Selepas
Wafat Nabi (sawas).
(بعد وفاة النبي (ص)
Allah
SWT berfirman:
﴿وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ
الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ
يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئاً وَسَيَجْزِي اللَّهُ
الشَّاكِرِينَ﴾
{Muhammad
itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya
beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke
belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat
mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur.} [1]
Orang
terbaik yang menerangkan apa yang berlaku selepas kewafatan Nabi (sawas) adalah
Az-Zahra' a.s, makhluk yang paling dekat dengan Rasulullah (sawas), di mana
beliau berkata dalam khutbahnya (ucapannya) di Masjid Nabi (sawas) selepas
kewafatan baginda:
(...
jadi ketika Allah SWT memilih untuk NabiNya tempat tinggal anbiakNya, dan
tempat tinggal pilihanNya, tampaklah di antara kamu duri nifaq; akibatnya,
pakaian agama menjadi lusuh dan usang, dan orang-orang yang sesat dan yang
tidak berapa tahu bercakap menjadi fasih, dan yang dimanjakan dengan kepalsuan
mula berdebar, dan ia mula menopang di tanah lapang dan halaman kamu dan
Syaitan muncul di kepala kamu dari tempat persembunyiannya, dan, memuji kamu,
di dapati kamu telah menjawab jemputan mesranya, dan kamu cepat menyahut
penipuannya, dia diminta untuk mengangkat kamu dan dia dapati kamu cukup ringan
dan mudah untuk diangkat, dan dia jenis kamu dan dapati kamu mudah marah; dan
supaya kamu namakan unta-unta yang bukan milik kamu, dan kamu datang untuk minum
dari tempat yang bukan akan menjadi milik kamu; semua ini apabila waktu Ikrar
masih sangat baru dan isinya sangat luas, dan luka masih belum sembuh, dan
Ar-Rasul belum lagi disemadi di kuburnya; kamu buat alasan kamu takut akan
fitnah, namun kamu telah jatuh ke dalam olah fitnah api neraka yang dikelilingi
dengan orang-orang kafir ) [2]
Dan
apabila dia didatangi isteri-isteri Muhajirin dan Ansar untuk melawatnya,
mereka berkata kepadanya: “Bagaimana dengan penyakit kamu?” lalu dia berkata:
("Hari (pagi) ini, Aku (bersumpah) Demi Allah, aku marah dunia kamu dan
benci suami kamu, aku telah buang mereka jauh selepas cubaan mereka, aku benci
mereka selepas menguji mereka; memalukan adalah mencemarkan kehormatan, gurauan
selepas kesungguhan, yang menipiskan batuan keras, kelemahan dalam taat,
pertimbangan yang bodoh dan kemahuan yang sesat; Sesungguhnya amat
buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, iaitu kemurkaan Allah
kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan.. (Al-Ma'idah (5), ayat 80)
Sudah
tentu, tindakan mereka ini, telah mengambil alih kuasa mereka, dan telah
menjadi beban berat di atas bahu mereka, dan kemudaratan yang menyentuhnya dari
setiap arah, mungkin orang-orang yang tidak adil dapat disingkirkan, dan semua
berkat tinggal jauh dari mereka.
Celakalah
di mana sahaja mereka! Mereka mencabut pasak Ar-Risalah, Minhaj (kaedah-kaedah)
Kenabian, Landasan dari tempat turunnya "Wahy ul-Amin" dan Tabib
(perawat) bagi dunia dan agama ini! Tidakkah tindakan mereka adalah kerugian
yang jelas dan nyata; dari apa yang mereka rampas dari Aba al-Hasan (Ali a.s.)
Aku bersumpah, demi Allah mereka berdendam kerana pedangnya yang tidak berat
sebelah, yang tidak takut mati, keberanian tidak terduga, serangan maut
terhadap orang yang melampaui batas, demi pertemuan dengan Zat Allah Azza wa
Jal..
Aku
bersumpah demi Allah (SWT), Adakah mereka menerima kepimpinan Ali (as), setiap
kali mereka akan menyimpang dari jalan yang nyata, dan dari menerima sebab
jelas, pasti Ali (as) akan membawa mereka kembali ke jalan itu, dan dibantu dan
dibawa mereka ke atasnya, dan mengarahkan mereka dengan senang dan lancar,
dengan cara yang pelakunya itu tidak akan disakiti, dan juru pandu tidak akan
letih, dan pengembara tidak akan dicederakan; Ali (as) akan tunjukkan mereka
pada sumber sungai yang suci dan jernih, sumber sungai ilmu, melimpah dengan
air segar, yang tidak mempunyai kotoran ; Ali (as) akan melegakan kehausan
mereka untuk belajar; Ali (as) akan bermurah hati, diam-diam atau secara
terbuka, memimpin mereka; bahkan dia (as) tidak akan beri peluang kepada
dirinya kepada perkara-perkara duniawi untuk sebarang keuntungan peribadi dan
keseronokan, matlamatnya daripada hanya mendapatkan dunia akan bertukar
menjadi, pemuas yang dahaga, dan pemberi makan yang lapar, demikianlah Wali
yang akan telah dibezakan daripada orang-orang duniawi, dari yang jujur dari
yang tidak jujur. "Dan jika penduduk negeri itu beriman dan menjadi
soleh, bertakwa, Kami pasti telah membuka kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan, maka Kami timpakan mereka untuk apa yang
mereka telah lakukan." (Al-A'raaf (7), ayat 96) "Maka mereka
ditimpa oleh akibat buruk dari apa yang mereka usahakan. Dan orang-orang yang
zalim di antara mereka akan ditimpa akibat buruk dari usahanya dan mereka tidak
dapat melepaskan diri. (Zumar (39), ayat 51)
Sesungguhnya
Beri perhatian dan dengar, pada masa hidup kamu, kamu akan melihat keajaiban
yang dahsyat !
Allah
(SWT) beritahu kepada Nabi (sawas): Dan jika yang kamu merasa hairan, maka
yang patut dihairankan adalah ucapan mereka (Ar-Ra'd (13), ayat 5 )
Aku
rasa aku tahu apa alasan yang mereka ada untuk apa yang mereka telah lakukan?
Dan kepada siapa mereka bergantung? Kepada apa dia berpegang? Adakah mereka
tidak tahu, keturunan siapa yang telah mereka ceroboh dan berbicara?. Sesungguhnya
yang diserunya itu adalah sejahat-jahat kawan. (Haji (22), ayat 13) Iblis
itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim (Kahfi
(18), ayat 50)
Aku
bersumpah kepada Allah mereka telah menukar kepala dengan ekor, yang bijak
kepada yang tidak berupaya. Yang tidak laku dan dibenci rakyat,: "sedangkan
mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya" (Al-Kahfi (18),
ayat 104) Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat
kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (2), ayat 12 )
Celakalah
ke atas mereka! Maka apakah orang-orang yang diberi hidayah kepada
kebenaran itu lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat hidayah
kecuali (bila) diberi petunjuk? Mengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimanakah
kamu mengambil keputusan? (Yunus (10), ayat 35)
Aku
bersumpah demi kehidupanku, takdir telah ditentukan, maka tunggu, sehingga
buahnya gugur, kemudian penuh baldi susu dengan darah segar dan racun yang
membawa maut; pada masa itu, orang yang membuat tuduhan dusta yang akan
menderita dan orang-orang yang datang untuk jadi pengikut akan mengetahui
kejahatan yang nenek moyang mereka telah wujudkan, maka bergembiralah dengan
dunia kamu sekarang, tetapi siapkan hati kamu untuk malapetaka, berhati-hatilah
pedang tajam terhadap kamu, dan serangan musuh-musuh yang kejam, dan kekeliruan
yang amat sangat, dan kekejaman penindas yang hendak merompak barang-barang
kamu dan menuai hasil kamu semua!
Alastu!
Bagaimana aku boleh membuat kamu memahami, manakala kamu telah sesat? Patutkah
kami memaksa kamu untuk menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya! ")
[3 ]
---------------
[1
] Al-i-Imran (3): 144.
[2]
Al-Ihtijaj: Jilid1, Halaman 136.
[3]
Ma'ani Al-Akhbar: Halaman 355; dala'il Al-Imama Masjid At-Tabari: Halaman 128;
Amali At-Tussi: Halaman 376; Al-Ihtijaj: Jilid1, Halaman 149; Bihar Al-Anwar:
Jilid 43, Halaman 159.
