Soalan 84 Apakah perbezaan di
antara Al-Furqan dan Al-Quran?
Jawapan: Al-Furqan adalah
Muhkam (jelas) dan ia membezakan di antara yang haq (benar) dan yang batil
(palsu), dan dengannya kita akan tahu had-had (batasan-batasan) Allah Yang Maha
Suci dan SyariahNya, dan ia adalah pada Nabi dan washi a.s, dan pemilik al-Furqan
pada Zaman ini adalah Imam Al-Mahdi (as). Adapun Al-Qura'n adalah Himpunan apa
yang telah diturunkan dari Allah SWT kepada NabiNya (sawas) dan disampaikan-nya
(saw as) kepada hamba-hamba-Nya.
✡✡✡✡✡
Soalan 85: Apakah maksud Yang
Maha Suci, Yang Maha Tinggi:
﴿وَمَا كَانَ اللَّهُ
لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ
يَسْتَغْفِرُونَ﴾
Dan Allah sekali-kali tidak
akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula)
Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” [Al-Anfaal
8:33]
Jawapan:
Sunnah Allah SWT mengenai
mukjizat tampak (al-Mu’jizah al-Madiyah)) terdiri daripada hukuman, dengan itu,
hanya dengan berdusta terhadapnya - hukuman akan diturunkan. Dengan itu, Sunnah
Allah SWT akan menurunkan hukuman kepada umat yang mendustakan rasul. Setelah sehingga
Rasul menggunakan segala cara-cara yang dimilikinya untuk menyampaikan dan
membimbing mereka semua. sebagaimana keadaan Nuh dan Hud a.s. mukjizat terhadap
mereka hanya hukuman yang memusnahkan penduduk kaum yang berdusta terhadap
mereka. Tetapi ada dua cara untuk mengelakkan azab:
Pertama: Ia adalah doa Rasul yang
bermohon dari Allah SWT untuk mengangkat hukuman (azab seksaan) dari umat di
bawah tanggungjawabnya untuk menyampaikan dakwah dan membimbing mereka, kerana
perkara ini dipikulkan kepada Rasul perjuangan dan masalah yang besar kerana itu
berarti dia akan menanggung lebih banyak pendustaan, ejekan dan penghinaan yang
biasa dihadapi oleh Rasul dari kaum yang mendustakannya. Dan doa untuk
mengangkat (meniadakan) hukuman (azab dan seksaan) dari umat yang menderhaka ini
tidak akan berlaku kecuali dari Rasulullah Muhammad (sawas). "Dan Allah
sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka.
Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.”.
Perkara kedua yang terangkatnya
azab ialah: taubat dan istighfar dan keampunan dari umat dahulu, dan perkara
ini juga tidak pernah berlaku kecuali pada kaum Yunus apabila mereka bertaubat
dan meminta ampun dari Allah selepas dibayangkan kepada mereka azab
﴿فَلَوْلا كَانَتْ قَرْيَةٌ آمَنَتْ
فَنَفَعَهَا إِيمَانُهَا إِلَّا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّا آمَنُوا كَشَفْنَا عَنْهُمْ
عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ﴾
"Dan mengapa tidak ada
(penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya
selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan
dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri
kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu. " [Yunus 10:98]
Maka Dia mengangkat azab seksaan
dari mereka, selepas mereka menangis dalam taubat dan istighfar dan meminta
ampun kepada Allah SWT.
﴿وَمَا كَانَ اللَّهُ
لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ
يَسْتَغْفِرُونَ﴾
Dan Allah sekali-kali tidak
akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula)
Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” [Al-Anfaal
8:33]
✡✡✡✡✡
Tiada ulasan:
Catat Ulasan