PERUTUSAN AL YAMANI (AS) SEMPENA EID GHADEER 1433 H.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Amat Mengasihani.
Segala pujian bagi Allah, Tuhan sekalian alam.
Allah berselawat ke atas Muhammad dan keluarga Muhammad, para Imam dan para Mahdi.
Allah berselawat ke atas Muhammad dan keluarga Muhammad, para Imam dan para Mahdi.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Wahai muslimin dan muslimat, semoga kalian diberkati dan dalam kesihatan yang baik tahun ini dan setiap tahun pada peristiwa permulaan Eid Hakimiyyah Allah (Hari Ketuanan Allah) dan Eid Ghadeer yang diberkati. Peristiwa ini adalah mulia yang dihargai Allah dan di hati Muhammad kekasih Allah, serta di hati-hati orang yang beriman. Ya Allah yang menyedia, mengatur, merancang dan mempersiapkan hari ini untuk menyambut makhluk yang mengharapkan pemberianNya dan meminta anugerah serta kurniaanNya. Maka kepadaMu Ya Tuhan segala persiapanku, perkiraanku, perancanganku dan kesediaanku untuk meminta pemberianMu dan mengharapkan kurniaanMu. Ya Allah, jadikanlah anugerahMu untuk kami pada hari ini adalah kemenangan agamaMu yang benar melalui kami. Yang Maha Pemurah dan Maha Luas Pemberian.
Allah berfirman: Dan Kami jadikan mereka Imam-Imam, yang memimpin dengan perintah Kami dan Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebaikan dan mendirikan sembahyang, serta memberi zakat dan mereka pula sentiasa beribadat kepada Kami. [Al Anbiya: 73)
Wahai muslimin dan muslimat, semoga kalian diberkati dan dalam kesihatan yang baik tahun ini dan setiap tahun pada peristiwa permulaan Eid Hakimiyyah Allah (Hari Ketuanan Allah) dan Eid Ghadeer yang diberkati. Peristiwa ini adalah mulia yang dihargai Allah dan di hati Muhammad kekasih Allah, serta di hati-hati orang yang beriman. Ya Allah yang menyedia, mengatur, merancang dan mempersiapkan hari ini untuk menyambut makhluk yang mengharapkan pemberianNya dan meminta anugerah serta kurniaanNya. Maka kepadaMu Ya Tuhan segala persiapanku, perkiraanku, perancanganku dan kesediaanku untuk meminta pemberianMu dan mengharapkan kurniaanMu. Ya Allah, jadikanlah anugerahMu untuk kami pada hari ini adalah kemenangan agamaMu yang benar melalui kami. Yang Maha Pemurah dan Maha Luas Pemberian.
Allah berfirman: Dan Kami jadikan mereka Imam-Imam, yang memimpin dengan perintah Kami dan Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebaikan dan mendirikan sembahyang, serta memberi zakat dan mereka pula sentiasa beribadat kepada Kami. [Al Anbiya: 73)
Dan Kami jadikan dari kalangan mereka beberapa pemimpin, yang
membimbing kaum masing-masing dengan perintah kami, selama mereka bersikap
sabar serta mereka tetap yakin akan ayat-ayat keterangan Kami. [Al Sajdah: 24]
Para Imam yang mulia (selawat Allah ke atas mereka) telah mengemukakan keikhlasan mereka dalam beribadah {dan adalah mereka penyembah-penyembah kami}, dan mereka mengemukakan kesabaran, kepercayaan, dan keyakinan dengan ayat-ayat Allah dan Wahyu Allah {apabila mereka bersabar dan meyakini ayat-ayat Kami}. Maka Allah berhak menjadikan mereka Imam-Imam yang memandu dengan perintahNya. Dalam kedua-dua ayat ini, Allah swt yang {tidak ditanyakan tentang apa yang Dia lakukan} menjelaskan sebab Dia menjadikan para Abid ini sebagai Imam-Imam yang memandu dengan perintahNya, kerana keutamaan tanpa sebab adalah menafikan keadilan dan Dia swt adalah Maha Adil. Disebabkan ini, saya mengatakan wahai mukminin dan mukminat yang dikasihi bahawa kalian pada hari ini memiliki fitrah dan kesediaan untuk menjadi seperti Muhammad (saaw), Ali (as) dan Keluarga Muhammad (as) serta janganlah kalian mensia-siakan peluang ini. Kalian harus berhati-hati kerana masing-masing kalian membawa titik hitam yang boleh memusnahkan kalian dan menjadikan kalian lebih jahat daripada Iblis (laknat Allah ke atasnya) yang merupakan Imam bagi mereka yang takbur kepada khalifah Allah di bumi-Nya. Saya berdoa kepada Allah agar melebihkan kalian dengan kebaikan di akhirat dan dunia.