2
Begitulah
kesudahannya, yang memulakan telah berakhir dan yang corot telah menjadi yang
pertama, selepas kematian Nabi (sawas), dirampas oleh Abu Bakr, Umar dan
pengikut mereka atas Kuasa, Wilayah dan Wasi Rasul Allah (sawas) iaitu Ali bin
Abi Talib (as), dan [dia] dan Az-Zahra' (as) telah dicederakan, dia (Az-Zahra'
as) meninggal dunia selepas serangan Umar dan sekumpulan orang-orang munafik
masuk ke rumahnya untuk memaksa Imam Ali a.s. membai’ah Abu Bakr, dan dia
(Az-Zahra' as) dipukulnya dengan cambuk dan ditekannya antara dinding dan pintu
sehingga memecahkan tulang rusuknya dan tulang menusuk dadanya, dan menyebabkan
bayinya gugur. Dan dia pergi menemui bapanya yang dizalimi, dan dikalahkan oleh
orang-orang yang pernah mendengar Nabi (sawas) bersabda (إنّ الله يغضب لغضب فاطمة) yang bermaksud: (Sesungguhnya Allah murka bagi kemarahan
Fatimah) [1]
Maka
kesengsaraan adalah untuk kaum (umat) apabila mereka melanggar apa yang
diharamkan Allah, dan memandang rendah ciptaan-Nya yang terbaik:
﴿مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ
الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَاراً فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ
بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لا يُبْصِرُونَ﴾
{Perumpamaan
mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi
sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan
mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.} [2]
Tidak
ada sebab Nabi (sawas) tidak meninggalkan umat Islam, semasa hidupnya, tanpa
membimbing mereka kepada kepimpinan selepas baginda, dan kepada Aushiak
(Penjaga) dari anak-anak baginda a.s, di mana Allah SWT memerintahkan kepadanya berbuat
demikian. Tetapi, godaan (fitnah) untuk pemilihan itu perlu, dan Samiri perlu,
dan Anak Lembu itu perlu, Allah SWT berfirman:
﴿أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ
يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ * وَلَقَدْ فَتَنَّا
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ
الْكَاذِبِينَ * أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ أَنْ
يَسْبِقُونَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ﴾
{Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah
beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (2) Dan sesungguhnya kami telah
menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui
orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
(3) Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka
akan luput (dari azab) Kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu. (4)} [3]
-------------
[
1] Yanabi 'Al-Mawada dari Al-Qanduzi: Jilid 2, Halaman 56; Dhakha'ir al-Uqba:,
Halaman 39; Amali As-Sheikh As-Saduq: Halaman 467
[2
] Al-Baqarah (2): 17
[3
] Al-Ankabut (29 ): 2-4
3
Dan
demi sesungguhnya, apabila aku mahu memilih beberapa riwayat (hadits-hadits)
dari Rasulullah (sawas) yang menunjukkan bahawa beliau membimbing umat Islam ke
jalan yang lurus, dan untuk Aushiak (Penjaga) selepas dia dan pengganti Allah
di muka bumiNya, aku teragak-agak, yang mana satu perlu aku pilih, ia ada
banyak sama ada di dalam buku-buku Syiah atau Sunnah. Dan sesungguhnya aku, dan
walaupun aku hadkan kepada beberapa hadits sahaja, tetapi aku bermohon kepada
Allah supaya Dia menjadikan padanya kemenangan untuk agama, manfaat kepada umat
Islam dan sokongan untuk orang-orang yang beriman:
Al-Hafidz
Muhibu Al-Din Ahmed At-Tabari meriwayatkan, dan dia adalah dari ulama Sunni,
dan perawi mereka di dalam buku "Dakha'ir Al-Uqba fi Manaqib Zawi
Al-Qurba”: Daripada Anas dia berkata: (Ada seekor burung bersama Rasulullah
(sawas) lalu baginda berkata: Ya Allah bawakan aku makhlukMu yang paling Engkau
cintai untuk makan bersamaku burung ini, lalu Ali Bin Abi Taleb datang dan
makan bersama baginda) [1].
Dan
dari Mu’azah Al-Ghafariah dia berkata: Aku datang kepada Nabi (sawas) di rumah
Aisyah dan Ali sedang keluar, lalu aku mendengar baginda berkata: (Wahai
Aisyah, Sesungguhnya lelaki ini adalah yang paling dicintai oleh semua lelaki
dan yang paling mulia nilainya kepadaku. Oleh itu, iktiraf (kenali) hak-haknya,
dan berilah penghormatan kepadanya.) [2].
Dan
dari Al-Bara' Bin ’Azib dia berkata: Nabi (sawas) bersabda: (Ali pada aku
adalah umpama kepala bagi badanku) [3].
وعن المطلب بن عبد الله ابن حنطب قال: قال رسول
الله (ص) لوفد ثقيف حين جاءوا: (لتسلمن أو لأبعثن عليكم رجلاً مني - أو قال مثل
نفسي - ليضربن أعناقكم وليسبين ذراريكم، وليأخذن أموالكم. قال عمر: فوالله ما
تمنيت الأمارة إلاّ يومئذٍ، إذ فجعلت انصب صدري رجاء أن يقول هو هذا. قال: فالتفتَ
إلى علي فاخذَ بيدهِ، وقال: هو هذا، هو هذا)
Dan
dari Al-Muttalib Bin Abdullah Ibn Hantab, dia berkata: Apabila perwakilan
Thaqeef datang, Rasulullah (sawas) bersabda kepada mereka: (Kalian memeluk
Islam atau aku hantar seorang lelaki dariku - atau baginda berkata seperti
diriku - untuk memotong leher kalian, untuk menawan anak-anak lelaki kalian,
dan untuk mengambil wang kalian Umar berkata: Maka Demi Allah, aku tidak ingin
al-Amarah (jawatan Amir) sehingga hari itu, lalu aku menaikkan dadaku berharap
baginda akan berkata inilah dia. Dia berkata: Lalu Baginda berpaling kepada Ali
sambil memegang tangannya dan bersabda,: Inilah dia, inilah dia.) [4].
وعن أنس
ابن مالك قال: قال رسول الله (ص): (ما من نبي إلاّ وله نظير في أمته وعلي نظيري)
Dan
dari Anas Ibn Malik dia berkata: Rasulullah (sawas) bersabda: (Tiap-tiap Nabi
mempunyai Wazir bagi ummatnya, dan Ali adalah Wazirku.) [5]
Dan
dari Abi Ayub dia berkata: Rasulullah (sawas) bersabda: (Sesungguhnya malaikat
mengangkat solat aku dan Ali; kerana Tidak seorang pun daripada kita yang solat
seperti kami selain kami ) [6]
---------------
[1]
Dhakha'ir al-Uqba: Halaman 61; Sunan At-Tirmizi: Jilid 5, Halaman 300 ; Thuhfat
Al-Ahudhi: Jilid 10, Halaman 153
[2]
Dhakha'ir al-Uqba: Halaman 62; Yanabi 'Al-Mawadda: Jilid 1, Halaman 245; Asad
Al-Ghaba: Jilid 5, Halaman 548
[3]
Dhakha'ir al-Uqba: Halaman 63; Yanabi 'Al-Mawadda: Jilid 2, Halaman 152
[4]
Dhakha'ir al-Uqba: Halaman 64; Al-Mussanaf dari Abdul Razak As-San'ani: Jilid
11, Halaman 226; Kelantan Al-Anwar: Jilid 38, Halaman 308; A'yan Asshia: Jilid
1, Halaman 354; dan lain-lain.
[5]
Al-Dhakha'ir Uqba: Halaman 64; Al-Ghadir Jilid 3, Halaman Jawahir Al-Matalib Fi
Manaqib Al-Imam Ali a.s: Jilid 1, Halaman 61
[6]
Dhakha'ir al-Uqba: Halaman 64; Al-Ghadir: Jilid 3, Halaman 220; Tarikh Dimashk:
Jilid 42, Halaman 39
4
وعن أبي ذر قال: قال رسول الله (ص): (لما اسري بي
مررت بملك جالس على سرير من نور، وإحدى رجليه في المشرق والأخرى في المغرب، وبين
يديه لوح ينظر فيه والدنيا كلها بين عينيه والخلق بين ركبتيه ويده تبلغ المشرق
والمغرب، فقلت: يا جبريل من هذا؟ فقال: هذا عزرائيل تقدم فسلم عليه، فتقدمت فسلمت
عليه، فقال: وعليك السلام يا أحمد ما فعل ابن عمك علي. فقلت: هل تعرف ابن عمي
علياً؟ قال: وكيف لا أعرفه، وقد وكلني الله بقبض أرواح الخلائق ما خلا روحك وروح
ابن عمك علي بن أبي طالب فإنّ الله يتوفاكما بمشيئته)
Dan
dari Abi Dzar dia berkata: Rasulullah (sawas) bersabda: (Apabila aku dibawa ke
langit (Isra) Aku dibawa oleh satu Malaikat yang duduk di atas katil daripada
cahaya, dan sebelah kakinya di Timur dan yang satu lagi di sebelah barat, dan
di antara dua tangannya ada papan Lauh untuk melihat dunia dan seluruhnya
antara matanya dan penciptaan adalah antara lutut dan tangannya sampai ke Timur
dan Barat, lalu aku berkata: Wahai Jibril siapa ni? dan dia berkata: Inilah
‘Izrail, Majulah ke hadapan dan berikan salam ke atasnya, jadi aku maju ke
hadapan dan beri salam ke atasnya, lalu ia berkata:. wa alaika salam Ya Ahmad,
Apa khabar anak bapa saudara kamu (sepupu) Ali. Jadi aku kata: Adakah kamu
kenal sepupuku Ali? Dia menjawab?: Bagaimana aku tidak kenal dia, Allah
memerintahkan aku untuk mengambil roh-roh ciptaan kecuali roh kamu dan roh
sepupumu Ali Bin Abi Talib, kerana Allah mengambil roh kalian dengan
kehendakNya.) [1]
وعن أم سلمه، عن رسول الله (ص) قال: (من أحب
علياً فقد أحبني، ومن أحبني فقد أحب الله، ومن أبغض علياً فقد أبغضني، ومن أبغضني
فقد أبغض الله عز وجل)
Dan
dari Ummu Salmah, dari Rasulullah (sawas) dia bersabda: (Sesiapa yang mengasihi
Ali, adalah mengasihiku, dan sesiapa yang mengasihiku, adalah mengasihi Allah.
