9. Bagaimana Ibu Musa Beriman Dengan Musa
(as)
كيف آمنت أُمّ موسى بموسى (ع)
Syed Ahmad Al-Hassan (as) dalam menerangkan kenyataan tersebut berkata:
[Bagaimana ibu Musa beriman dengan Musa (as) dalam Al-Quran?
Bukankan ibu Musa mukallaf (yang diberati syarak)?
Firman Allah:
﴿وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ أُمِّ مُوسَىٰ أَنْ أَرْضِعِيهِ ۖ فَإِذَا
خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ وَلَا تَخَافِي وَلَا تَحْزَنِي ۖ إِنَّا
رَادُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ الْمُرْسَلِينَ﴾
Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa;
"Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia
ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih
hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya
(salah seorang) dari para rasul. [Al-Qashash 28:7]
[karena sesungguhnya Kami akan
mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul]
Ini adalah kesaksian Allah untuk anaknya Musa
(as), yang dikehendaki (taklif) untuk beriman dengan Musa (as), seperti orang-orang
mukallaf yang lain, oleh itu bagaimana boleh beriman dengannya hanya melalui rukya
(mimpi) yang diilhamkan Allah kepadanya].
Syeikh Al-Mufid (rahmahu Allah) berkata tentang bagaimana ditunjukkan kepada
ibu Musa (as)
(... Adapun pandangan kami ia pada mukjizat-mukjizat dan ia adalah
sebagaimana firman Allah:
" Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa;
"Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia
ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih
hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya
(salah seorang) dari para rasul.,"
Maka ia termasuk pada pendapat mimpi benar (Tashhih Al-Manam)
kerana ia adalah wahyu (ilham) kepadanya di dalam tidur ...)[1]
✡✡✡✡✡
----------------------------
[1] Al-Fushul Al-Mukhtarah halaman 130
10. Mengapa Yakub (as) Melarang Anaknya Menceritakan Rukyanya?
لماذا نهى يعقوب (ع) ابنه عن قصّ رؤياه؟
Firman Allah SWT
﴿إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ
عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ * قَالَ يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ
عَلَىٰ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا ۖ إِنَّ
الشَّيْطَانَ لِلْإِنسَانِ عَدُوٌّ مُّبِينٌ ﴾
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada
ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang,
matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku". * Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah
kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar
(untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi
manusia".[Yusuf 12:5]
.
Syed Ahmad Al-Hassan (as) berkata dalam menerangkan sebab larangan
Yakub (as) anaknya Yusuf (as) menceritakan rukyanya kepada saudara-saudaranya:
[Ya’kub (as) menganggap rukya, yang disebut dalam
Al-Quran adalah dalil lantikan peribadi Yusuf (as) sebagai Khalifah Allah dan
memberi peringatan kepadanya supaya jangan menceritakan kepada saudara-saudaranya,
kerana mereka akan mengetahui bahawa dia adalah Khalifah Allah dan Washi Ya’kub
dari rukyanya.
Walau bagaimanapun, orang-orang jahil mengingkarnya?!
Saya tidak tahu bagaimana mereka mendakwa beriman dengan Al-Quran?!
Jika alasan yang diberikan bahawa mereka
tidak tahu penjelasannya, maka terangkanlah kepada mereka, supaya mereka tidak
boleh mengingkarnya, sehingga yang tinggal hanyalah yang benar-benar degil.]
Jika ini telah jelas, saya berkata: Janganlah malu dengan pernghinaan terhadap
rukya sebagai dalil penentu pribadi sebenar Khalifah Allah dengan perkataan
mereka yang mereka sembunyikan dari manusia dan membawa kepada kekufuran pada
wahyu Allah dan mendustakannya. Pada mereka lebih ikhlas atau sangat besar
keimanannya kepada ibu Musa (as)?!! Atau sangat memahami dengan agama Allah
terhadap nabi Allah Yakub (as).
✡✡✡✡✡
Tiada ulasan:
Catat Ulasan