DIA MEMBAWA NASH LANTIKAN DARI ALLAH DAN
RASUL
DIA MEMBAWA ILMU DAN HIKMAH DARI ALLAH
SERUAN DAKWAHNYA BAI'ATU lILLAH
MAKA DIA ADALAH KHALIFAH ALLAH AL-MAHDI
DIA MEMBAWA ILMU DAN HIKMAH DARI ALLAH
SERUAN DAKWAHNYA BAI'ATU lILLAH
MAKA DIA ADALAH KHALIFAH ALLAH AL-MAHDI
Tanda
yang begitu hampir?!
Allah berikan jawapanNya
﴿قُلْ هُوَ نَبَأٌ
عَظِيمٌ *انْتُمْ
عَنْهُ مُعْرِضُونَ* ........ وَلَتَعْلَمُنَّ نَبَأَهُ بَعْدَ حِينٍ﴾
{Katakanlah: "Ia adalah berita yang
besar,* yang kamu berpaling daripadanya *.......... Dan sesungguhnya kamu
akan mengetahui (kebenaran) beritanya setelah beberapa waktu lagi.):[Shaad
38:67,68 dan 88].
Rasulullah (S) telah menerangkan peringkat-peringkat zaman umat Islam
sejak baginda diutus oleh Allah hingga hari Kiamat.
Sabda Rasulullah:
تَكُونُ
النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا
شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ
فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللهُ
أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ
يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا
جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا
شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ
ثُمَّ سَكَتَ
|
a.
Perlantikan atau wasiat Rasulullah.
b.
Dia memlilki Ilmu dan Hikmah.
c. Seruan mentaati khalifah Allah.
– bai’atu Lillah
|
“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) yang zalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” Baginda kemudian diam. (HR Ahmad dan Al-Bazar).
Menurut
hadits di atas ada lima peringkat zaman yang dilalui oleh umat Islam sebelum
kiamat Al-Kubra:
1. Zaman kenabian, Zaman Rasulullah (S) sendiri.
2. Zaman Khilafah yang mengikuti
manhaj kenabian.
3. Zaman kekuasaan (kerajaan) yang
zalim;
4. Zaman kekuasaan (kerajaan)
diktator yang menyengsarakan;
5. Zaman Khilafah yang mengikuti
manhaj kenabian
Tetapi
mengapakah kita semua tidak sedar di zaman apa kita sekarang ini, Apakah bila
mengatakan Khalifah Allah Al-Mahdi telah keluar itu ia hanyalah kata-kata golongan
yang memandai-mandai sendiri. Senenarnya ia adalah dari asas-asas ajaran
agama Islam yang diterima pakai dalam ajaran Ahli Sunnah Wal Jamaah. Ia
datang bersama hadits yang memperkatakan Rukun-rukun Iman dan Islam serta Ihsan
(tasauf dan Irfan) dan hal tentang kedatangan Al-Saah atau Kiamat.
Sekarang
mari kita lihat hadits Jibril.
عَنْ
عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضًا قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ
رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ
عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ, لاَ
يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ, حَتَّى جَلَسَ
إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم, فأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى
رُكْبَتَيْهِ, وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ, وَ قَالَ : يَا مُحَمَّدُ
أَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِسْلاَمِ, فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
: اَلإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَإِ لَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا
رَسُوْلُ اللهِ, وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ, وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ, وَتَصُوْمَ
رَمَضَانَ, وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً. قَالَ :
صَدَقْتُ. فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْئَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ
عَنِ الإِيْمَانِ, قَالَ : أَنْ بِاللهِ, وَمَلاَئِكَتِهِ, وَكُتُبِهِ,
وَرُسُلِهِ, وَالْيَوْمِ الآخِرِ, وَ تُؤْمِنَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ.