Dan sesiapa yang membenci Ali, adalah membenci aku, dan sesiapa membenci aku,
akan dibenci Allah Azza wa Jal.) [2]
وعن ابن عباس، قال: (كنت أنا والعباس جالسين عند
رسول الله (ص) إذ دخل علي بن أبي طالب (ع) فسلم، رد عليه رسول الله (ص) السلام
وقام إليه وعانقه وقبله بين عينيه وأجلسه عن يمينه. قال العباس: يا رسول الله أتحب
هذا؟ فقال رسول الله: يا عم والله، الله أشدّ حباً له مني، إن الله جعل ذرية كل
نبي في صلبه وجعل ذريتي في صلب هذا)
Dan
dari Ibnu Abbas, beliau berkata: (aku dengan Al-Abbas duduk di rumah Rasulullah
(sawas), dan tiba-tiba Ali bin Abi Talib a.s. masuk dan memberi salam, jadi
Rasulullah (sawas) menjawab salamnya dan berdiri untuknya dan memeluk dan
menciumnya di antara kedua matanya dan suruh dia duduk di kanannya, Al-Abbsa
berkata: Ya Rasulullah. Adakah engkau sayang dia ini. Maka Rasulullah (sawas)
bersabda: Wahai bapa saudara, Demi Allah, Allah mengasihinya lebih dari yang
aku lakukan, sesungguhnya Allah menjadikan keturunan setiap nabi dari (sulbi)
dirinya, serta menjadikan keturunanku dari (sulbi)nya.) [3]
Dan
dari Imran Ibn Hashim, dari Rasulullah (sawas), baginda bersabda: (Sesungguhnya
Ali adalah dari aku dan aku dari beliau, dan beliau adalah Waliy bagi setiap yang
beriman selepasku) [4]
Dan
dari Abi Rafi' dia berkata: Apabila Ali membunuh Ashab Al-Alawiyah pada hari
(Perang) Uhud, Jibril a.s. berkata: (Wahai Rasulullah, sesungguhnya, ini
adalah hiburan, maka Nabi (sawas) bersabda: Sesungguhnya dia adalah dari aku
dan aku darinya, jadi Jibril berkata: dan aku daripada kamu berdua Wahai
Rasulullah.) [5]
وعن أبي
الخميس، قال: قال رسول الله (ص): (أُسري بي إلى السماء فنظرت إلى ساقي العرش
الأيمن، فرأيت كتاباً فهمته محمد رسول الله أيدته بعلي ونصرته به)
Dan
dari Ibn Khamis, beliau berkata: Rasulullah (sawas) bersabda: (Aku telah dibawa
ke langit (Isra’) dan aku melihat kaki (tiang) kanan Arasy, jadi aku melihat
Tulisan dan aku memahaminya Muhammad Rasul Allah, diperkuatkannya dengan Ali
dan aku dibantu olehnya) [6]
وعن بريده، عنه (ص): (لكل نبي
وصي ووارث وإنّ علياً وصيي ووارثي)
Dan
dari Buraidah, dari baginda (sawas): (Setiap Nabi mempunyai Washi dan Waris dan
sesungguhnya Ali adalah Washi dan Warisku) [7]
------------
[1] Manaqib
Al Abi Taleb: Jilid 2, Halaman 75; Dhakha’ir Al-Uqba: Halaman 65
[2] Manaqib Al Abi Taleb: Jilid 2, Halaman 217; dan kajian semula Al-Mustadraq dari Al-Hakim: Jilid 3, Halaman 130; dan lain-lain.
[3] Nil Al-Awtar from As-Shukani: Jilid 6, Halaman 139; Tarikh Baghdad: Jilid 1, Halaman 333; Tarikh Dimashq: Jilid 42, Halaman 259; Mizan Al-I’tidal: Jilid 2, Halaman 586
[4] Manaqib Al Abi Taleb: Jilid 2, Halaman 59; Dhakha’ir Al-Uqba: Halaman 68
[5] Manaqib Al Abi Taleb: Jilid 2, Halaman 316; Dhakha’ir Al-Uqba: Halaman 86
[6] Dhakha’ir Al-Uqba: Halaman 69; Manaqib Ibn Chahr Ashub: Jilid 1, Halaman 254; Majma’ Az-Zawa’id: Jilid 9, Halaman 121; Al-Mu’jam Al-Kabir from At-Tabarani: Jilid 22, Halaman 200
[7] Dhakha’ir Al-Uqba: Halaman 71; Manaqib Al Abi Taleb: Jilid 2, Halaman 35; Yanabi’ Al-Mawadda: Jilid 2, Halaman 163
[2] Manaqib Al Abi Taleb: Jilid 2, Halaman 217; dan kajian semula Al-Mustadraq dari Al-Hakim: Jilid 3, Halaman 130; dan lain-lain.
[3] Nil Al-Awtar from As-Shukani: Jilid 6, Halaman 139; Tarikh Baghdad: Jilid 1, Halaman 333; Tarikh Dimashq: Jilid 42, Halaman 259; Mizan Al-I’tidal: Jilid 2, Halaman 586
[4] Manaqib Al Abi Taleb: Jilid 2, Halaman 59; Dhakha’ir Al-Uqba: Halaman 68
[5] Manaqib Al Abi Taleb: Jilid 2, Halaman 316; Dhakha’ir Al-Uqba: Halaman 86
[6] Dhakha’ir Al-Uqba: Halaman 69; Manaqib Ibn Chahr Ashub: Jilid 1, Halaman 254; Majma’ Az-Zawa’id: Jilid 9, Halaman 121; Al-Mu’jam Al-Kabir from At-Tabarani: Jilid 22, Halaman 200
[7] Dhakha’ir Al-Uqba: Halaman 71; Manaqib Al Abi Taleb: Jilid 2, Halaman 35; Yanabi’ Al-Mawadda: Jilid 2, Halaman 163
5
Dan
At-Tabari telah mengulas padanya dan dia memetik riwayat-riwayat sebagai bukti,
bahawa apa yang dimaksudkan dengan Washi (Penjagaan) ialah Nabi mewasiatkan Ali
a.s akan memandikan baginda [1].
Dan
bagaimana orang-orang ini boleh merasa hairan, mereka melihat semua riwayat ini
dan kemudian mereka menyerbu kiri dan kanan!
Dan
ia telah diriwayatkan daripada Anas, dia berkata: aku berada di [rumah] Nabi
(sawas) dan dia melihat Ali datang, lalu baginda bersabda: (Wahai Anas, aku
berkata: Labaika (Ya Tuan), baginda bersabda: Yang akan datang ini adalah
Hujjahku atas umatku di hari kiamat.) [2]
Dan
dari Al-Bara' Ibnu ‘Azib: dia berkata: Kami berjalan dengan Nabi (sawas).
Kemudian kami berhenti di sebuah tempat bernama Ghadir Khum. Kami bersolat
berjemaah, dan sebuah tempat yang disapu untuk Rasulullah (sawas) di bawah
pokok, maka baginda bersolat Dzuhur dan mengambil tangan Ali dan bersabda:
(Adakah kamu tahu aku lebih utama atas orang beriman dari diri mereka sendiri?
Kata mereka:Ya. Lalu baginda mengangkat tangan Ali dan bersabda: Ya Allah.
Sesiapa yang aku tuannya (maulanya), maka Ali juga tuannya. Ya Allah!
Hormatilah orang yang mewalikannya, musuhilah orang yang memusuhinya ), dia
berkata: maka Umar bertemu beliau selepas itu dan berkata: tahniah Wahai anak
Abi Taleb kamu telah menjadi maula kepada setiap lelaki dan perempuan yang
beriman ) [3]
Dan
dalam Al-Manaqib kata baginda kepadanya: (Dan sokonglah orang yang menyokongnya
dan kasihilah sesiapa yang mengasihinya ) [4]
Dan
ini adalah Hadits al-Ghadir, lebih terkenal daripada api di atas gunung [5] dan
ia adalah mutawatir dari kedua-dua firqah (Sunnah dan Syiah), tetapi orang
mentafsirkan (mentakwil) perkataan Wilayah (Penjagaan), walaupun Rasulullah
(sawas) menyertakan Wilayah Ali a.s. dengan Wilayah baginda (sawas), dan
Wilayah baginda (sawas) dengan Wilayah Allah SWT.
Dan
At-Tabari meriwayatkan dari Umar bahawa: (Dia berkata kepada seorang lelaki
Wayhai (Celakalah kamu), kamu-kalian tidak tahu siapa orang ini, ini adalah
Tuan aku (Maulai) dan Maula bagi setiap yang beriman dan sesiapa yang dia [Ali]
bukan Maulanya, dia tidak beriman.) [6]
-------------
[1]
Ahmad Bin Abdullah At-Tabari berkata dalam Dhakha'ir al-Uqba selepas beliau
menyebut hadis sebelum ini: Dan jika hadith ini adalah sahih, jadi warisan akan
dilakukan kepada apa yang diriwayatkan Mu’az bin Jabal, r.a, dia berkata: Ali
berkata: (Ya Rasulullah, apa yang aku warisi daripadamu? Baginda bersabda: Apa
yang Nabi-nabi warisi sebahagian mereka dari sebahagian yang lain, kitab Allah
dan Sunnah NabiNya).
Dan
nasihat yang dibawa dari apa yang diriwayatkan Anas katanya: Bahawa Rasulullah
(sawas) bersabda: (Sesungguhnya washiku dan pewarisku yang melaksanakan agamaku
dan Sayap lantikanku, Ali bin Abi Talib, r.a.). Dikeluarkan Ahmad dalam Al
Manaqib... dan Dikeluarkan Ibn Siraj, atau kepada apa yang diriwayatkan Hussein
bin Ali dari bapanya dari datuknya, dia berkata: Nabi (sawas) mewasiatkan Ali
untuk memandikan baginda, jadi Ali berkata: (Ya Rasulullah, aku takut tidak
[dapat] memikulnya, baginda bersabda: Kamu akan ditolong olehku, jadi Ali ra
berkata: Demi Allah, setiap kali aku mahu balikkan dari Rasulullah ia membalik
untukku).
Dan
tafsiran ini disokong oleh apa yang disebut dari Hadits sahih dalam menafikan
warisan dan Al-Aushia’, dan bahawa dia tidak dijanjikan kepada mereka janji
yang tidak ada dalam kitab Allah dan apa yang ada dalam shahifah (shuhuf) yang
mengandungi beberapa gigi unta dan dari (al-‘aqal dari apa yang kita putuskan
di dalam kitab Ar-Riadh An-Nadrah Fi Fadhail Al-‘Asyarah r.a.) Dhakha'ir
al-Uqba:. Halaman 71
[2
] Dhakha'ir al-Uqba: Halaman 77; Yanabi' Al-Mawadda: Jilid 2, Halaman 170;
Jawahir Al-Imam Ali Bin Abi Taleb a.s.: Jilid 1, Halaman 193
[3
] Musnad Ahmad: Jilid 4, Halaman 281 ; Dhakha'ir al-Uqba: Halaman 76
[4
] Al Manaqib Abi Taleb: Jilid 2, Halaman 236
[5]
(ini adalah peribahasa: Orang Arab kuno dinyalakan api di atas gunung untuk
menunjukkan jalan orang yang dalam perjalanan),
[6]
Al-Bisharat Mustafa dari At-Tabari: Halaman 362 ; Dhakha'ir al-Uqba: Halaman
68; Shawahid At-Tanzil dari Al-Hakim: Jilid 1, Halaman 349 dan terdapat di
dalamnya: Waylak ( Celakalah kamu ) dan bukannya Wayhak.