Ingatlah wahai manusia! Sesungguhnya "kitab suratan amal" orang-orang yang berbakti (dengan taat dan amal kebajikan), adalah (didaftarkan) dalam "Illiyyiin". (18) Dan apa jalannya engkau dapat mengetahui, apa dia "Illiyyiin" itu? (19) Ialah kitab catatan yang jelas nyata, (20) Yang disaksikan oleh sekumpulan malaikat, yang didampingkan Tuhan di sisinya. (21) Sesungguhnya orang-orang yang berbakti (dengan taat dan amal kebajikan), tetap berada di dalam Syurga yang penuh nikmat: (22) Mereka berehat di atas pelamin-pelamin (yang berhias), sambil melihat (segala keindahan dan kemuliaan yang disediakan untuk mereka di situ). (23) Engkau dapat melihat pada muka mereka: Cahaya nikmat yang mereka perolehi. (24)Mereka diberi minum dari satu minuman yang termeterai bekasnya, (25) Meterainya kasturi, dan untuk (memperolehi nikmat kesenangan) itu hendaknya berlumba-lumba mereka yang ingin merebut kelebihan dan kesenangan; (26) [Al Muthaffifin: 18-26].
Para Imam yang mulia (selawat Allah ke atas mereka) telah mengemukakan keikhlasan mereka dalam beribadah {dan adalah mereka penyembah-penyembah kami}, dan mereka mengemukakan kesabaran, kepercayaan, dan keyakinan dengan ayat-ayat Allah dan Wahyu Allah {apabila mereka bersabar dan meyakini ayat-ayat Kami}. Maka Allah berhak menjadikan mereka Imam-Imam yang memandu dengan perintahNya. Dalam kedua-dua ayat ini, Allah swt yang {tidak ditanyakan tentang apa yang Dia lakukan} menjelaskan sebab Dia menjadikan para Abid ini sebagai Imam-Imam yang memandu dengan perintahNya, kerana keutamaan tanpa sebab adalah menafikan keadilan dan Dia swt adalah Maha Adil. Disebabkan ini, saya mengatakan wahai mukminin dan mukminat yang dikasihi bahawa kalian pada hari ini memiliki fitrah dan kesediaan untuk menjadi seperti Muhammad (saaw), Ali (as) dan Keluarga Muhammad (as) serta janganlah kalian mensia-siakan peluang ini. Kalian harus berhati-hati kerana masing-masing kalian membawa titik hitam yang boleh memusnahkan kalian dan menjadikan kalian lebih jahat daripada Iblis (laknat Allah ke atasnya) yang merupakan Imam bagi mereka yang takbur kepada khalifah Allah di bumi-Nya. Saya berdoa kepada Allah agar melebihkan kalian dengan kebaikan di akhirat dan dunia.
Ingatlah wahai manusia! Sesungguhnya "kitab suratan amal" orang-orang yang berbakti (dengan taat dan amal kebajikan), adalah (didaftarkan) dalam "Illiyyiin". (18) Dan apa jalannya engkau dapat mengetahui, apa dia "Illiyyiin" itu? (19) Ialah kitab catatan yang jelas nyata, (20) Yang disaksikan oleh sekumpulan malaikat, yang didampingkan Tuhan di sisinya. (21) Sesungguhnya orang-orang yang berbakti (dengan taat dan amal kebajikan), tetap berada di dalam Syurga yang penuh nikmat: (22) Mereka berehat di atas pelamin-pelamin (yang berhias), sambil melihat (segala keindahan dan kemuliaan yang disediakan untuk mereka di situ). (23) Engkau dapat melihat pada muka mereka: Cahaya nikmat yang mereka perolehi. (24)Mereka diberi minum dari satu minuman yang termeterai bekasnya, (25) Meterainya kasturi, dan untuk (memperolehi nikmat kesenangan) itu hendaknya berlumba-lumba mereka yang ingin merebut kelebihan dan kesenangan; (26) [Al Muthaffifin: 18-26].