قَالَ : صَدَقْتَ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِحْسَانِ, قَالَ : أَنْ
تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ
يَرَاكَ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ السَّاعَةِ قَالَ : مَا الْمَسْؤُوْلُ
عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنْ
أَمَارَاتِهَا, قَالَ : أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا, وَأَنْ تَرَى
الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِيْ
الْبُنْيَانِ, ثم اَنْطَلَقَ, فَلَبِثْتُ مَلِيًّا, ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرُ,
أَتَدْرِيْ مَنِ السَّائِل؟ قُلْتُ : اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ :
فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Umar bin Khaththab
Radhiyallahu anhu berkata :
Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di sisi Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya ditemukan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata : “Hai, Muhammad! Beritahu kepadaku tentang Islam.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya,” lelaki itu berkata,”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya. Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”. Nabi menjawab,”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” ia berkata, “Engkau benar.” Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.” Lelaki itu berkata lagi : “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?” Nabi menjawab,”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.” Dia pun bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!” Nabi menjawab,”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.” Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku : “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?” Aku menjawab,”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,” Baginda bersabda,”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.” [HR Muslim, no. 8]
Dalam
Hadits Jibril bukan hanya tentang Islam, Iman dan Ihsan sahaja yang
ditanyakan oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah (S). Tetapi ia juga menanyakan
kepada Rasulullah (S) mengenai Al-Sa’ah dan tanda-tanda Al-Saah. Al-Saah
adalah akhir zaman, Kiamat Kecil dan di Akhir Zaman dengan Kiamat Besar..
Mengenai Al-Sa’ah saya bawakan satu lagi
hadits:
Al-Albani
dalam Al-Silsilah Al-Sahihah menjelaskan terdapat hadits yang bermakna:
"Tidak akan
terjadi Al-Saah (hari kiamat) sehingga bumi dipenuhi
kezaliman, kecurangan dan permusuhan, kamudian akan keluar seorang lelaki
dari 'itrahku atau ahlulbaitku, yang akan memenuhi bumi dengan kesaksamaan
dan keadilan setelah dipenuhi kezaliman dan permusuhan." (Hadits
riwayat Ahmad, juz 3, hal 36; Ibnu Hibban, hal 1880; Al-Hakim, juz 4, hal
557; Abu Nu'im dalam kitab Al-Hilyah, juz 3, hal 101) .
Para
ulamak telah menerangkan tanda-tanda kiamat yang
berlaku di akhir zaman. Ada tanda-tanda umum dan ada tanda-tanda khusus. Bagi
tanda-tanda seperti ibu yang melahirkan tuannya, Orang-orang Arab yang miskin
membina bangunan tinggi yang di sebut dalam Hadits Jibril itu adalah tanda-tanda
umum dan tanda-tanda yang lain yang hampir semuanya telah berlaku. Bagi tanda-tanda
khusus kiamat yang telah diterangkan dalam hadits-hadits, ada sepuluh:
Yang
pertama, Al-Mahdi: seorang lelaki dari Ahlulbait di akhir zaman. Ia akan
menguasai dunia dan bumi, serta memenuhinya dengan keadilan setelah
sebelumnya dipenuhi kezaliman. Ia dari Ahlulbait, Bani Hasyim dari anak
keturunan Fatimah (ra). Banyak hadits yang menerangkan tentangnya.
Yang
kedua, Al-Dajjal: Keluar Dajjal di akhir zaman. Ia mengaku seorang nabi,
kemudian dia mengaku tuhan semesta alam. Hadits-hadits mengenainya sahih dan
mutawatir dari Nabi (S).
Yang ketiga: Turunnya
Al-Masih bin Maryam
Yang keempat, Keluar
Ya`juj wa Ma`juj
[5] Kemudian Allah
membunuh dan mematikan mereka
[6] Selepas
itu Tanda Kabut (Al-Dukhan),
[7] Robohnya
Ka'bah
[8] Terangkatnya
Mushaf
[9] Kemudian Keluar
Al-Dhabbah Dhabbah Al-Ardh, (binatang bumi),
[10].Terbitnya Matahari
Dari Barat
Ada
pula ulamak yang menyusun 10 tanda-tanda itu dalam susunan yang lain
1. Dukhan
2. Al-Mahdi
3. Dajjal keluar – Kurma
di Jordan tidak berbuah. Danau Tibiraih menyusut (telah menyusut 2003 – 2013
(di Israel – 45m – telah susut 16m – 2015 (sehingga nampak bukit-bukit di dasar
tasik).
4. Bintang berekor (Meteor)
5.Terbitnya Matahari Dari
Barat
6. Dabbah Al-Ardh (binatang
bumi),
7. Angin lembut kematian dari
timur - org mukmin
8. Penenggelaman daratan
sebelah timur -
9. Penenggelaman daratan
sebelah barat tinggal – Timur Tengan
10. Muncul Api di Yaman
spt gunung – Sangka kala pertama
Itulah
tanda-tanda khusus yang dekat dengan berlakunya Al-Saah (hari kiamat).