6
Jika
kamu telah menyedari bahawa dia adalah tuan dan Maula kamu, jadi mengapa kamu
melanggar haknya, kamu dan sahabat kamu mahu membakar rumahnya, sebaliknya,
kamu berkomplot untuk membunuhnya, adakah ia dari hasad dengki seperti hasadnya
Samiri kepada Harun a.s, dan dari keangkuhan seperti keangkuhan Iblis kepada
Adam a.s?! Dan jika kamu sedar yang mengajar itu Iblis yang angkuh, dan yang
derhaka?!
Dan
At-Tabari meriwayatkan dari Saad Bin Abi Waqqas bahawa Rasulullah (sawas)
bersabda kepada Ali a.s: (Kamu kepadaku seperti Harun kepada Musa Tetapi tidak
akan ada nabi selepas aku) [1] dan hadith ini adalah lebih terkenal
daripada api atas gunung.
Aku
katakan: jika kalian telah melihat bahawa dia adalah seperti Harun kepada Musa,
adakah kalian buta tidak melihat kedudukan Harun kepada Musa! Tidak Al-Quran
menyebut [menegaskan] yang Harun adalah pengganti Musa
﴿وَوَاعَدْنَا مُوسَى ثَلاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا
بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً وَقَالَ مُوسَى لِأَخِيهِ
هَارُونَ اخْلُفْنِي فِي قَوْمِي وَأَصْلِحْ وَلا تَتَّبِعْ سَبِيلَ
الْمُفْسِدِينَ﴾
{Dan telah
Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh
malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka
sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata
Musa kepada saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin)
kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang
membuat kerusakan".} [2]
Demi
Allah. Wasiat baginda dan wasiat anak-anaknya selepas baginda dan mereka adalah
khalifah kepada Rasulullah (sawas) adalah lebih jelas daripada matahari dalam
apa yang Sunnah riwayatkan dari Rasulullah (sawas) dan juga lebih jelas dari
apa yang Syiah riwayatkan, dan apa yang diterangkan Al-Quran di dalam banyak
ayat, bahkan, mengingati mereka wujud di dalam Taurat dan Injil pada masa ini,
walaupun orang-orang Yahudi dan Kristian cuba untuk memusnahkan dari mengingati
mereka pada masa lalu, seperti malangnya sebahagian orang Islam cuba dengan
bersungguh-sungguh hari ini, walaupun Al-Quran bersama mereka dan wasiat
Rasulullah pada mereka. Tetapi wahai kaumku, apa akan kami paksakankah
kamu menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya?" Dan tunggulah (akibat
perbuatanmu); sesungguhnya kamipun menunggu (pula)".
Dan
sesiapa yang mahu lebih banyak dalam buku Sunnah, beliau perlu mengkaji semula
Dhakha'ir al-Uqba dari At-Tabari, Yanabi' Al-Mawadah, Fara'id As-Samitin, Sunan
At-Tirmizi, Musnad Ahmad, Al-Manaqib, Matalib As-Su'ul dari Ash-Shafi'i, Musnad
Al-Bukhari, Musnad Muslim atau apa yang mereka panggil sebagai Sahihayin
(kedua-dua sahih [kitab]), Sunan Abi Dawud, Nasa'i, Ibn Maja, Al-Hakim
An-Naisaburi, Kifayat At-Talib, dan lain-lain.
--------------
[1]
Dhakha'ir al-Uqba: Page 63; Sahih Ibn Haban: Jilid 15, Halaman 371 ; Al-Mu'jam
Al-Awsat dari At-Tabarani: Jilid 5, Halaman 287 ; Al-Mu'jam As-Saghir: Jilid 2,
Halaman 22
[2]
Al-A'raf (7):142
7
Diriwayatkan
Allamah al-Faqih Muhammad Bin Ali Bin Uthman Al-Karajki (Semoga Allah
merahmatinya) dan beliau adalah antara pemimpin-pemimpin ulama Syiah Imamiyyah
dan di antara orang-orang yang tinggal bersama Sheikh Al-Muhaqiq At-Tusi
(semoga Allah merahmatinya), dan dia adalah ulama Syiah yang tinggi pada
pertimbangan, dan pilihan beliau adalah dari kelas pertama seperti dikatakan
mengenai beliau, dan di dalam bukunya Al-Istinshar, beliau berkata: Rasulullah
(sawas) bersabda: As-Sheikh Al-Mufid memberitahu aku dan beliau menyebut Sanad
(penyampai yang meriwayatkan hadith) kepada Abi Ja'far Kedua dari bapa-bapanya
dari Amir al-Mukminin a.s, beliau berkata: Rasulullah (sawas) bersabda:
(Beriman pada malam Al Qadr, kerana, sesungguhnya urusan setahun turun di dalamnya,
dan sesungguhnya perkara yang mempunyai Wulat (Wilayah) selepas aku, Ali bin
Abi Taleb dan sebelas dari anak-anaknya selepasnya a.s.) [1]
.
Dan dengan sanad dari Rasulullah (sawas) dari Abi Ja'far Muhammad bin Ali
Al-Baqir a.s, dari Jabir bin Abdullah Al-Ansari, Rasulullah (sawas) bersabda:
(berpegang teguh dengan malam Al Qadr, kerana, sesungguhnya, ia akan terjadi
selepasku pada Ali bin Abi Taleb dan sebelas dari anak-anaknya selepasnya a.s) [2]
Dan
dari Abi Ja'far pertama bermaksud Al-Baqir a.s. - dari bapanya dari datuknya,
dia berkata: Rasulullah (sawas) bersabda: (Sesungguhnya aku dan dua belas dari
ahli baitku, yang pertama dari mereka adalah Ali bin Abi Talib, pasak bumi yang
dikurniakan Allah memegangnya [bumi] akan musnah penghuninya, jadi jika dua
belas dari keluarga aku tidak lagi akan berada di sana, bumi akan memakan
penghuninya tanpa tangguh) [3]
Dan
dari Abi Ja'far as, beliau berkata, Rasulullah (sawas) bersabda: (Dari ahli
baitku akan ada dua belas naqib (pemimpin) yang mulia, Pembicara (Muhaddathun)
dan Bijaksana (Mufahamun) mereka adalah Pendiri (Al-Qa'im) dengan kebenaran
(al-haq) yang akan mengisi bumi dengan keadilan setelah dipenuhi dengan
kezaliman.") [4]
Dan
dari Abi Abdullah a.s, dari Bapa-bapanya, dia berkata: Rasulullah (sawas)
bersabda: (Allah telah memilih antara hari-hari, hari Jumaat, dan dari antara
bulan-bulan, bulan Ramadan, dan antara malam, malam Al-Qadr.Dan Dia telah
memilih dari kalangan manusia, nabi-nabi, dan dari antara nabi-nabi,
Rasul-rasul, dan dia telah memilih aku dari kalangan Rasul-rasul, dan Dia telah
memilih dari aku, Ali, dan dia telah memilih dari Ali, Al-Hasan dan Al-Hussein
a.s, dan Dia telah memilih dari Al-Hussein Aushiak, dan mereka adalah sembilan
orang dari keturunan Al-Hussein yang akan mengambil keluar dari agama ini
penyelewengan Al-Ghaliyyin dan pencurian daripada pemalsu dan tafsiran
orang-orang yang jahil, kesemua sembilan orang daripada mereka adalah Penjelas
(zahir) dengan, Pembicara (natiq), Pendiri (Qa'im) mereka, dan dia adalah yang
terbaik) [5 ]
----------
[1
] Al-Istinsar: Halaman 8; Al-Irshad Al-Mufid: Jilid 2, Halaman 346 ; Al-Kafi:
V1, Halaman 533 ; Manaqib Al Abi Taleb: Jilid 1, Halaman 257
[2
] Al-Istinsar: Halaman 8
[3
] Al-Istinsar: Halaman 8; Taqrib Al-Maarif Al-Halabi: Halaman 419
[4
] Al-Kafi: Jilid 1, Halaman 534 ; Al-Istinsar: Halaman7
[5
] Kamal Ad-Din: Halaman 281 ; Muqtadab Al-Athar: Halaman10 ; Al-Istinsar:
Halaman 8
8
Dan
apa yang diriwayatkan dari As-Sadiq a.s. dari bapa-bapanya a.s, dari Rasulullah
(sawas), baginda bersabda: (Bersukacitalah! Bersukacitalah Bersukacitalah -
tiga! Kali - Perumpamaan umatku adalah seperti hujan yang kamu tidak boleh
beritahu! Sama ada permulaannya lebih baik atau pada akhirnya. Perumpamaan
umatku adalah seperti sebuah kebun ada yang buahnya boleh dimakan tahun ini
atau buahnya boleh dimakan tahun depan. Bahkan mungkin terjadi bahawa
orang-orang yang makan darinya nanti akan dapat yang lebih baik, lebih tahan
lama dan lebih tinggi hasil tanamannya. Bagaimana boleh satu umat dimusnahkan
yang bermula dengan aku, dan berakhir dengan dua belas orang-orang yang berakal
cerdas dan Isa ibn Maryam adalah yang terakhir daripada mereka? Bagaimanapun,
mereka yang membuat huru-hara akan dibinasakan. mereka bukan dari kalanganku
dan aku bukan daripada mereka) [1]
Dan
diriwayatkan Al-’Allama Ibn Ayyash (semoga Allah merahmatinya ) dalam bukunya
Muqtadab Al-Athar dengan sanad kepada Salman Al-Farisi, dia berkata: Kami
adalah sentiasa bersama Rasulullah (sawas) dan Al-Hussein Ibn Ali a.s di
pangkuannya, jadi baginda matanya tetap di wajahnya dan bersabda kepadanya:
(Wahai Aba Abdullah, kamu seorang syed dari kalangan syed-syed, dan kamu anak
Imam, saudara kepada Imam dan bapa kepada sembilan Imam-imam, kesemua mereka
sembilan orang adalah Qa'im mereka, Imam mereka, yang lebih berilmu di kalangan
mereka, yang paling bijak dan yang terbaik daripada mereka ) [2]
Ada
banyak bukti-bukti mengenai Imamah Ali dan sebelas orang anak-anaknya a.s.
kekhalifahan (penggantian) mereka kepada Rasulullah (sawas), dan mungkin yang
paling besar daripadanya ialah: {[ إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ] Sesungguhnya, Kami telah menurunkan al-Quran pada malam
Al-Qadar} (Surah Al-Qadr ( 97): 1).
