggantikan aku, dan dialah yang kutunjuk
menjadi raja atas Israel dan Yahuza." (36) Lalu Benayahu
bin Yahwiyadak menjawab raja: "Amin! Demikianlah kiranya firman Tuhan, Ilah
tuanku raja! (37) Seperti mana Tuhan menyertai tuanku raja,
demikianlah kiranya Ia menyertai Sulaiman; semoga Ia membuat takhta Sulaiman lebih
agung dari takhta tuanku raja Daud.." [3]
(1) Ketika saat kematian
Daud mendekat, ia berpesan kepada Sulaiman, anaknya. (2) " Aku ini akan
menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti
laki-laki. (3) Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Al-Rabb Tuhanmu,
dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti
segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis
dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan
dalam segala yang kautuju (4) dan supaya Tuhan menepati janji yang
diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di
hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka
keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel. [4]
Kedua-dua teks di atas dengan jelas menunjukkan bahawa Nabi Allah, raja
Sulaiman (as) adalah washi nabi Allah, raja Daud (as) dan yang mewasiatkan kepada
Sulaiman dengan perintah Allah SWT.
----------------------------------------
[1] Ulangan (Deuteronomy) – Bab XXXI:14.
[2] Ulangan (Deuteronomy) – Bab XXXIII:1 - 3
[3] 1 Raja Raja - bab I: 32 - 37
Tiada ulasan:
Catat Ulasan