Apa yang Ali (as) tawarkan untuk layak mendapatkan keutamaan
AIlah ini?
Ali (Selawat Allah ke atasnya) membantu Rasulullah Muhammad (sawas) pada awal diutuskannya dan dia adalah yang pertama beriman. Apatah lagi dia adalah seorang lelaki yang tersangat muda umurnya telah menawarkan hidupnya sebagai korban di tangan Allah swt dan setiap kali [pertempuran] dia telah mendapat luka atau luka parah yang membawa maut, tetapi tidak pernah menghalangnya dari mara ke arah kematian di masa yang lain. Dia mempersembahkan ibadah dan keikhlasan dengan membelanjakan kesemua yang dia miliki, dari cincinnya dan makanannya ketika sedang berpuasa. Tiada siapa yang mengetahui perbuatannya jika Allah tidak menurunkan ayat Quran yang menyebutkan perbuatannya itu. Ali (Selawat Allah ke atasnya) menyembunyikan tangisannya di antara tangan Allah swt hattakan dari Fatimah (Selawat Allah ke atasnya). Ali telah menghancurkan keakuannya dan tidak pernah meminta untuk disebut, maka Allah mengurniakannya kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan, serta kelebihan atas seluruh alam.
Adapun di akhir hayatnya, dia adalah pemerintah bagi sebuah daulah yang besar. Oleh itu, saya pulangkan kepada dirinya sendiri untuk menggambarkan keadaannya ketikamana dia (selawat Allah ke atasnya) berkata: "Adakah aku akan berpuas hati dengan diriku sendiri untuk digelar Amirul Mukminin, sedangkan satu detik pun aku tidak bersekutu dengan mereka (Orang beriman) dalam perbuatan fitnah yang menimbulkan kebencian di masa ini? Atau menjadi model ikutan mereka dalam kesusahan hidup? Aku tidak diciptakan untuk disibukkan dengan memakan makanan-makanan lazat seperti binatang ternak yang ditambat yang hanya bimbangkan jerami, atau haiwan liar yang berkeliaran di sekitar makanan yang hanya memperdulikan makanannya sahaja tanpa mengetahui apa tujuan, atau ditinggalkan sia-sia dan dibiarkan tidak berguna, atau patutkah aku merenggut tali kesesatan, atau tercari-cari jalan kesesatan tanpa ilmu?
Ali (Selawat Allah ke atasnya) membantu Rasulullah Muhammad (sawas) pada awal diutuskannya dan dia adalah yang pertama beriman. Apatah lagi dia adalah seorang lelaki yang tersangat muda umurnya telah menawarkan hidupnya sebagai korban di tangan Allah swt dan setiap kali [pertempuran] dia telah mendapat luka atau luka parah yang membawa maut, tetapi tidak pernah menghalangnya dari mara ke arah kematian di masa yang lain. Dia mempersembahkan ibadah dan keikhlasan dengan membelanjakan kesemua yang dia miliki, dari cincinnya dan makanannya ketika sedang berpuasa. Tiada siapa yang mengetahui perbuatannya jika Allah tidak menurunkan ayat Quran yang menyebutkan perbuatannya itu. Ali (Selawat Allah ke atasnya) menyembunyikan tangisannya di antara tangan Allah swt hattakan dari Fatimah (Selawat Allah ke atasnya). Ali telah menghancurkan keakuannya dan tidak pernah meminta untuk disebut, maka Allah mengurniakannya kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan, serta kelebihan atas seluruh alam.