Oleh
kerana Surah ini menunjukkan bahawa malaikat dan Roh turun di dalamnya dengan
urusan Allah selepas Nabi (sawas) apabila khalifah-khalifah yang maksum, atau
dikatakan mereka bersama Nabi (sawas) dan pada umat Islam sebulat suara
bersetuju kekekalannya, kerana mereka bertanyakan (malam al-qadar) dalam
sepuluh hari terakhir bulan Ramadan setiap tahun, dan sesiapa yang enggan
melainkan yang degil, maka hendaklah mengatakan: Tidakkah ia seekor kambing
walaupun ia terbang! [a]
Imam
Al-Baqir a.s. berkata: (Wahai Syiah, berhujah dengan Surah { إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ} dan kamu-kalian akan berjaya, kerana dengan Allah ia adalah
bukti Allah Maha Kuasa atas ciptaan-Nya selepas Rasulullah (sawas), dan ia
adalah sayidah agama kamu, dan ia adalah tujuan pengetahuan (ilmu) Wahai Syiah
kami. Wahai Syiah, berhujahlah dengan { حم * وَالْكِتَابِ الْمُبِين} kerana ia adalah bagi Waliyah al-Amir dikhaskan selepas Rasul
Allah (sawas)...) [3]
Dan
dari As-Sadiq a.s, dari bapanya, dari Rasulullah (sawas), baginda bersabda:
(Apabila aku telah dibawa ke langit, Tuhan Maha Kuasa mewahyukan kepadaku...
Dan dia teruskan hadis sehingga dia bersabda: Jadi aku angkat kepalaku, dan
tiba-tiba [aku melihat] cahaya-cahaya Ali, Fatimah, Al-Hasan, Al-Hussein, Ali
Bin Al-Hussein, Muhammad, Ja'far, Musa, Ali, Muhammad, Ali dan Al-Hasan dan
Al-Hujjah Ibn Al-Hasan Al-Qa'im di tengah-tengah mereka seperti bintang
mutiara, aku berkata: Wahai Tuhan siapakah mereka itu?, yang ini Dia berfirman:
ini adalah para Imam, dan ini adalah Al-Qa'im yang menghalal yang Aku halalkan
dan mengharam yang Aku haramkan, dan dengan dia aku boleh membalas
musuh-musuhKu, dan dia adalah menyamaikan AuliakKu, dan dia adalah orang yang
menyembuhkan hati Syiah kamu dari penindas, yang tidak bersyukur dan
orang-orang kafir, maka akan keluar Al-Lat dan Al-'Uzza yang pertama dan kedua
sebagai manusia dan dia akan membakar kedua mereka, maka fitnah manusia dari
mereka pada hari itu yang akan lebih teruk daripada fitnah Anak Lembu (Al-‘Ijl)
dan Samiri ) [4]
------------
[1] Al-Khisal:
Halaman 476; ‘Uyun Al-Akhbar Ar-Ridha a.s: Jilid 2, Halaman 56; Kamal Ad-Din:
Halaman 269
[2] Muqtadab Al-Athar: Halaman 11; Bihar Al-Anwar: Jilid 36, Halaman 372; Dan ia telah disebut dalam Al-Khisal dengan perbezaan kecil: Halaman 475 ; Dan kenyataan 'Uyun Akhbar Ar-Ridha sebagai: Jilid 2, Halaman 56
[2] Muqtadab Al-Athar: Halaman 11; Bihar Al-Anwar: Jilid 36, Halaman 372; Dan ia telah disebut dalam Al-Khisal dengan perbezaan kecil: Halaman 475 ; Dan kenyataan 'Uyun Akhbar Ar-Ridha sebagai: Jilid 2, Halaman 56
[a]
[Peribahasa ini mengatakan orang yang keras kepala walaupun menolak untuk
ditunjukkan kebenaran. Dua orang gembala melihat objek hitam di seberang
lembah. Salah seorang berkata bahawa ia adalah seekor burung pucung. Yang
seorang lagi menegaskan ia adalah seekor kambing. Walaupun pada musim panas ini
hujah objek terbang. Orang kedua berkata, " Adakah aku tidak memberitahu
kamu-kalian ia adalah seekor burung? " Manusia pertama menjawab,
"Tidakkah Ia seekor kambing, walaupun ia terbang!"]-pent
3] Al-Kafi:
Jilid 1, Halaman 294; Bihar Al-Anwar: Jilid 25, Halaman 72
[4] Kamal Ad-Din: Halaman 253; Ghaybat At-Tussi: Halaman 173; Bihar Al-Anwar: Jilid 52, Halaman 379; Ilzam An-Naseeb: Jilid 1, Halaman 169
[4] Kamal Ad-Din: Halaman 253; Ghaybat At-Tussi: Halaman 173; Bihar Al-Anwar: Jilid 52, Halaman 379; Ilzam An-Naseeb: Jilid 1, Halaman 169
9
Dan
As-Shaduq meriwayatkan dalam kedua-dua Ikamal Ad-Din dan 'Uyun al-Akhbar
Ar-Ridha a.s, beliau berkata: dari bapaku dan Ibn Al-Walid kedua-duanya, dan
sanad Hadits dari Imam As-Sadiq, dari Imam Al-Baqir a.s, dari Jabir Bin
Abdullah Al-Ansari bahawa dia melihat di tangan Fatimah a.s papan Lauh yang
Allah Azza Wa Jal berikan kepada Rasulullah (sawas), dan Rasulullah (sawas)
berikan kepada Fatimah a.s, yang tertulis di dalamnya:
(Dengan
nama Allah, Yang Pemurah, lagi Maha Mengasihani ini adalah Kitab dari Allah
Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengetahui kepada Nabi Muhammad, cahayaNya, dutaNya,
HijabNya dan WaliNya telah turun padanya Ruh Al-Amin.. dari Tuhan sekalian
alam. Besarkanlah, Ya Muhammad! nama-namaKu, syukurilah akan nikmat-nikmatKu
dan jangan menafikan khazanahKu. Sesungguhnya Akulah Allah, tiada Tuhan
melainkan Aku, Penghancur yang gagah perkasa, yang Pemusnah penzalim, memalukan
pemerintah zalim dan pendiri Hari kiamat [1] Sesungguhnya Akulah
Allah, tidak ada tuhan melainkan Aku. Sesiapa yang mengharapkan rahmat dari
yang lain daripadaKu atau takut yang lain daripada keadilanKu, Aku akan
menghukumnya dengan azab yang belum pernah dihukum seseorang di dunia [2].
Oleh itu, sembahlah Aku dan bergantunglah hanya kepadaKu. Sesungguhnya, Aku
tidak membangkitkan seorang rasul, pada akhir hari dan tempoh ditamatkan
kecuali Aku melantik untuknya pengganti (Wasi). Sudah tentu, aku akan lebihkan
kamu di atas semua nabi-nabi dan akan lebihkan Wasi kamu ke atas semua
Wasi-Wasi yang lain. Aku muliakan kamu dengan dua orang anak kamu-kalian [3] selepasnya
dan cucu-cicit kamu, Hasan dan Husain [4] Aku membuat Hasan lombong
IlmuKu selepas berakhir zaman ayahnya dan aku membuat Husain dada
khazanah wahyuKu, Aku muliakan dia dengan syahid dan kesudahan untuknya dengan
kebahagiaan. Maka, dia adalah syuhadak terbaik dan ditinggikan darjat
syuhadak. Aku letakkan perkataan sempurnaKu dengan dia dan hujjah yang tercapai
di sisinya.[5] Melalui keturunannya, Aku akan memberi ganjaran dan
menghukum. Yang pertama daripada mereka adalah Ali, ketua ahli ibadah dan perhiasan auliakKu
masa lalu[6], kemudian anaknya yang menyerupai datuknya [7] yang
terpuji Muhammad Al-Baqir IlmuKu dan lombong kebijaksanaanKu.
Akan dimusnahkan orang-orang yang meragui Ja'far. Yang menolaknya telah
menolakKu. Kebenaran kata dariKu, dimuliakan kedudukan Ja'far dan mengembirakan
Syiah-syiahnya, ansarnya dan wali-walinya. Selepas beliau, dan Aku memilih
selepasnya Musa dan Aku akan memilih [8] selepasnya fitnah
Buta ditangani, Oleh kerana konon datangnya tanpa gangguan [9], Dan
hujjahKu tidak tersembunyi, tetapi AuliakKu tidak ditimpa nasib malang.
Berhati-hati! Sesiapa yang menafikan walaupun salah seorang daripada mereka
telah menafikan limpah kurniaKu. Dan sesiapa yang menukar satu ayat dari
KitabKu, maka telah membohongi sesuatu dariKu. Dan celakalah bagi orang yang
berdusta, mendustakan dengan menamatkan tempoh hamba-Ku, kekasihKu dan
pilihanKu, Musa. (sesungguhnya) [10] Sesungguhnya orang yang
mendustakan yang ke Lapan seolah-olah dia telah mendustakan semua AuliakKu.Dan Ali adalah
WaliKu, pembantuKu dan kepada sesiapa yang Aku letakkan dan Aku berikan beban
kenabian. [11] Melaksanakan. (jin) ‘Ifrit yang takbur akan
membunuhnya. Beliau akan dikebumikan di sebuah bandar, yang dibina oleh hamba
yang soleh, bersebelahan dengan sejahat-jahat makhlukKu. Kebenaran kataKu, akan
menenangkan matanya Muhammad, anaknya [12] dan pengganti
selepasnya. Dia adalah waris IlmuKu, lombong kebijaksanaanKu, tempat
kegembiraanKu dan HujjahKu atas makhlukKu. (Tidak beriman hamba padanya
melainkan) [13] Kujadikan syurga tempat istirahat dan disertai
dengannya Aku (syafaatnya) tujuh puluh (ribu) [14] dari ahli
keluarganya, walaupun semua mereka layak ke neraka. Aku akan melengkapkan
kebahagiaan dengan anaknya Ali, auliakKu, ansarKu, saksiKu di kalangan
makhlukKu dan pemegang amanahKu atas wahyuKu. Akan keluar darinya da’i jalanKu
dan khazanah IlmuKu Al-Hasan. Selepas itu, Aku akan sempurnakan semua ini
dengan anaknya, rahmat bagi sekalian alam. Padanya kesempurnaan Musa,
perjalanan Isa dan kesabaran Aiyub [15]
Tidak
lama kemudian, AuliakKu akan dihina pada zamannya dan kepala mereka bergetar
dan bergoyang seperti kepala orang-orang Turki dan Dailami (Dailamites). Mereka
akan dibunuh, mereka akan dibakar, mereka akan hidup dalam keadaan ketakutan,
keganasan dan kekhuatiran. Bumi ini akan diwarnakan dengan darah mereka dan
meraung dan tangisan akan menjadi perkara biasa [16] di kalangan kaum
wanita mereka. Mereka adalah auliakKu sebenarnya! Melalui mereka aku akan
menolak semua kerosakan membabi buta dan kegelapan, pada mereka dikeluarkan
gempa bumi dan dihapuskan beban [17] dan rantai. {Mereka itulah yang
mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka
itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.} [18] ) [19]
-------------
[1]
Dalam Al-Kafi: dan Pembantu peindas dan Pendiri kiamat.