Demikianlah didatangkan dari hadits-hadits yang dijelaskan oleh ahli-ahli
ilmu.
Berikut
adalah tanda yang sudah dan sedang berlaku”
يحكم
الحجاز رجل اسمه اسم حيوان إذا رأيته حسبت في عينه الحول من بعيد، وإذا اقتربت
منه لا ترى في عينه شيئا،
يخلفه أخ له اسمه عبدالله، ويل لشيعتنا منه -أعادها ثلاثا- بشروني بموته أبشركم
بظهور الحجة
“Hijaz akan diperintah
oleh seorang lelaki yang namanya adalah nama haiwan, ketika Kamu melihatnya
dari jauh, kamu akan berfikir dia memiliki mata juling, dan jika kamu
mendekatinya, kamu tidak melihat ada masalah di matanya. Dia akan digantikan
oleh saudara lelakinya, bernama Abdullah. Celakalah mengikutinya! Celakalah
mengikutinya! Celakalah mengikutinya! – Baginda mengulanginya tiga kali –
Beri aku khabar baik tentang kematiannya, maka aku akan memberikan khabar
baik tentang munculnya Al-Hujjah (Al Mahdi).” (Musnad Ahmad)
Hadits
ini menerangkan
Khabar
baik tentang munculnya Al-Hujjah (Al Mahdi) apabila:
1.
Hijaz (Semenanjung Arab – Arab Saudi Moden) akan
diperintah oleh seorang lelaki yang namanya adalah nama haiwan, ketika Kamu
melihatnya dari jauh, kamu akan berfikir dia memiliki mata juling, dan jika kamu
mendekatinya, kamu tidak melihat ada masalah di matanya. Ia adalah Raja Fahd
2. Dia akan digantikan oleh saudara lelakinya, bernama
Abdullah. Celakalah mengikutinya! Baginda mengulanginya tiga kali – Beri aku
khabar baik tentang kematiannya, maka aku akan memberikan
Kenyataannya
sekarang:
Saat
ini Raja Abdullah di Arab Saudi telah wafat dan 3 putera mahkota berikutnya
saling bergaduh karena memiliki perbezaan perbezaan prinsip dan akhlaq. 3 putera
mahkota tersebut adalah
1.
Raja Salman,
2.
Thalal dan
3.
Mukrim.
Salman
termasuk orang sholeh dan anti maksiat. Beliau hafidz Quran. Sedangkan Thalal
memiliki ekonomi terkuat bahkan salah seorang terkaya di dunia. Namun ia ahli
maksiat. Sementara itu Mukrim kesetiaannya lebih kepada Yahudi dan Amerika.
Sepeninggal Raja Abdullah, Arab Saudi saat ini dipimpin oleh Raja Salman. Raja Salman telah mengusir Thalal dari kerajaan sedangkan Raja Salman membiarkan Mukrim tetap dalam kerajaan namun telah mencabut hak beliau sebagai raja berikutnya.
Mari
kita lihat hadits berikut, hadits sepertinya diriwayatkan dengan banyak jalan
dengan matan yang membawa makna yang sama walaupun ada lafaz berbeza. Sebagai
contoh
Hadits
dari Tsauban katanya:
قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَقْتَتِلُ عِنْدَ
كَنْزِكُمْ ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ ابْنُ خَلِيفَةٍ ، ثُمَّ لَا يَصِيرُ إِلَى
وَاحِدٍ مِنْهُمْ ، ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّودُ مِنْ قِبَلِ
الْمَشْرِقِ فَيَقْتُلُونَكُمْ قَتْلًا لَمْ يُقْتَلْهُ قَوْمٌ ، ثُمَّ ذَكَرَ
شَيْئًا لَا أَحْفَظُهُ فَقَالَ : فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ
حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ
"Rasulullah (S) bersabda:
Peselisihan (pergaduhan, Perperangan) yang terpendam antara kamu ada tiga
(pihak) semuanya putera khalifah. Kemudian tidak berakhir pada seorang dari
mereka. Kemudian muncul panji-panji hitam dari arah timur, mereka melakukan
peperangan terhadap kalian, yang tak pernah dilakukan kaum sebelumnya.