Adapun di akhir hayatnya, dia adalah pemerintah bagi sebuah daulah yang besar. Oleh itu, saya pulangkan kepada dirinya sendiri untuk menggambarkan keadaannya ketikamana dia (selawat Allah ke atasnya) berkata: "Adakah aku akan berpuas hati dengan diriku sendiri untuk digelar Amirul Mukminin, sedangkan satu detik pun aku tidak bersekutu dengan mereka (Orang beriman) dalam perbuatan fitnah yang menimbulkan kebencian di masa ini? Atau menjadi model ikutan mereka dalam kesusahan hidup? Aku tidak diciptakan untuk disibukkan dengan memakan makanan-makanan lazat seperti binatang ternak yang ditambat yang hanya bimbangkan jerami, atau haiwan liar yang berkeliaran di sekitar makanan yang hanya memperdulikan makanannya sahaja tanpa mengetahui apa tujuan, atau ditinggalkan sia-sia dan dibiarkan tidak berguna, atau patutkah aku merenggut tali kesesatan, atau tercari-cari jalan kesesatan tanpa ilmu?
Pergi jauh dariku wahai dunia, aku telah jauh menyingkirkan
kamu. Aku telah memisahkan diri dari cengkamanmu, aku berlepas diri dari
perangkapmu, aku mengelak dari terjerumus ke dalam jurangmu. Di manakah
orang-orang yang kamu goda dengan senda guraumu? Di manakah umat-umat yang kamu
pesonakan dengan perhiasanmu? Di sini mereka! dipenjarakan di dalam kubur dan
tersimpan di liang lahat. Demi Allah, Sekiranya kamu seseorang yang boleh
dilihat dengan bentuk dan deria, akanku tegakkan ke atasmu undang-undang Allah
bagi orang-orang yang kamu goda mereka dengan harapan-harapan, umat-umat yang
kamu lemparkan mereka ke dalam jurang, raja-raja yang kamu serahkan mereka
kepada kebinasaan dan kamu bawa mereka ke destinasi penderitaan, tanpa ada
perhentian dan permulaan.
Jauh sekali, siapa yang memijak tempat licinmu akan
tergelincir, siapa yang belayar dilautan besarmu akan tenggelam, siapa yang
melencung dari perangkapmu akan berjaya. Orang yang selamat daripadamu tidak
keberatan, jika kediamannya tidak selesa. Dunia di sisinya adalah seperti hari
yang telah tiba masa luputnya. Pergi jauh dariku [wahai dunia], demi Allah aku
tidak akan menghinakan diriku kepadamu sehingga kamu akan menghinakanku, aku
juga tidak akan melunakkan diri kepadamu sehingga kamu dapat mengemudiku. Demi
Allah, kecuali dengan apa yang dalam kehendak Allah, aku meredhakan diriku
dengan latihan untuk berpuashati dengannya jika ditakdirkan aku mendapat
sekeping roti untuk dimakan dan secubit garam sebagai penyedap. Aku menyediakan
biji mataku seperti mata air yang telah kering puncanya sehingga tiada lagi air
mata. Pernahkah kamu melihat binatang ternakan duduk melutut selepas
kekenyangan dengan rumput ragutan mereka? Atau melihat biri-biri berbaring dan
berehat selepas puas meragut rumput? Perlukah Ali makan sepuas-puasnya dan
kemudian tidur dengan aman? Maka bekukanlah matanya selepas bertahun-tahun dia
mengikuti contoh binatang liar dan ternakan ragut.
Berbahagialah [sesungguhnya] orang yang memenuhi kewajipannya
kepada Tuhannya, menahan penderitaannya, meninggalkan tidurnya pada waktu
malam, dan apabila rasa mengantuk menguasainya dia menjadikan bumi sebagai
tilam dan tangannya sebagai bantal. Di kalangan orang yang berjaga pada waktu
malam kerana takutkan destinasi mereka di akhirat, berenggang dari tempat tidur
mereka, bibir mereka bersenandung dalam mengingati Allah dan dosa-dosa mereka
larut semasa mereka mencari pengampunan {Mereka adalah parti Allah,
Sesungguhnya! Parti Allah adalah orang-orang yang berjaya}.