[2]
Dalam beberapa salinan Al-Kafi: Aku tidak akan menghukum dengannya.
[3]
Dalam beberapa salinan Al-Kafi: dengan dua tangkai kamu.
[4]
Dalam Al-Kafi: Hasan dan Hussein.
[5]
Dalam Ghaybat An-Nu'mani: Jadi, dia adalah yang terbaik dari yang mati syahid,
dan yang tertinggi dari mereka dalam kedudukan kepadaku... dan bukti yang
lengkap dekat dengan dia.
[6]
Dalam beberapa salinan Al-Kafi: Dan perhiasan auliak lalu Allah.
[7]
Dalam beberapa salinan Kamal Ad-Din: melihat-sama datuknya itu.
[8]
Dalam Al-Kafi: ia telah dibenarkan. Dan juga pada beberapa salinan yang: ia
telah dibenarkan. Dan ini adalah apa yang wujud dalam Ghaybat An-Nu'mani.
[9]
Dalam beberapa salinan Kamal Ad-Din: supaya percikan kehendakku. Dan dalam
beberapa salinan Ghaybat An-Nu'mani: Lihatlah, sesungguhnya percikan
ketaatanku.
[10]
Ia disebut dalam Kamal Ad-Din.
[11]
Dalam Ghaybat At-Tusi: seronok dengannya, dan dalam Al-Awalim: wa amnahanahu (
ku akan memberikan dia).
[12]
Dengan anaknya: (م ح م د)
[13]
Ungkapan ini disebut di dalam penjelasan Usul Al-Kafi daripada Al-Mazandarani:
Jilid 7, Halaman 363.
[14]
Perkataan ini telah disebut dalam Ghaybat At-Tusi: Halaman 146. Dan dalam
Ghaybat An-Nu'mani: Halaman 71.
[15]
Dalam Al-Hidaya Al-Kubra dari al-Khusaybi: Dia akan mempunyai lengkap
ketianggian Adam dan Mulianya Idriss dan ketenangan Nuh dan redha Ibrahim dan
kekuatan Musa dan perjalanan Isa dan kesabaran Ayyub a.s.
[16]
Dalam Al-Kafi: Arana (apa yang mendengar kerana keindahannya). Dan Ar-Ranna:
berteriak dalam bencana itu.
[17]
Dalam beberapa salinan Kamal Ad-Din: rantai.
[18]
Al-Baqarah (2): 157
[19]
Ikmal Ad-Din: Halaman 308 ; Uyun al-Akhbar Ar-Ridha a.s: Jilid 2, Halaman 48;
Al-Kafi: Jilid 1, Halaman 527 ; Al-Ikhtisas dari Al-Mufid: Halaman 211;
Al-Ihtijaj: Jilid 1, Halaman 84; Ghaybat At-Tusi: Halaman 145 ; Ghaybat
An-Nu'mani: Halaman 71; Manaqib Al Abi Taleb: Jilid 1, Halaman 255
10
Abd
Ar-Rahman Ibn Salem berkata, Abu Basir berkata: (Walaupun kamu tidak mendengar
Hadits yang lain, ia akan cukup untuk kamu. Melindunginya daripada semua orang
kecuali ahlinya) [1]
Dan
Hadits yang sama telah diriwayatkan daripada Rasulullah (sawas) dengan tulisan
Amir al-Mukminin (as) di dalam Al-Bihar [2]
Dan
walaupun dengan semua apa yang sahabat dengar, dan apa yang mereka sampaikan
dari Rasulullah (sawas) dan kedudukan baginda dengan Ali a.s. dan pengesahan
untuk mengikut dia, dan untuk mengikuti sebelas anak-anaknya, Al-Aushiak
selepas beliau, majoriti umat Islam memilih untuk mengikuti Al-Aimah Al-Dhalal
(Imam-iman Sesat), dan mereka jatuh ke dalam godaan Anak Lembu dan mengikuti
Samiri!! Dan apa yang mereka lakukan pada Ali a.s. ketika wafatnya nabi sama
seperti yang Bani Israel lakukan terhadap Harun ketika ketiadaan Musa a.s, dan
murtad seperti itulah, yang Allah telah berikan amaran kepada mereka daripada
berlaku, Firman Allah Ta’ala: {Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul,
sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat
atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke
belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun,
dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.} [3] Dan
orang-orang berpaling ke belakang kecuali yang bertahan, mereka sebahagian
kecil dari kalangan sahabat Rasulullah (sawas) dan mereka adalah Ammar, Abu
Dhar, al-Miqdad dan Salman. Dan kemudian ramai sahabat mula kembali kepada hak
wilayah Ali a.s. selepas mereka membiarkannya dan tidak menyokong haknya pada
mulanya, dan selepas mereka melihat penindasan yang mula meningkat hari demi
hari akibat penguasaan yang terasuk dan taghut (penzalim) ke atas kepimpinan
dan khalifah Nabi (sawas), dan dimulai dengan keistimewaan pemberian pungutan dari
bait ul-Mal sehingga perkara itu tiba ke masalah (perkara) Uthman memberikan
khumus Afrika kepada Marwan Ibn Al-Hakam [4], dan Mu'awiah At-Taliq, musuh
Islam, menjadi Wali (gabenur) negeri Sham (Syiria) semasa pemerintahan Umar,
dan dihakimi Abu-Zhar (semoga Allah memberi rahmat kepadanya) dan menghina
beliau dan menyakitinya dan memecatnya dari Sham, selepas Abu-Zhar mendedahkan
kemewahan Mu'awiah dan wang umat Islam yang diambilalihan oleh beliau, dan
akhirnya Uthman bergegas untuk membunuh Abu-Zhar (Rahimahu Allah) dengan
membuangnya ke Ar-Rabzhah, dan meninggalkannya untuk mati sendirian, dikalahkan
dan mengalami kemiskinan dan kebuluran, manakala Abd Ar-Rahman bin 'Auf
peninggalan emasnya terpaksa dipecahkan dengan kapak, dan Talha, Uthman, Saad
dan lain-lain mempunyai banyak banyak, peninggalan dan jika aku tidak
mengatakan semua itu, maka ia kebanyakannya dari Bait ul-Mal orang-orang Islam.
Dan
sesiapa yang mahu tahu lebih banyak lagi, kajilah semula sejarah umat dalam
buku Sejarah [5]
Dan
jika kami bertanya kepada Abu-Zhar (Rahimahu Allah) mengapa semua kesakitan dan
malapetaka dalam hidup kamu, wahai Aba-Zhar?
Dia
akan berkata apa yang bermaksud: Telah bersabda kepadaku kekasihku, Rasulullah
(sawas) kepadaku: Katakan yang benar Wahai Aba-Zhar, dan aku katakan kebenaran
itu tidak tinggalkan kepadaku yang benar dari rakan-rakan [6]
-----------
[1
] ' Uyun Akhbar Ar-Ridha: Jilid 2, Halaman 50; Kamal Ad-Din: Halaman 311;
Al-Kafi: Jilid 1, Halaman 529
[2
] Bihar Al-Anwar: JILID36, Halaman 200
[3
] Aali-Imran (3): 144
[4
] Ibn Abi Hadid berkata dalam Penjelasan An-Nahj: (Dan ketiga orang adalah
Uthman Ibn Affan Bin Abi Al-'As Bin Umayah Bin Abd Shams Bin Abd Manaf, nama
samaran beliau adalah Abu Amro, dan ibunya Arwa Bint Kariz Bin Rabi'a Bin Habib
Bin Abd Shams. Orang-orang berbaiah kepadanya selepas Perundingan berlalu, dan
selepas perkara itu telah diselesaikan untuk dia..., (وصحت فيه فراسة عمر, فانه اوطأ بني امية رقاب الناس, وولاهم الولايات
واقطعهم القطائع) dan
Afrika telah dibuka pada masa itu, jadi dia telah mengambil segala khums dan
memberikannya kepada Marwan, jadi Abdu-Rahman Bin Hanbal Al-Jamahi berkata...
Dan
kamu berikan kepada Marwan Khums bagi umat ini... فهيهات سعيك ممن سعى ) Penjelasan Nahj Al-Balagha: ! Jilid 1, Halaman 198
[5
] Mengkaji kitab Al-Ghadir dari Sheikh Al-Amini: Jilid 8, Halaman 292, dan
selepas itu; penjelasan Nahj Al-Balagha dari Ibn Abi Al-Hadid Mu'tazali: Jilid
3, Halaman 54; dan lain-lain
[6
] Diriwayatkan dalam pemerintahan Muhammad Rasul (sawas) untuk Abi Zhar a.s:
(... Aku berkata:. Wahai Rasul Allah, beritahu aku lagi. Baginda bersabda:
bercakap benar walaupun ia pahit. Aku berkata: Wahai Rasulullah, beritahu aku
lagi Baginda bersabda:. Jangan takut kerana Allah, celaan orang yang
mencela...) Al-Amali dari At-Tusi: Halaman 539-541
11
Beruntunglah
kamu, wahai Abu Zhar, kerana yang memenjara kamu telah dihina, dan mereka tidak
membunuh kamu, tetapi kamu membunuh diri mereka, dan mereka mati dalam
kehidupan mereka, dan kamu sehingga hari ini hidup dalam hati orang yang
beriman, sebaliknya, kamu dengan kami dan contoh yang tinggi dalam setiap hati
manusia yang mulia dan bebas, yang meminta hak-hak orang-orang fakir, dan
miskin dan orang-orang lemah tertindas di mana sahaja.