"Kemudian baginda menyebutkan sesuatu yang tidak aku ingat dan bersabda,
"Bila kalian melihatnya, maka berbai’ah kepadanya walaupun dengan
merangkak di atas salji. Sesungguhnya dialah Khalifah Allah Al-Mahdi. "
Dalam
kitab Al-Zawaid, sanad ini sahih dan rijalnya (para perawi) tsiqah
(terpecaya). Al-Hakim meriwayatkannya di dalam Al-Mustadrak dan berkata:
"Sahih menurut peraturan Al-Syeikhain (Bukhari dan Muslim).
Lanjutan
daripada hadits yang banyak ini menerangkan:
·
Hadits ini adalah tanda
lanjutan selepas kematian Raja Abdullah. Ada khabar baik tentang munculnya Al-Hujjah
(Al Mahdi).”
·
Ketika Peselisihan
(pergaduhan, Perperangan) yang terpendam antara kalian (‘inda kanzi kum) ada
tiga (pihak) semuanya putera khalifah.
· lalu
datang panji-panji hitam dari arah Khurasa atau dari arah timur,
· maka
datangilah atau berbai’ahlah padanya
· walaupun
dengan merangkak (salji).
· kerana
di sana ada Khalifah Allah Al-Mahdi.
Ada
Sebuah Hadis yang diriwayatkan daripada Anas dan Abu Hurairah (ra huma).
"Akan ada
orang-orang yang keluar dari arah Timur, lalu mereka mempersiapkan segala
urusan untuk al-Mahdi, yakni pemerintahannya."
Kemunculannya
dari Timur diperkuat oleh hadits-hadits panji-panji hitam, begitu juga akan
disampaikan nanti penentuan tempat di Iraq diperkuat – ditambah dengan apa
yang dikatakan Al-Suyuthi mengenainya- yang disebut oleh Imam Ali (as) dalam
kitab-kitab Syiah dan Al-Sunnah, yang menyebutkan angka 313. Ia mengatakan,
“Sesungguhnya orang pertama dari mereka adalah dari Basrah.” [1]
Diceritakan
kepada kami Ibnu Wahab dari Ibnu Lahi’ah dari Harits bin Yazid; dia
mendengar Ibnu Zarir Al-Ghafiqi, dia mendengar Ali berkata:
يخرج
في اثني عشر ألفا إن قلوا أو خمسة عشر ألفا إن كثروا يسير الرعب بين يديه لا
يلقاه عدو إلا هزمهم بإذن الله شعارهم أمت أمت لا يبالون في الله لومة لائم
فيخرج إليهم سبع رايات من الشام فهزمهم ويملك فترجع إلى الناس محبتهم ونعمتهم
وفاصتهم وبزارتهم فلا يكون بعدهم إلا الدجال قلنا وما الفاصة والبزارة قال يفيض
الأمر حتى يتكلم الرجل بما شاء لا يخشى شيئا
“Akan muncul dua belas ribu orang jika
mereka sedikit, atau lima belas ribu orang jika mereka ramai, menyebabkan
ketakutan berhadapan dengan mereka. Tiada musuh yang bertemu kecuali mereka
dikalahkan dengan izin Allah. Tanda-tanda mereka adalah “Amat!
Amat!. Kerana Allah, mereka tidak pedulikan celaan orang yang mencela. Lalu
keluar kepada mereka tujuh panji dari Syam lalu mengalahkan mereka dan
berkuasa. Maka dikembalikan kepada umat kasih mereka, kenikmatan mereka dan
sifat Fâshah” dan bazârah mereka. Maka tidak berlaku sesudah mereka
melainkan (keluarnya) Dajjal.” Kami bertanya, “Apakah kata Fâshah dan
bazârah? Ia menjawab, “Dilimpahkan urusan sehingga seorang lelaki
berbicara apa saja yang dia kehendaki tanpa rasa takut sedikitpun.” [2]
Sekarang
mari kita lihat peristiwa yang berlaku yang mencerminkan ramalan atau berita
dari Rasulullah itu sedang dan terus terjadi:
13
Jun 1982 - 1 Ogos 2005
Hadits - Hijaz diperintah Raja
Fahd [namanya adalah nama haiwan, ketika Kamu melihatnya dari
jauh, kamu akan berfikir dia memiliki mata juling, dan jika kamu
mendekatinya, kamu tidak melihat ada masalah di matanya]. Ia mangkat ( Ogos
2005) digantikan oleh saudara lelakinya bernama (Raja) Abdullah
Disember
1999 - 2002.
Hadits - Akan ada orang-orang
yang keluar dari arah Timur, lalu mereka mempersiapkan segala urusan untuk
al-Mahdi, yakni pemerintahannya – (ada banyak hadits mengenainya)
Hadits - Sesungguhnya
orang pertama dari mereka adalah dari Basrah.”
Pada penghujung tahun ini Al-Syed
Ahmad Al-Hassan yang berasal dari Basrah Iraq (Basrah terletak dari arah
khurasan (timur)). Beliau adalah pemegang wasiat dan Utusan Imam Al Mahdi
(as). Beliau telah memulakan dakwah Ilahiyah di Najaf dan diarahkan
mengkritik hebat kebatilan yang berlaku di Pusat Pengajian Agama Najaf dan
menuntut mereka melakukan pembaharuan dari segi keilmuan, amalan dan
kewangan. Protes dan kritikan bagi menuntut pembaharuan ini berterusan
sehingga ke tahun 2002,
2003/2004
Al-Syed Ahmad Al-Hassan mengadakan
maseera (Perarakan) mengibarkan panji hitam (panji kebenaran) dari Najaf
ke Kufah ber sama 72/73 para ansar.
9
April 2003
Saddam digulingkan
2007
– 2008
Kejadian Al Zarkah:
Berlaku di kota suci Najaf semasa tentera Amerika yang bergandingan dengan
tentera Iraq - menyangka Al-Syed Ahmad Al Hassan (as) (Mahdi Pertama) termasuk
dalam kelompok penziarah-penziarah yang berjalan kaki ke makam Imam Hussein
(as). Lalu mereka melakukan operasi pembunuhan ribuan manusia
Kejadian kedua: Beberapa
hari selepas kejadian ini, satu briged tentera Iraq telah menjalankan operasi
yang disokong dengan jet pengebom Amerika telah menyerang rumah kediaman Al-Syed
Ahmad Al Hassan (as) secara mengejut di waktu subuh
2011
Dakwahnya tersebar ke
seluruh dunia.
2015
Kini setelah Al-Sufiani
mula masuk ke Iraq mareka baru mula belajar memikul senjata untuk
mempertahankan Iraq.
23
Jan 2015
Kematian Raja Abdullah meninggalkan
3 waris anak Raja Abd Aziz
· Raja
Salman pengganti Raja Abdullah. Beliau
hafidz Quran orang sholeh dan anti maksiat.
· Thalal - memiliki ekonomi terkuat bahkan salah seorang
terkaya di dunia telah lucutkan jawatan dari kerajaan dan dari hak pemangku
mahkota
· Mukrim -. lebih setia kepada Yahudi dan Amerika dan dilucutkan
hak pemangku mahkota
Inilah 3 anak khalifah yang sedang bertelingkah di Arab Saudi Moden
sekarang.
Sementara
Al Mahdi yang dilahirkan di akhir zaman,
Al Mahdi yang dijanjikan dan Mahdi Pertama, Beliau adalah pemegang
wasiat dan Utusan Imam Al Mahdi (as).
Al-Syed Ahmad Al- Hassan,
Al-Yamani bin Ismail Bin Saleh Bin Hussein Bin Salman
Bin Muhammad Bin Hassan
Bin Ali, Bin Muhammad
Bin Ali, Bin Musa
Bin Ja'far Bin Muhammad
Bin Ali, Bin Hussein,
bin
Ali bin Abi Thalib
dan anak Fatimah binti
Muhammad Rasulullah (S)
(Shalawat Allah 3alihim
Ajma3in).
Beliau
adalah ahli bait Rasulullah. Dengan jalur yang diterangkan di atas.
Akhir
sekali dibawakan kata-kata beliau Al-Syed Ahmad Al-Hasan sendiri:.
“Seruan dakwah ini
disokong oleh banyak dalil-dalil, dan (A3uzhu billahi minal Ana) saya
berlindung dengan Allah dari sifat Al-Ana (keakuan). Saya tidak mengatakan
ikutilah saya secara membuta tuli, tetapi saya katakan bukalah mata
anda dan bezakan dalil-dalil dan kenali pemilik yang haq (benar) supaya
anda boleh menyelamatkan diri dari api neraka, seruan kebenaran tidak dapat
berjalan seiring dengan panggilan batil seperti berlaku pada Rasulullah (S)
apabila seruan Musailamah Al-Kazhzhab (pendusta) (La3nahu Allah) bersaing
dengan baginda.”
--------------------------------
[1] Khutbah
Al-Bayan Al-Masyhurah Al-Nisbah oleh Imam Ali dan disalin dari Kitab
Al-Durr Al-Mundzam Fi Al-Sirr Al-A'dzam oleh Kamal Al-Din Abi Salim Mohammed
Bin Thalhah Al-Syafei, salah seorang daripada ulama besar Al-Sunnah telah
disahkan (tsabit) di sisi ulama Tharekat, dia meninggal dunia pada tahun 652
Hijrah, telah berkata dalam naskah khutbah berbunyi:
Telah disahkan (tsabit) di
sisi ulama Tharekat dan para ulama Hakikat dengan salinan yang sahih dan
pendedahan yang jelas bahawa Amirul Mukminin Ali bin Abi Talib, (Karama Allah
Wajhah) berdiri di atas mimbar di Kufah, dan dia berkhutbah dan katanya:
Bismi Allah Al-Rahman
Al-Rahim Segala puji bagi Allah, Pencipta langit dan bumi, dan Penciptanya
mencipta keindahan yang terbentang, dan pemikul beban dengan gunung-gunungnya
yang kukuh dan tanah luas saujana yang menusuk mata hingga membeliakkannya
dan mengutus angin dan mengimbau hati... dan seterusnya.
Dan apa yang dikatakan
padanya: Abu Salim Al-Nashibi 582-652 H = 1186-1254 M, Mohammed Bin Talha bin
Mohammed bin Al-Hassan, Kamal Al-Din Al-Qurasyi Al-Nashibi Al-‘Aadawi
Al-Syafei, Abu Salim: Menteri Penulisan kesusasteraan. dilahirkan di
Al-‘Amriyah (dari kampung-kampung Nashibin) dan berpindah ke Naisabur, dan
Ketua Kementerian di Damsyik, kemudian meninggalkanya dan zuhud. Beliau
meninggal dunia di Haleb, Kitabnya (Al-‘Aqad Al-Farid Li Al-Malik Al-Sa’eid -
Tha).. dan (Muthalib Al-Suul Fi Manaqib Aal Al-Rasul - Kha) dan (Al-Durr
Al-Mundzam Fi Al-Sirr Al-A'dzam - Kha) dan (Miftah Al-Falah Fi Ai-I’tiqad
'Ahl Al-Shalah - Kha) Tasauf, dan (Nafais Al-‘Anashir Li Majalis Al-Malik Al-Nashir
- Kha). Sumber: Al-A’lam – Khair Al-Din Al-Zarkali - Jilid 6 - halaman 175,
berkata mengenainya Al-Imam Ibn Al-‘Amad Syahab Al-Din Al-Hanbali
Al-Damsyiqi. Di dalamnya ada Al-Kamal Mohammed Bin Talha bin Mohammed bin
Al-Hassan Kamal Al-Din Abu Salim Al-Qurasyi Al-Nashibi Al-‘Aadawi Al-Syafei
Muftialiran. Kitab Al-‘Aqad Al-Farid salah satu terbitan berkedudukan
dan ketua-ketua ulama yang diagungkan. Dilahirkan pada tahun 582 H, dan dia
mendengar di Naisabur dari Al-Muid, dan syair Zainab. yang berilmu (memahami),
Cemerlang di dalam Fiqh, Ushul dan perbandingan. Dihantar untuk raja-raja,
dan ada kemajuan... dan disediakan Kitab Al-Durr Al-Mundzim pada nama Allah
Al-A’dzam. Dan pada mulanya berpaling menghapuskan Nashibin, kemudian penaung
guru Damsyik, kemudian oleh kerana zuhud pada dunia, ia berhaji, Maka tidak
kembali tinggal di Damsyik sedikit pun, kemudian mengembara ke Haleb dan
meninggal dunia pada bulan Rejab. - Syazharat Al-Zhahab Fi 'Akhbar Min Zhahab
Jilid 7 halaman 447 tahun kejadian 652 H Terbitan Dar Ibn Kathir disahkan
oleh Al-Arnawuuth.
[2]
Fitan Al-Marwazi hadits No 1005
|
|
Tiada ulasan:
Catat Ulasan