Allah telah merahmatimu wahai Abu al-Hassan. Kamu mendahului
[kepada Allah] dengan tersangat jauh dan meletihkan sesiapa jua yang datang
selepasmu [dalam perlumbaan] dengan keletihan yang teramat sangat.
Wahai orang-orang dikasihi [Ansar], peristiwa ini juga
mengingatkan kita kepada mereka yang telah mengingkari dan akan terus
mengingkari Ketuanan Allah, Ali (as) dan ikrar taat setia di Ghadeer, walaupun
hakikatnya [peristiwa Ghadeer] diriwayatkan secara mutawatir. Mereka tetap
berteori tentang Ketuanan manusia, walaupun wujud ayat-ayat yang jelas dan
isyarat petunjuk yang menjelaskan Ketuanan Allah, serta hakikat bahawa bumi ini
tidak pernah kosong dari Khalifah Allah selepas Muhammad (saaw) dan begitu juga
sebelumnya.
Oleh itu, wahai umat Islam takutlah kepada Allah dan
tunduklah kepada kebenaran yang Allah telah zahirkan pada Hari Ghadeer.
Berimanlah dengan Imamah Ali (as) yang lebih utama daripada diri mereka sendiri
dengan nas Ghadeer, sepertimana Rasulullah (saaw) dan Allah swt (lebih utama
dari diri mereka). Wahai umat Islam, dalam situasi yang melanda sekarang ini
dengan kekabutan kelompok (firqah) dan pertumpahan darah khususnya di Syria.
Maka saya tegakkan hujah di hadapan Allah dan mengajak kelompok-kelompok umat
Islam dari kalangan Sunnah, Syiah, dan lain-lain untuk bersatu di bawah panji
kebenaran yang saya tegakkan dan serukan kepada mereka. Panji Ketuanan Allah
dan taat setia kepada Allah, panji tunggal wasiat Muhammad ibn Abdullah (sawas)
pada malam kewafatannya, yang menyebutkan di dalamnya 12 Imam dan 12 Mahdi.
Saya telah pun menjelaskan kebenaran buat mereka, maka
takutlah kepada Allah dan bersatu di bawah panji kebenaran dan panji Imam Mahdi
yang dijanjikan Nabi (sawas) di akhir zaman. Panji ini adalah panji Ahlul Bait
Nabi kamu, maka janganlah kamu melepaskan peluang dalam membantu dan berarak di
sekelilingnya.
Sekarang alihkan perhatian kamu wahai Ahlul Sunnah kepada
kelompok takfiri (wahabi salafi) yang bukan sahaja menghalalkan darah Syiah,
malah turut mengkafirkan ahlu sunnah lainnya dan menghalalkan darah mereka. Apa
yang telah dan sedang berlaku di Libya seperti perobohan maqam-maqam sufi, pembunuhan
Sunni dan Sufi Asy'ari yang cuba untuk mempertahankan tempat-tempat suci
mereka. Apa yang telah berlaku di Mesir seperti pembunuhan pengawal sempadan di
Sinai yang Sunni.
Apa yang telah berlaku dan masih berlaku di Iraq dan Somalia
adalah bukti terbaik bahawa puak Wahabi ini telah menyimpang dari agama dan
mereka adalah Khawarij akhir zaman yang mana Rasulullah Muhammad (sawas) telah
memberi amaran tentang fitnah mereka. Mereka dari kelompok Wahabi ini didorong
oleh kejahilan, perlucutan akal fikiran, maruah dan kehormatan diri; dan bukti
terbaik untuk disaksikan semua adalah apa yang mereka lakukan baru-baru ini di
Pakistan apabila mereka menyerang seorang murid perempuan yang miskin dengan
senjata api kerana dia enggan berhenti belajar. Kebenaran yang mengejutkan ini
tidak terhenti setakat itu sahaja, apabila beberapa sheikh Ahlul Sunnah turut
tunduk kepada mereka dan mula menyerang mereka yang mengikut (tashayyu’)
Keluarga Muhammad (as) sebagai merelakan tindakan Wahabi pembunuh yang
merupakan Khawarij di akhir zaman.