Dan
kata-kata Penghulu Tauhid selepas Rasul Allah (sawas), Ali bin Abi Talib a.s.
mencukupi untuk kamu: (Ya Abu Zhar! Kamu menunjukkan kemarahan atas nama Allah
dari kemarahan keranaNya. kamu menjadi marah. Sesungguhnya orang ramai takut
kepada kamu pada perkara dunia mereka, mereka takut kerana agama kamu. Lalu
mereka tinggalkan mana yang mereka berasa takut kepada kamu dan lari dari
mengambil perkara yang mereka takut kepada kamu.
Betapa
perlunya mereka kepada apa yang kamu halang dan betapa lalainya kamu terhadap
apa yang mereka nafikan. Kamu tidak lama lagi akan tahu siapa yang mendapat
keuntungan esok (pada hari kiamat) dan yang banyak hasad dengkinya. Walaupun
langit dan bumi ini telah ditutup kepada hamba dan kemudian bertakwa kepada
Allah niscaya Dia akan mengadakan bagi keduanya jalan keluar. Hanya kebenaran
yang perlu menarik kamu semasa kebatilan perlu kamu jauhi. Jika kamu telah
menerima tarikan duniawi mereka, mereka akan mengasihi kamu dan jika kamu telah
berkongsi di dalamnya, mereka akan berikan kepada kamu perlindungan) [1]
Dan
sebelum kejadian ini, banyak kejadian dan bencana yang dikenakan ke atas Islam
dan umat Islam, Abu Bakar menghantar Khaled Ibn Al-‘Atl Az-Zanim untuk membunuh
Malek Bin Nuwairah (ra) menyerangnya, dan merogol isterinya pada waktu malam
yang sama apabila beliau terbunuh, mengapa? Kerana Malek enggan membayar zakat
harta Bani Tamim Al-Battah kepada Abu Bakr; kerana dia adalah perogol dalam
sejarah Khalifah Rasulullah daripada sahabatnya yang dikenali umat Islam, dan mereka
melihat dan mendengar Rasulullah (sawas) menetapkan khalifah baginda di Ghadir
Khum dan pada masa-masa lain, dan dia adalah Ali ibn Abi Talib. dan perkara
yang pelik adalah, bahawa Abbas Mahmood Al-Aqqad disah oleh kata-kata Malek Bin
Nuwairah:
"Aku
memberitahu kamu untuk mengambil wang kamu tanpa rasa takut dan tidak ada
kebimbangan apa yang berlaku esok, Jika seseorang menganggap kuasa, kita akan
memberitahu dia, satu-satunya agama adalah agama Muhammad" [2]
Lalu
dia berkata: Kemungkinan besar, dia telah sia-siakan apa yang dia kumpulkan
dari sedekah dalam hidupnya dan kesenangan, dan kemudian dia telah dicela
tentangnya? Jadi dia menjawab orang yang menyalahkan beliau dengan ayat-ayat
ini)!
Dan
Kalaulah aku tahu, bagaimana kamu membaca ayat-ayat ini, dan memahami
maknanya?! Dan perkaranya ialah lelaki itu mengatakan untuk mengambil harta
kamu, yang bermaksud: bahawa dia kembali kepada mereka. Dan kemudian selepas
itu, Al-Aqqad cuba untuk membunuh Malek Bin Nuwayra, dan merogol isterinya,
misteri, di mana jenayah Abu Bakar dan Khaled Ibn Al-‘Atl Az-Zanim tidak
dipaparkan, untuk membuatkan selepas itu, Khaled Bin Al-Walid seorang yang
bijak dan istimewa, yang berjihad dia dari mempelajarinya dari satu Surah
daripada Al-Quran untuk membaca dalam solatnya apabila beliau mengimamkan solat
bagi umat Islam, keadilan jenis apa ini wahai Aqqad, (dan mengapa wahai Saad
kamu memberi air untuk kepada unta-unta dengan cara itu) (peribahasa untuk
dikatakan kepada orang yang tidak meningkatkan kerja mereka atau tidak
melakukannya dengan cara yang dikehendaki ).
-----------
[
1] Nahj Al-Balagha: Jilid 2, Halaman 17
[2
] Kajian Tarjamah Malek Bin Nuwayra dalam al-Isaba: Jilid 5, Halaman 560 ;
Wafayat al-a'yan dari Ibn Khalkan: Jilid 6, Halaman 14 ; Ma'alim
Al-Madrasatayn: Jilid 2, Halaman 82
12
Cukuplah
Allah bagi kami, Dan akan mengajarkan orang-orang yang memegang, atas tugas
yang diberikan kepada keluarga Muhammad itu kelak akan mengetahui ke tempat
mana mereka akan kembali. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang
bertakwa".
Pendeknya,
banyak perkara yang besar (berbahaya) diceritakan selepas kewafatan Nabi
(sawas), dan amalan-amalan yang bertentangan dengan syariat dan kezaliman
terlalu banyak, dan peristiwa Malek Bin Nuwayra sudah mencukupi bagi seseorang
yang mendengar, dia syahid, dan menumpahkan darahnya, hartanya dan kepentingan
umat Islam telah dicabuli, maka apa lagi yang tinggal?!
Dan
seseorang boleh bertanya: mengapa Ali Bin Abi Talib tidak mengangkat pedangnya,
dan mengapa Rasulullah (sawas) meminta dia bersabar dalam kezaliman selepas
baginda? !
Walau
bagaimanapun, jawapan yang disediakan dalam penyelidikan dan pada kata-kata
Amir al-Mukminin a.s: (Jika aku bersuara mereka akan kata aku tamakkan kuasa
tetapi jika aku berdiam diri mereka akan mengatakan aku takut mati. Sayang
sekali, setelah semua itu. Demi Allah anak Abu Talib lebih biasa dengan
kematian daripada seorang bayi pada dada ibunya. Aku sembunyikan
pengetahuannya, jika aku mendedahkannya kamu akan mula menggeletar seperti tali
di telaga.) [1]
Tetapi
untuk sedikit penjelasan, dan aku sebutkan dua sebab:
Pertama:
Islam belum menetap di hati manusia, kerana Islam mereka pada zahir sahaja dan
bukannya iman yang hakiki dan tegas yang tidak takut orang-orang murtad, kerana
keadaan mereka seperti keadaan benang yang dipilin diputar selepas ia kukuh,
kecuali untuk beberapa orang dari kalangan mereka, Allah SWT berfirman:
قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا
قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا
{Orang-orang
Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu
belum beriman, tapi katakanlah 'kami telah menyerah} [2]
Dan
firmanNya lagi:
وَلَوْ دُخِلَتْ عَلَيْهِمْ
مِنْ أَقْطَارِهَا ثُمَّ سُئِلُوا الْفِتْنَةَ لَآتَوْهَا وَمَا تَلَبَّثُوا بِهَا
إِلَّا يَسِيراً
{Kalau
(Yatsrib) diserang dari segala penjuru, kemudian diminta kepada mereka supaya
murtad, niscaya mereka mengerjakannya; dan mereka tiada akan bertangguh untuk
murtad itu melainkan dalam waktu yang singkat.} [3]
-------------
[1]
Nahj Al-Balagha: Jilid 1, Halaman 36
[2]
Al-Hujurat (49): 14
[3]
Al-Ahzab (33): 14
13
Dan
dalam Al-Quran, banyak ayat yang menunjukkan bahawa keadaan ramai orang Islam
adalah tidak kukuh, dan dengan kehadiran orang-orang munafik, kamu boleh tahu
akibatnya, dan berdasarkan ini, Washi (Penjaga) perlu redha, dan bersabar
seperti Rasulullah (sawas) bersabar dan redha dengan orang-orang munafik, dan
orang-orang yang mendengar kata-kata mereka. Jika tidak, akan roboh binaan yang
diusahakan Rasulullah (sawas) dan Washi a.s.selama lebih daripada dua puluh
tahun untuk dibina, akan dirobohkan. Oleh kerana manfaat yang besar yang
diharapkan dari agama ini adalah kesempurnaan cahaya Allah di bumiNya, penghuni
bumi beribadah untuk Allah, dan menyebarkan kalimah (لا إله إلاّ الله). Dan mengangkat panji-panji "Allahu Akbar"
"Allah Maha Besar" di segenap pelusuk bumi tidak akan menjadi
kenyataan dalam zaman Nabi (sawas) atau al-Washi, bahkan, pada zaman penutup
Aushiak Al-Mahdi a.s, dan ini adalah Sunah al-Ilahiyah pada umat sebelum ini,
kerana Musa telah diutus kepada penduduk Bani Israel dan mereka menyeberangi
laut dengannya, tetapi di padang gurun Sinai mereka memberontak terhadap beliau
dan enggan untuk melawan Al-Jabarah (Gergasi).
Allah
SWT berfirman:
قَالُوا يَا مُوسَى إِنَّا لَنْ
نَدْخُلَهَا أَبَداً مَا دَامُوا فِيهَا فَاذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلا
إِنَّا هَاهُنَا قَاعِدُونَ
{ Mereka
berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasukinya
selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama
Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti
disini saja."} [1]
Oleh
itu, mereka enggan memikul amanah kalimah (لا إله إلاّ الله)
kepada manusia, dan Allah SWT akibatnya mereka terbiar sesat (At-Tih) di gurun
pasir Sinai selama empat puluh tahun.
Dan
hasil daripada Gurun Pasir ini adalah, hukuman pengislahan (pembaharuan),
kedatangan sebuah ummah ketuhanan yang soleh (Ummah Rabbaniah Sholehah), dan
mereka adalah anak-anak orang-orang fasik (al-fasiqin) dan cucu-cicit mereka
ini, dan amanah kalimah (لا إله
إلاّ الله) telah dipikul oleh
Yusak bin Nun Washi Musa a.s, dan mereka berperang menentang Al-Jabarah
(Gergasi).dan para penzalim (taghut-taghut) dan mereka menolong agama Allah di
muka bumiNya.
Ini
adalah hasil yang diharapkan dari umat ini di Akhir Zaman, bermakna pada zaman
kemunculan Al-Mahdi a.s, dan kita berharap dari Allah bahawa zaman kita adalah
seperti ditunjukkan dalam beberapa riwayat, dan Allah lebih mengetahui.
Dan
ia telah disebutkan sebelum ini, dari Rasulullah (sawas), baginda bersabda:
(... perumpamaan umatku aku adalah seperti sebuah taman, apabila kumpulan ini
diberi makan, ia mula membesar, semakin lama semakin besar, semakin lama dan
semakin baik... ) [2]
Jadi,
Rasul berharap bahawa kumpulan terbaru dari umatnya menjadi yang terbaik
daripada mereka, bahkan, mudah-mudahan umat ini, yang bermakna para sahabat
Al-Mahdi (as) dan para penyokongnya (Ansar) tidak bergabung dengan orang-orang
yang mendahului mereka, sama ada dari umat ini atau daripada yang lain di
sepanjang perarakan kemanusiaan di atas bumi, dan mereka dihuraikan dalam
Hadith Qudsi:
(..
Dan Aku sendiri memilih untuk hamba pada masa itu, yang Aku uji hati mereka
dengan iman, dan aku penuh hati mereka dengan warak, ikhlas, yakin, taqwa,
khusyu’, benar, lembut, sabar, maruah, takut, zuhud pada dunia, dan kinginan
dengan apa yang Aku ada, dan Aku akan jadikan mereka penyeru matahari dan
bulan, dan aku akan jadikan mereka khalifah- di bumi... mereka adalah auliakKu,
Aku tentukan untuk mereka seorang Nabi terpilih, dan wazir yang setia, lalu aku
jadikan mereka seorang Nabi dan seorang Rasul untuk mereka, dan aku menjadikan
mereka baginya auliak dan penyokong (ansar), inilah umat yang Aku tentukan...) [3]
------------
[1
] Al-Maaidah (5): 24
[2
] Al-Khisal: Page 476 ; ' Uyun Akhbar Ar-Ridha sebagai: Jilid 2, Halaman 56;
Kamal Ad-Din: Halaman 269
[3
] Saad As-Sa'ud dari Ibn Taus: Halaman 34; Kelantan Al-Anwar: Jilid
52, Halaman 384: Ilzam An-Nasib: Jilid 2, Halaman 259
14
Dan
dari riwayat Ahli Bait yang maksum a.s. mengenai para sahabat Al-Mahdi a.s dan
Ansar beliau yang ramai, dan tidak ada kelebihan mereka selain meninggikan
kalimah Allah dan menyebarkan tauhid di setiap pelusuk dunia adalah cukup untuk
mereka.
Kedua:
Kesabaran Amir al-Mukminin a.s. merupakan bukti yang kukuh baginya, kerana dia
menjelaskan haknya dan kemudian dia enggan berbahas dengan al-Imarah (khalifah)
dan pemerintah, untuk menunjukkan bahawa dia a.s. zuhud dengan jawatan
al-Imarah ini, tetapi permintaannya adalah untuk menegakkan kebenaran,
menyebarkan keadilan dan menegakkan agama, dan Amir al-Mukminin a.s mempunyai
wawasan untuk kurun-kurun masa depan ummah ini, dan anak-anak mereka, dan dia
tahu bahawa mereka akan tahu apa yang mereka rampas dan mengenepikan al-washi
untuk al-Imarah (khalifah), dan melanggar haknya oleh taghut dan kuasa-kuasa
jahat dibawa kepada mereka, sehingga ia mencapai urusan mengeluarkan anak-anak
zina dan pelacur di seluruh umat ini, dan kalian lihat penjelasannya dalam
Khutbah Az-Zahra ', di mana beliau berkata:
(Aku
bersumpah demi kehidupanku, takdir telah ditentukan, maka tunggu, sehingga
buahnya gugur, kemudian penuh baldi susu dengan darah segar dan racun yang
membawa maut; pada masa itu, orang yang membuat tuduhan dusta yang akan
menderita dan orang-orang yang datang untuk jadi pengikut akan mengetahui
kejahatan yang nenek moyang mereka telah wujudkan, ) [1]
Dan
pada akhirnya, pergiliran khalifah datang kepada Imam Ali a.s. selepas mereka,
mereka itu dan beliau menggesa manusia kepada kebenaran dan dia mengarahkan
manusia kepada al-Haq menerima kiblat dan ke jalan yang lurus, tetapi mereka
tidak menahan kepahitan al-Haq, selepas mereka telah melakukan penyimpangan
daripada jalan yang lurus, mereka tidak tahan dengan keadilan Ali a.s. dan
kesaksamaan kepada mereka oleh kemurahan hati, selepas mereka sudah biasa
dengan perbezaan dan mementingkan diri dari yang sebelumnya, jadi selepas
mereka sudah biasa dengan ibadah Anak Lembu (al-‘Ijl) dan taat kepada Samiri,
mereka tidak suka mentaati Ali dan menyembah Allah Yang Maha Esa, Maha Tunggal,
dan untuk menerima syariat-Nya yang Ali a.s. mahu amalkannya dalam masyarakat
yang dilanda oleh kerusakan sebelumnya, namun, Ali a.s. tetap mengangkat
panji-panji kebenaran dan memimpin manusia untuk mengikutinya, tetapi mereka
membiarkan dia jatuh dan menjatuhkan anak-anak yang ma'sum selepas mereka yang
mengabaikan usaha menyeru kepada makruf dan mencegah yang mungkar demi
membimbing umat Islam kepada jalan yang lurus sehingga mereka kekal antara
diracun atau dipancung dengan pedang.
Dari
Abi Haytsam Ibn At-Tihan, bahawa Amir al-Mukminin a.s memberi khutbah kepada
orang ramai di Al-Madinah, dia berkata: (Segala puji tertentu bagi Allah yang
tiada Tuhan melainkan Dia, Wahai masyarakat yang telah ditipu, dan yang
memahami penipuan para penipu yang menipu, tetapi masih berterusan kepada apa
yang ia iktiraf, dan merayau ke sana sini dalam godaan itu. Dan kebenaran
telah menjelaskan tetapi mereka masih berpaling daripadanya, dan laluan yang
telah dibuat jelas tetapi mereka masih menyimpang daripadanya.
Ada
pun, Demi Dia yang mencambahkan benih dan membawakan kehidupan, adakah kamu
mengambil ilmu dari sumbernya, dan minum air terasa manisnya, dan memelihara
baik di tempatnya, dan mengambil jalan yang jelas, dan jalankan al-haq dengan
minhajnya, jalan yang ditetapkan untuk kamu, dan tanda-tanda akan muncul kepada
kamu, dan diterangi untuk kamu Islam. Supaya, kamu akan makan banyak, dan tidak
akan ada sebarang pencari nafkah di antara kamu yang akan gagal (untuk
mendapatkan), mahupun mana-mana keadilan itu pasti telah dilakukan kepada
setiap Muslim atau Mu’ahad (kafir yang diberi lindungan). Tetapi, kamu berjalan
di jalan gelap, sehingga dunia kamu menjadi gelap menyempitkan kamu. Dan pintu
ilmu ditutup buat kamu, supaya kamu bercakap dengan keinginan kamu, dan
berselisih dalam agama kamu, dan mula berfatwa dalam agama Allah tanpa ilmu.
Dan kamu ikuti orang sesat maka mereka sesatkan kamu, dan kamu ditinggalkan
para Imam maka mereka tinggalkan kamu. Lalu, kamu ambil hukum kamu sendiri oleh
keinginan kamu sendiri. Apabila perkara disebutkan, kamu bertanya yang berilmu
(Ahl al-Zikr), jadi mereka beri fatwa kepada kamu, kamu berkata, 'Inilah ilmu
dari sumberbya’. Lalu mengapa kamu tinggalkan dia, dan abaikannya, dan
menentang dia? Perlahan-lahan (Tetapi pasti), tunggulah sedikit masa lagi, dan
kamu akan menuai semua apa yang kamu telah tanam, dan kamu akan mendapati yang
buruk dari apa yang telah dicari dan dilakukan.
Ada
pun, Demi Dia yang mencambahkan benih dan membawakan kehidupan, kamu tahu
bahawa aku adalah Sohib (Pemilik) kamu untuk memimpin kamu, dan aku lebih
berilmu dari kamu untuk tebus kamu, dan washi Nabi kamu, dan yang terbaik dari
Tuhan kamu, dan lisan menerangi kamu, dan ilmu untuk mengislah kamu,. Perlahan-lahan
akan turun kepada kamu apa yang telah disampaikan, apa yang telah dijanjikan,
yang turun ke atas masyarakat sebelum kamu. Dan Allah Azza Wa Jal akan
mempersoalkan kamu semua tentang Imam kamu, bersama mereka kamu kelak akan
dikumpulkan kepada Allah Azza Wa Jal kamu akan pergi esok nanti. Tetapi, demi
Allah, jika aku punyai bilangan sahabat seperti Talut, atau bilangan ahli Badr
yang menentang musuh-musuh kamu, aku akan melanda dengan pedang sehingga kamu
akan berpaling kepada kebenaran, dan kamu akan kembali dengan ikhlas. Sehingga
akan lebih sesuai daripada memperbaiki perpecahan dan berlembut. Ya Allah
hakimilah antara kami dengan kebenaran, dan Engkaulah sebaik-baik Hakim). [2]
------------
[1]
Ma'ani Al-Akhbar: Halaman 355; dala'il Al-Imama dari At-Tabari: Halaman 128;
Amali At-Tusi: Halaman 376; Al-Ihtijaj: Jilid 1, Halaman 149
[2]
Al-Kafi: Jilid 8, Halaman 32
Tiada ulasan:
Catat Ulasan