Kepada Allah saya berharap agar dakwah ini diterima di sisi
para intelektual dan pengkaji yang dahagakan kebenaran, serta mendapat manfaat
daripadanya hari ini. Seterusnya mengambil inisiatif untuk menjabat tangan ini
yang telah Allah panjangkan buat mereka supaya tidak menyesal di kemudian hari,
sekiranya masih ada waktu untuk mereka menyesal. Sedangkan sebahagian
pemerintah atau penindas di negara-negara Arab tidak pernah punya masa untuk
menyesal.
Harapan saya agar Syiah Keluarga Muhammad (a.s) memilih untuk
berada di bawah panji ini kerana nyata sekali ia adalah panji tunggal kebenaran
yang menyeru kepada kebenaran. Satu-satunya panji yang tidak mengampu dan tidak
bercampur baur dengan ahli kebatilan. Orang yang bersalah dari kalangan Syiah
Keluarga Muhammad (a.s) adalah orang yang bergantung kepada orang-orang [ulama]
yang kosong dari sebarang dalil syari’e mahupun akli dalam mendakwa kewajipan
taklid dan kenaiban umum (kepada Imam Mahdi as). Kesilapan mereka yang
bergantung kepada orang-orang [ulama] yang tidak mempercayai antara satu sama
lain. Setiap mereka telah mengambil sekelompok dari Syiah Keluarga Muhammad
(as) dan membentuk kelompok untuk dirinya sendiri tanpa sebarang lantikan dari
Allah, sehingga memecahbelahkan Syiah Keluarga Muhammad (as) kepada banyak
kelompok dan menjadikan mereka tidak bersatu dalam apa jua perbuatan, hatta
dalam penentuan dua hari raya Eid. Oleh itu, bagaimanakah mereka dapat
bergantung kepada orang-orang [ulama] ini dalam perkara yang lebih besar atau ancaman
yang lebih hebat sampai bila-bila pun? Mungkinkah bergantung kepada orang-orang
(ulama) ini sedangkan kalian melihat mereka melibatkan diri dalam politik dan
kerajaan Iraq misalnya. Mereka mempunyai nasib yang lebih buruk berbanding air
ludahan Musailamah [orang yang mendakwa menjadi nabi pada masa Nabi Muhammad
(saaw)], apabila salah seorang daripada pengikutnya meminta untuk memberi
berkat (tabarruk) kepada sebuah telaga yang mempunyai sedikit air, maka dia
meludah ke dalamnya untuk meningkatkan air, tetapi sebaliknya telaga itu
menjadi kering.
Wahai manusia sekalian, biarkanlah setiap mukmin memilih jalannya sendiri dengan teliti dan berhati-hati dengan Allah kerana kemungkinan dia akan menjadi sebahagian daripada rencana Iblis yang menolak dirinya kepada kemarahan Allah. Dan kemungkinan juga dia akan menjadi sebahagian daripada perancangan Mahdi Ilahi dalam menyokong kebenaran, menyokong panji taat setia buat Allah, panji ketuanan Allah dan panji hari Ghadeer yang diberkati.
Wahai manusia sekalian, biarkanlah setiap mukmin memilih jalannya sendiri dengan teliti dan berhati-hati dengan Allah kerana kemungkinan dia akan menjadi sebahagian daripada rencana Iblis yang menolak dirinya kepada kemarahan Allah. Dan kemungkinan juga dia akan menjadi sebahagian daripada perancangan Mahdi Ilahi dalam menyokong kebenaran, menyokong panji taat setia buat Allah, panji ketuanan Allah dan panji hari Ghadeer yang diberkati.
Dan salam sejahtera dan rahmat Allah serta berkat-Nya ke atas
kamu.
Ahmad al-Hassan
Hari Ketuanan Allah
Hari Ghadeer yang diberkati 1433 Hijrah (2012)
Hari Ketuanan Allah
Hari Ghadeer yang diberkati 1433 Hijrah (2012)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan