Himpunan Pos Di Laman
Facebook Rasmi
احمد الحسن Ahmed Alhasan / 21 Disember 2012:
Marasi
Keempat: Negara Sumer dan Akkad menangisi Damouzi dan sekarang menangisi
Al-Hussein (as)
Orang
Sumeria atau Akkadia menangisi dan meratapi Damouzi (Damu: Al-Ibni, Zi:
yang soleh) ribuan tahun dahulu,
Duka Negara
Dua Sungai (Mesopotamia) berlanjutan atas Damouzi hingga zaman Nabi
Yehezkiel, dilaporkan dalam Taurat bahawa penduduk Mesopotamia biasa berkabung
kerana Tammuz (Damouzi):
(Kemudian kata-Nya kepadaku, “Jika engkau
datang bersama Aku, engkau akan melihat yang lebih menjijikkan lagi yang
dilakukan orang-orang itu.” * Kemudian Dia membawa aku ke jalan masuk Bait Al-Rab.
Pintu gerbang itu di sebelah utara. Aku melihat perempuan-perempuan duduk di
sana dan menangis. Mereka sedih tentang Tammuz. * Dia berkata kepadaku, “Apakah
engkau melihat hal-hal yang mengerikan itu, Wahai anak Adam? Datanglah bersama
Aku dan engkau akan melihat hal-hal bahkan yang lebih buruk lagi.”
* Kemudian
Dia membawa aku ke pelataran bahagian dalam. Dibawa-Nya aku ke pelataran dalam
Bait Al-Rab. Di dekat pintu masuk ke ruang suci, di antara mezbah dan lorong,
ada dua puluh lima orang. Mereka membelakangi ruang suci, dan sujud ke arah
timur menyembah matahari terbit.) [Yehezkiel 8-13-16.]
Perbuatan
yang digambarkan sebagai kekejian adalah pembunuhan Tammuz (Damouzi) yang
membuat wanita-wanita ini menangis. Dan lelaki bersujud di mezbahnya.
Kisah
pembunuhan Raja Damuzi bermula ketika dia membayar harga untuk menolak sujud
kepada Ishtar Anana (dunia):
(Maka apabila
"Anana" (Ishtar) ingin bangkit dari alam bawah,
Oleh itu, biarkanlah
ia menawarkan seseorang yang akan menjadi penggantinya.
"Anana"
bangkit dari alam bawah,
Syaitan-syaitan kecil
seperti tongkat keluarga "Syukar",
Dan syaitan-syaitan besar
seperti tongkat keluarga "Daban"
Mereka berjalan ke
sisinya, menghadapnya,
Dan bagi syaitan yang
berjalan di depannya, dia memegang tongkat di tangannya, dan jika dia bukan seorang
menteri, dan orang di sebelahnya, dan itu bukan seorang kesatria, dia memakai
senjata, bahawa merekalah yang menemaninya,
Mereka yang menemani "Anana"
(dewi Ishtar atau dunia),
Mereka adalah makhluk
yang tidak mngenal makanan dan air,
Mereka tidak makan
tepung badam,
Dan mereka tidak
minum air yang dipersembahkan sebagai persembahan.
Mereka mengambil
isteri dari pangkuan suaminya,
Dan mereka membawa
bayi yang menyusu dari penyusuannya ...
Dan Anana (Ishtar)
menuju ke dua kota Sumeria "Umma" dan "Bad-Tibira", di mana
kita dapati tuhan-tuhan keduanya, seperti yang telah kita tunjukkan, bersujud
kepadanya dan dengan demikian menyingkirkan cengkaman syaitan-syaitan. Kemudian
kamu akan sampai ke kota Kilab, yang mana Damouzi tuhannya adalah Hami. Puisi
ini diteruskan dengan cara berikut:
Damouzi (Tammuz)
memakai sut mewah dan duduk di atas pentasnya,
Syaitan berpegang
pada pahanya ..........,
Tujuh syaitan
menyerangnya seperti yang mereka lakukan di samping orang yang sakit,
Oleh itu, para
gembala dihentikan dari meniup seruling, dan mazmur di hadapannya.
Kemudian dia (iaitu,
Anana) mengarahkan supaya menatapnya,
Menetapkan pandangan
kematiannya,
Dia mengucapkan kata
terhadapnya, kata-kata kecewa dan marah,
Dan dia menjerit terhadapnya
dengan jeritan pendosa, sambil mengatakan: “Ketepikan ini,”
Oleh itu, menyerahlah
"Anana" yang suci yang menarik perhatian "Damouzi" datang
ke tangan mereka.
Yang menemaninya,
Yang menemaninya Damouzi
(Tammuz),
Mereka adalah makhluk
yang tidak mengenal makanan dan air,
Mereka tidak makan
tepung badam (yang dijual),
Dan mereka tidak
minum air yang dipersembahkan sebagai (qurban).
... [Dari Batu
bersurat Sumer Kramer.: ms 277 279.]
Oleh itu, Ishtar - Anana, isteri raja Damouzi,
menyerahkannya kepada syaitan untuk dibunuhnya dalam keadaan percanggahan yang
sukar difahami bagi mereka yang tidak mengetahui maksud pemerintahan Allah
(Hakimiyah Allah) atau pelantikan ilahi, atau seperti yang dinyatakan orang-orang
Sumeria - Akkadia, "pemerintahan yang turun dari langit."
Tetapi ini adalah hakikat (kebenaran) yang
telah banyak diulang-ulang dalam agama ilahi, yang mana Ishtar - dunia - sering
dipimpin oleh raja-raja yang tidak dilantik oleh Allah. Kerana mereka menyembah
dan tunduk kepadanya, mereka menyembah keinginan duniawi mereka.
Dan Ishtar - dunia - memberontak terhadap sesiapa
yang dilantik oleh Allah untuk memerintah di dunianya; Kerana pada hakikatnya
mereka adalah pemberontak. Maka lima tahun tertimpa ke atas Ali (as), di mana
semua syaitan bumi memeranginya (as) dalam Perang Jamal, Siffin dan Nahrawan,
dan tidak putus-putus sehingga mereka membunuhnya di Kufah. Dan nasib (tertimpa
ke atas) Al-Hussein (as), raja yang dilantik untuk memerintah di dunia ini, ia adalah
pembunuhan besar-besaran yang bahkan bayi susuan tidak terhindarkan.
Ini adalah beberapa teks yang sampai pada batu
bersurat tanah liat Sumeria tentang tragedi Damouzi dan saudaranya, dan kita
akan melihat betapa dekatnya mereka untuk menggambarkan apa yang terjadi pada Al-Hussein
(as), walaupun ianya adalah teks arkeologi yang disebarkan oleh orang-orang
Sumeria - Akkadia ribuan tahun sebelum kelahiran Al-Hussein (as):
Hatinya menjadi acuan
untuk kesedihan dan air mata,
Dia pergi sejauh
dataran membentang,
Hati yang lembut
dipenuhi dengan kesedihan dan air mata,
Dia menuju ke dataran
yang memanjang jauh,
Hati Damouzi berendam
dengan kesedihan dan air mata,
Melepasi ke dataran terbentang
luas,
Seruling tersangkut
di lehernya berteriak meratapi nasibnya,
Aduhai dataran
terbentang luas lepas,
Balaslah tangisanku,
Balaslah tangisanku,
Wahai dataran, mestinya
kau tahu rasa pilu ratap tangisku,
Balaslah tangisanku,
Merintihlah bersamaku,
Aduhai ketam-ketam di
sungai, sedihlah padaku
Aduhai katak-katak di
sungai, suci untuk aku
Biarkan ibuku menjerit
melolong,
Biarkan ibuku, Sartur,
menjerit,
Biarkan ibuku, yang
tidak punyai lima keping roti, menangis dengan tangisan,
Biarkan ibuku, yang
tidak punyai sepuluh keping roti, menangis,
Apabila kau
kehilanganku, kau tidak akan menjumpai sesiapa yang peduli padanya.
Dan kau, mataku,
berkeliaran di dataran, air mata seperti mata ibuku,
Dan kau, mataku,
hilang di dataran, air mata seperti mata kakakku,
Di antara tunas dan
bungaku bersandar,
Antara tunas dan
bunga yang paling mudah dijumpai,
Pengembala Damouzi, dijumpai
dengan mudah,
Ketika Damouzi berbaring,
dia melihat mimpi,
Setiap bahagian
tubuhnya terganggu,
Aku terjaga setelah
melihat rukya,
Digosok matanya,
Pening teruk,
Damouzi bangun dan
berkata:
Mereka membawanya
kepadaku, mereka membawanya, membawa pada kakakku,
Bawa (Gesti Nana)
adik perempuanku,
Bawa penulis ilmu
perenggut nyawa
Adikku yang tahu
maksud kalimat,
Bagi wanita bijak
yang mengetahui erti mimpi,
Aku mesti bercakap
dengannya,
Aku mesti
memberitahunya mimpi yang kulihat,
Damouzi bercakap
dengan adiknya (Gishti Nana) katanya:
Tentang mimpi, wahai
adikku, dengarkan mimpi yang kulihat,
Al-Usal (tumbuhan
dengan banyak cabang - duri) itu muncul di sekelilingku,
Al-Usal tiba-tiba muncul
dari tanah padat,
Dan salah satu dari tumbuhan
itu berdiri sendiri dan memiringkan kepalanya di hadapanku,
Semua Al-Usal berdiri
berpasang-pasangan, kecuali satu di tempatnya,
Di taman terdapat
pohon-pohon tinggi dan menakutkan di seluruh tanah.
Di tanah dalam mimpiku,
tidak ada tumpahan air,
Dompet aku kosong,
dan apa yang ada di dalamnya telah diambil daripadanya.
Dan cawan suci yang
ada padaku telah jatuh dari tiang yang melekat padanya,
Tongkat pengembala
telah hilang,
Burung helang membawa
beban di antara cakarnya,
Dan helang menculik
seekor burung dari pagar buluh.
Adikku: Cucu kecilku
diseret ketakutan dan ditutup dengan debu,
Biri-biri di kandangku
bergerak ke atas tanah dengan kaki yang dipintal,
Pengisar susu pecah, hampa,
dan kosong,
Semua yang ada padaku
telah hancur,
Damouzi bukan lagi
antara yang masih hidup,
Kandang
domba-dombanya di ditiup angin
Gesti Nana berkata:
Oh saudaraku, biarkan
impianmu padaku,
Tidak selesa,
Al-Usal itu muncul di
sekelilingnu.
Al-Usal tiba-tiba
muncul dari tanah padat,
Sekumpulan pembunuh akan
menyerangmu,
Itulah mimpimu,
Dan salah satu dari
tumbuhan itu berdiri sendiri dan memiringkan kepalanya di hadapanmu,
Dia adalah ibumu,
Dia akan menundukkan
kepalanya untukmu,
Semua Al-Usal berdiri
berpasang-pasangan, kecuali satu di tempatnya Aku dan engkau,
Salah seorang dari
kita akan menghilang dan lenyap,
Di taman terdapat
pohon-pohon tinggi dan menakutkan di seluruh tanah.
Orang-orang jahat
akan menakutkanmu,
Di tanah dalam mimpimu,
tidak ada tumpahan air,
Kandang domba-domba akan
hancur,
Orang-orang jahat
akan mencekik lehermu,
Dompetmu kosong, dan
apa yang ada di dalamnya telah diambil daripadanya.
Dan cawan suci yang
ada padaku telah jatuh dari tiang yang melekat padanya,
Kau akan jatuh dari
lutut ibu kandungmu,
Pengembala yang
menyenangkan ,
Pengisar Pengembala
semuanya hilang,
Orang jahat akan
melakukan segalanya untuk melemahkanmu,
Mereka berkumpul,
Burung hantu,
Burung Helang,
Burung rajawali ,
Afrit besar,
Mereka semua mahu
mengusirmu,
Mereka akan
membunuhmu dalam kandang domba,
Cucu kecilmu diseret
ketakutan dan ditutup dengan debu,
Kemarahan akan
berlangsung di langit seperti taufan,
Kau akan jatuh ke
tanah,
Apabila di kandangmu,
biri-biri bergerak ke atas tanah dengan kaki yang berpintal,
Pengisar susu pecah,
hampa, dan kosong,
Syaitan akan membuat
segalanya rapuh,
Semasa helang
mengambil seekor domba kecil,
Al-Jaala (ألجالا) akan
menggaru pipimu,
Ketika helang
menangkap burung dari pagar buluh,
Al-Jaala (ألجالا) akan
memanjat tembok untuk membawa kamu pergi,
Damouzi,
Puisiku akan berkumandang
di langit
untukmu,
Anak domba akan
menggali bumi dengan kuku,
Oh, Damouzi, aku akan
merobek pipiku, atas nasib malangmu,
Kapalmu telah
terhempas itu dusta
………………………
Damouzi selamatkan
diri dari syaitan,
Dia melarikan diri ke
kandang domba adiknya, Gishti Nana,
Ketika mayat Damouzi
ditemui Gishti Nana di kandang domba, dia menangisinya,
Dia memuncungkan
mulutnya ke langit,
Dia mengangkat
mulutnya ke sisi tanah,
Seperti pakaian yang
menutupi kesedihannya yang mengufuk,
Dia mengoyakkan
matanya, merobek mulutnya, merobek pahanya
Kenyataan memanjat
pagar buluh,
Kenyataan pertama memukul
Damouzi di pipi dan memotong kuku
Kenyataan kedua
memukul Damouzi di pipi yang lain,
Kenyataan ketiga,
hancur cacat pengisar susu,
Kenyataan keempat,
menurunkan cawan dari tiang dan menghancurkannya,
Kenyataan kelima menghancurkan
pengisar susu,
Kenyataan keenam
memecahkan cawan,
Kenyataan ketujuh
menangis,
Damouzi, suami Anana,
bangkit
Anak lelaki Sirtur,
saudara Gesti Nana,
Bangun dari tidurmu
yang pura-pura
Burung betina kamu
dirampas,
Anak domba kamu
dirampas,
Kambing kamu telah
dirampas,
Kami memegang
anak-anak kamu (cucu-cucu kamu dirampas)
Tanggalkan mahkota
sucimu dari kepalamu,
Tanggalkan pakaian
kerajaanmu dari badanmu,
Biarkan tongkat
kerajaanmu jatuh ke tanah,
Tanggalkan selipar
suci kamu dari kaki kamu,
Nak pergi, kamu ikut
kami
Pegang kenyataan Damouzi,
Mencakupinya,
Diikat tangannya
Diikat lehernya,
pengisar susu
terhenti,
Tidak ada susu yang
keluar darinya,
Cawan pecah,
Tiada Damouzi selepas
ini,
Kandang domba kini menjadi
debu.) [Anana, Ratu Langit dan Bumi, Samuel Noah Kramer Dan Diane Wilkstein ].
(Sepertimana kita
membaca dalam kalendar Babilonia bahawa berduka dan menangis kerana ketuhanan (Damouzi)
bermula pada hari kedua bulan (Du uzi) iaitu, bulan Julai (Tammuz). Dan ada
perarakan untuk berkabung dengan membawa obor, dan itu adalah pada hari
kesembilan, keenam belas dan ketujuh belas. Dari bulan-bulan ini, perayaan yang
disebut Akkadian (Talkimtu) di mana upacara ritual dan pengebumian anak patung
yang mewakili dewa bulan Julai (Tammuz) dilakukan, tetapi walaupun terdapat
kesan bahawa doktrin kematian dewa demotik ditinggalkan di masa lalu masyarakat
di lembah keduanya dan di luarnya. Maka Dukacita baginya tiada suatu hari pun
yang menjadi ritual kuil, tetapi tetap diadakan setiap tahun dalam ruang
lingkup amalan rakyat...... kami telah menerima sejumlah gambaran yang dibuat
oleh para penyair Sumeria dan Babilonia menangis atas dewa-dewa muda Damouzi
dan ia dibacakan dalam perarakan orang-orang yang berkabung di berbagai bandar.)
[Ishtar dan Tragedi Tammuz - Dr. Fadhil Abdul Wahid Ali.]
Orang Sumeria
meratapi Tammuz atau Damouzi:
(Piala
telah jatuh hancur
Damouzi
tidak lagi hidup
Hilang
dalam lipatan tiupan angin.) [Ishtar dan Tragedi Tammuz - Dr. Fadhil Abdul
Wahid Ali.]
Dalam puisi lain,
penyair Sumeria menyesali Damouzi (Anak yang Baik), dengan mengatakan:
(Hatiku
mudah meratap tangis.
Aku
adalah seorang wanita, tetapi akulah yang menghancurkan negara-negara musuh
Aku
Nansuna ibu tuan yang besar
Aku
Kashtin - Aku adik kepada anak suci
Hatiku
mudah meratap tangis.
Pergi
ke tempat pemuda itu,
Pergi
ke tempat Damouzi,
Ke alam bawah, tempat
si gembala menghuni
Hatiku
mudah meratap tangis.
Ke
tempat di mana pemuda itu diikat,
Ke tempat di mana Damouzi
dihalang ...
Hatiku
mudah meratap tangis) [Ishtar dan Tragedi Tammuz - Dr. Fadhil Abdul Wahid Ali.]
Hakikat bahawa kezaliman besar mempengaruhi orang-orang
Sumeria yang mengajar manusia untuk menulis, menetapkan undang-undang, dan asas
ilmu-ilmu, dan mereka adalah yang pertama membuat roda dan mengatur sistem Aritmetik,
Aljibra dan Geometri semasa Dr. Kramer, diikuti oleh beberapa pakar dalam
peradaban Sumeria: Mereka meratapi sesuatu yang legenda kisah atau legenda yang
ditulis oleh mereka, dan itu hanyalah ungkapan kesuburan dan kegersangan yang
bergantian di sepanjang perjalanan. seolah-olah mereka adalah umat yang seluruh
anggotanya telah menggunakan bahan yang terpelihara yang menghilangkan kebijaksanaan
akal mereka sehingga mereka dan pewaris Babilonia meratapi dan mengadakan
majlis sambutan selama ribuan tahun di atas simbol kisah yang mereka fasih dari
A hingga Z.
Selama beribu-ribu
tahun dan penduduk negara Dua Sungai (Mesopotamia) generasi demi generasi, dan
setiap tahun mereka menggambarkan mayat Damouzi, dan setiap tahun mereka
menangisi Damouzi, dan setiap tahun mereka melihat puisi-puisi (qashidah)
ratapan Damouzi,
Semua
ini hanya khayalan?!
Dan
hanya cerita yang mereka tulis!!
Dan
untuk apa?!
Demi
menyatakan kesuburan yang datang pada musim bunga dan kegersangan yang
mengikutinya pada musim lain dari perjalanan hidup ini!!!
Seharusnya ada
jawapan yang munasabah terhadap ratapan peradaban pertama yang diketahui oleh
umat manusia selama ribuan tahun kepada Damouzi (Anak yang Baik) atau Tammuz.
Pada yang berhubungan dengan warisan keagamaan,
riwayat-riwayat para imam (as) mengatakan kepada kita dengan cukup jelas bahawa
orang-orang Sumeria telah berkabung dan menangisi atas Al-Hussein (as) dengan
menyampaikan tangisan dan kesedihan para nabi Sumeria, Nuh (as) dan Ibrahim (as)
atas Al-Hussein (as):
Dari Al-Fadhil bin Syazan, dia berkata: (Saya
mendengar Al-Redha (as) berkata: Ketika Allah AWJ memerintahkan Ibrahim (as)
menyembelih domba (kibasy) menggantikan tempat anaknya Ismail, yang diturunkan
kepadanya, Ibrahim (as) berharap agar anaknya Ismail disembelih dengan
tangannya dan dia tidak diperintahkan menyembelih domba di tempatnya, sehingga
apa yang kembali ke hatinya kembali ke hati bapa yang menyembelih anaknya yang tersayang
dengan tangannya, sehingga dia berhak mendapat darjat pahala tertinggi atas
musibah itu, sehingga Allah AWJ mewahyukan kepadanya: Wahai Ibrahim, siapakah yang
paling engkau cintai dari penciptaan-Ku? Ya Tuhan, tiada penciptaan yang Engkau
cipta lebih aku kasihi dari Muhammad (S) maka Allah Taala mewahyukan kepadanya:
Apakah dia lebih engkau sayang atau dirimu? Dia berkata: Bahkan, dia lebih kusayang
daripada diriku. FirmanNya lagi: Anaknya lebih kau sayangi atau anakmu?
Jawabnya: Anaknya. FirmanNya lagi: Maka disembelih anaknya secara zalim di
tangan musuh-musuhnya menyakitkan hatimu, atau menyembelih anakmu dengan
tanganmu dalam ketaatanmu padaKu? Dia berkata: Ya Tuhan, Bahkan disembelih
anaknya secara zalim di tangan musuh-musuhnya lebih menyakitkan hatiku. FirmanNya:
Wahai Ibrahim, kerana segolongan yang mengaku berasal dari umat Muhammad akan
membunuh Al-Hussein anaknya selepasnya secara zalim kerana mereka memusuhi kami
sepertimana disembelih seekor domba. Oleh itu, mereka mengundang kemurkaanKu,
sehingga Ibrahim (as) cemas. Hatinya sakit, dan dia mula menangis, dan Allah
AWJ mewahyukan kepadanya: Wahai Ibrahim, engkau telah menebus ketakutanmu
terhadap anakmu Ismail jika kamu menyembelihnya dengan tanganmu dengan
kesedihanmu terhadap Al-Hussein pembunuhannya. Maka Aku mewajibkan untukmu
dengan mengangkat darjat pahala tertinggi atas musibah itu, dan itu adalah
firman Allah AWJ: "Kami menebus dia dengan penyembelihan besar.” Dua
perkara yang berlaku, dua perkara yang selalu terjadi, dua perkara berbeza, dan
dua perkara yang tidak disenangi.) [Al-Khishal Al-Syeikh Al-Shaduq : Hlm 58 -
59 ; 3uyun Akhbar Al-Redha: J 2 hlm 187.]
Dari Ali bin Muhammed, diambil dari Abi Abdillah
(as) dalam kesakitan Ibrahim (as): Pada firman Allah AWJ:
﴿
فَنَظَرَ نَظْرَةً فِي النُّجُومِ * فَقَالَ إِنِّي سَقِيمٌ﴾
Kemudian ia memandang dengan satu renungan kepada bintang-bintang.) * Lalu berkata: "Sesungguhnya aku merasa sakit." [Al-Shaffaat 37:89]
Maka dia berkata: "Aku sakit."
Katanya dia menghitung apa yang terjadi pada Al-Hussein (as) lalu berkata: Dia
berkata, “Saya sakit dengan apa yang terjadi pada Al-Hussain (as). [Al-Kafi:
Jilid 1, hlm. 465.]
Dan Al-Alama Al-Majlisi Al-Bihar, meriwayatkan
: (Bahawa Adam, ketika turun ke bumi, tidak melihat Hawa, maka dia mengelilingi
bumi dalam pecariannya, dia melewati Karbala. Kemudian
dadanya menjadi tertekan tanpa sebab, dan dia ditemukan tempat di mana Al-Hussein
dibunuh, hingga darah mengalir dari kakinya, lalu dia mengangkat kepalanya ke langit.
Sambil berkata, "Tuhanku apakah ada dosa lain yang menimpaku, dan
menghukumku dengannya. Kerana aku telah pergi ke seluruh bumi dan tidak ada
yang menimpaku seperti apa yang terjadi kepadaku di tanah ini?" maka Allah
mewahyukan kepadanya: Wahai Adam, bukanlah yang berlaku pada engkau suatu dosa,
tetapi anakmu Al-Hussein terbunuh di tanah ini secara zalim. Kemudian darahmu
mengalir sesuai dengan darahnya, maka Adam berkata, Ya Tuhan, apakah Al-Hussein
adalah seorang nabi? FirmanNya: Tidak tetapi dia adalah cucu Nabi Muhammad.
Lalu dia bertanya: Siapakah yang membunuhnya? FirmanNya: Pembunuhnya Yazid dikutuk
penduduk langit dan bumi. Jadi Adam bertanya, Apa yang harus aku lakukan, ya
Jibrail? dan dia berkata: Kutuklah dia, ya Adam. Lalu dia mengutuknya empat
kali, dan dia berjalan beberapa langkah ke Bukit Arafat dan menemui Hawa di
sana.
Dan diceritakan bahawa Nuh, ketika dia menaiki
kapal, mengelilingi seluruh dunia, dan ketika melewati Karbala, bumi
membawanya, dan Nuh takut mati lemas. Lalu berdoa kepada Tuhan. Dia berkata: Ya
Tuhanku, seluruh dunia aku telah pergi, dan aku tidak pernah merasa takut seperti
apa yang berlaku kepadaku di bumi ini Maka Jibrail turun dan berkata: Ya Nuh,
di tempat ini akan dibunuh Al-Hussein, cucu Muhammad, Khatam Al-Anbiya’ dan
putra Khatam Al-Aushia’. Dan dia bertanya: Siapakah yang membunuhnya, Wahai Jibrail?
Jawabnya: Pembunuhnya dikutuk penduduk tujuh langit dan tujuh bumi, Lalu Nuh
mengutuknya empat kali, dan kapal itu berlayar sehingga ia sampai di Al-Judi
dan menetap di sana.
Dan
diceritakan bahawa Ibrahim (as) melewati tanah Karbala ketika dia menunggang
kuda, dan dia tersandung, dan Ibrahim jatuh dan terkena kepalanya dan mengalirkan
darahnya. Maka dia beristighfar: Tuhanku, Apa yang terjadi padaku? Maka Jibrail
turun kepadanya dan berkata, Wahai Ibrahim, apa yang terjadi padamu bukanlah suatu
dosa, tetapi di sini akan terbunuh cucu Muhammad, Khatam Al-Anbiya’ dan putra
Khatam Al-Aushia’, sehingga darahmu mengalir sesuai dengan darahnya. " Dia
berkata, Wahai Jibrail, siapakah pembunuhnya? Jawabnya: dikutuk penduduk langit
dan bumi, dan Al-Qalam (pena) berlari menulis di papan tulis, mengutuknya tanpa
izin dari Tuhannya. Maka Allah Taala mewahyukan kepada Al-Qalam: Engkau berhak
mendapat pujian atas kutukan ini, maka Ibrahim (as) mengangkat tangannya dan
mengutuk Yazid lebih banyak kutukan. Lalu beriman kudanya dengan lidah yang
fasih. Ibrahim berkata kepada kudanya: apa saja yang kau tahu sehingga kau
dapat mempercayai permohonan aku, jadi dia berkata, Wahai Ibrahim, aku bangga engkau
menunggangku. Ketika aku tersandung dan engkau jatuh dari punggungku, rasa maluku
menjadi lebih besar dan sebabnya adalah dari Yazid yang dilaknat Allah Taala)
[Al-Bihar: J 44, hlm. 243.]
Perkara di atas membuat pembaca yang dapat
memperhatikan betapa kuatnya epik Sumer dan Akkad memberi khabar agama dan
beberapa di antaranya bersifat ghaib masa depan sehubungan dengan zaman di mana
ia ditulis. Ini membuat kita tidak ragu bahawa agama merupakan sebahagian besar
dari kandungan epik dan cerita-cerita Sumeria - Akkadia (Babylon dan Syuria).
Setelah kita sampai di sini, saya rasa sangat
tepat jika kita melewati epik Uruk abadi atau Epik Gilgamesh dan bersama-sama
kita akan membacanya dengan cara lain yang mungkin tidak biasa dengannya. Kami
akan cuba membacanya sebagai kisah yang diceritakan oleh Adam kepada
anak-anaknya, Nuh menceritakannya kepada anak-anaknya, dan Ibrahim menceritakannya
kepada anak-anaknya, dan berita itu tersebar di kalangan orang-orang Sumeria
dan bangsa-bangsa di dunia kuno, terutama di Timur Dekat, dan ia menjadi kisah
kegemaran penduduk Dua Sungai (Mesopotamia), dan ia diturunkan turun-temurun
hingga sampai kepada kita selama ribuan tahun, tetapi ia mungkin telah
diputarbelitkan dan diselewengkan - seperti yang kita temui sebelumnya - ketika
orang-orang menyebarkannya.
Kisah Gilgamesh, yang suatu hari akan mencapai
keadilan dan menyelamatkan bangsa manusia dari haiwannya dan dalam
pemberontakan Mesir kuno:
(Seorang lelaki
berdiri, memegang semua martabat menegakkan dua keseimbangan (atau fua ekor
lembu), satu di sebelah kanannya dan yang lain di sebelah kirinya)
[Lagenda Babel -
Charles Ferrollo].
Gilgamesh yang dinantikan negara Dua Sungai -
Mesopotamia (Sumer), atau selatan Iraq, muncul di dalamnya suatu hari sejak
ribuan tahun yang lalu
✡✡ ✡✡ ✡✡
احمد الحسن Ahmed Alhasan / 21 Disember 2012:
Marasi Kelima: Gilgamesh, anak Nansuna, ibu
yang menangisi Damouzi
Damouzi:
(Hatiku mudah meratap
tangis.
Aku
adalah seorang wanita - tetapi akulah yang menghancurkan negara-negara musuh.
Aku
Nansuna ibu tuan yang besar
Aku
Kashtin - Aku adik kepada anak suci
Hatiku
mudah meratap tangis.
Pergi
ke tempat pemuda itu,
Pergi
ke tempat Damouzi,
Ke alam bawah, tempat
si gembala menghuni
Hatiku
mudah meratap tangis.
Ke
tempat di mana pemuda itu diikat,
Ke tempat di mana Damouzi
dihalang ...
Hatiku
mudah meratap tangis) [Ishtar dan Tragedi Tammuz - Dr. Fadhil Abdul Wahid Ali.]
Gilgamesh:
Ucapan Enkido kepada Gilgamesh:
(Kaulah satu-satunya
lelaki,
Kaulah yang dikandung
oleh ibumu,
Ibumu yang melahirkan
engkau Nansuna...
Dan Analil mengangkat
kepalamu tinggi di kalangan manusia,
Kuasa kerajaan padamu
ke atas oleh manusia.) [Epik Gilgamesh-Taha Baqir].
Dalam Epik Gilgamesh, kita dapat membaca
sejarah kemanusiaan bukan yang berlalu, seperti yang dibayangkan oleh beberapa
pentafsir, dan mungkin kita dapat membaca di dalamnya kisah penyelamat bangsa
manusia dari kebinatangannya yang - sayangnya - sentiasa hadir dan kuat,
terutama dalam pertikaian besar:
﴿ كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا ۚ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ......... ﴾
Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan
kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang
membawa kitab-kitab yang tebal............ [Jumaat: 62: 5]
﴿كَمَثَلِ
الْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث ۚ ذَّٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ........... ﴾
perumpamaannya seperti anjing jika kamu
menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan
lidahnya (juga)............. [Al-A'raf: 176]
﴿وَجَعَلَ
مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ ۚ أُولَـٰئِكَ شَرٌّ مَّكَانًا........... ﴾
di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan
babi dan yang menyembah thaghut?". Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih
tersesat dari jalan yang lurus.] Al-Ma`idah 5:60.
Penyelamat, yang kemasyhurannya tersebar
ribuan tahun yang lalu dan menyebarkan beritanya ke seluruh benua, tiba dari
Mesopotamia ke Afrika Utara, jadi kita dapat gambar simboliknya dalam
pemberontakan Mesir:
Gambaran seorang lelaki
berdiri, memegang semua martabat menegakkan dua keseimbangan (atau dua ekor
lembu), satu di sebelah kanannya dan yang lain di sebelah kirinya. Ini adalah pandangan
yang kita lihat pada sebilangan besar peninggalan Babilon, dan biasanya
diwakili oleh (Gilgamesh) dalam pertempurannya dengan (mereka yang bersifat) binatang
liar. [Lagenda Babel - Charles Ferrollo].
Gilgamesh dalam epik (dua pertiga dewa – Ilaj
; tuhan) dan kita dapati - kisahnya, yang merupakan pemilik banjir kedua -
berkaitan dengan kisah datuk Sumeria Ziu So Dra (Nuh) dan Babylon Otto -
Nashtim (Nuh), pemilik banjir pertama, tetapi mungkin perjalanan Gilgamesh yang
paling penting dalam epik adalah perjalanannya untuk bertemu dengan datuknya Nuh
- Otto Nashtim yang kekal dengan dewi dan bertanya kepadanya tentang rahsia
yang dapat dia singkirkan manusia ketiganya untuk diabadikan dengan dewa-dewa
seperti datuknya Nuh (as), atau dengan kata lain: untuk menuliskan namanya
dalam catatan kehidupan abadi dengan pantas dan menjadi salah satu daripada roh-roh
abadi, masalah ini berkaitan dengan rohnya , jadi dua pertiga daripadanya
adalah tuhan dan dia ingin menjadikan baki yang ketiga seperti itu. Begitu
juga, perkara itu tidak ada kaitan dengan keabadian fizikal (jasmani), seperti
yang dibayangkan oleh penjelasan epik itu.
Gilgamesh - dalam beberapa teks - jelas
merupakan penyelamat dan simbol keadilan yang ditunggu-tunggu oleh semua orang
dan mereka menyebarkan kisahnya:
(Pahlawan Uruk tetap di
bilik-bilik mereka menggerutu dan mengeluh
Gilgamesh tidak
meninggalkan anak kepada bapanya
Rungutannya tidak
berhenti dari orang-orang siang dan malam
Tetapi Gilgamesh
adalah pengembala Uruk,
Sor dan Hami
Dia adalah pengembala
kita: kuat, cantik dan bijak
Gilgamesh tidak
meninggalkan alasan untuk yang dikasihinya
Baik anak perempuan
pejuang atau tunangan pahlawan ...) [Epik Gilgamesh - Taha Baqir]. -
Tidak masuk akal - seperti yang difahami oleh
beberapa pakar dalam peradaban Sumeria - bahawa makna petikan ini adalah
serangan Gilgamesh terhadap kehormatan atau penindasan mereka, jika tidak, epik
itu akan bertentangan sepenuhnya, Gilgamesh digambarkan pada awalnya dengan
yang terbaik, tidak mungkin digambarkan sebagai penguasa yang adil, tetapi
dalam garis yang sama dia digambarkan sebagai bijak. Bagaimana seorang raja
yang bijak menyerang kehormatan kawanannya (rakyat) dan menindas mereka?!
Kemudian, bahagian epik akan menggambarkan Gilgamesh dengan penerangan yang
ideal, seperti: lembut, berani dan ikhlas, dan untuk alasan ini, teks-teks ini
sama ada sengaja diselewengkan maksidnya dimasukkan ke dalam teks atau ianya
bersifat simbolik, oleh itu ia memerlukan tafsiran dan penjelasan.
Sekiranya kita membaca teks dengan teliti,
kita akan dapati bahawa yang dimaksudkan adalah penyelamat bangsa manusia dari sifat
kehaiwanannya, penyelamat bangsa manusia yang ceritanya telah menemani semua
bangsa. Kerana orang-orang yang mendahului zaman kebangkitannya jika
bangsa-bangsa mereka tidak bersedia menerimanya, maka setidak-tidaknya ada
orang-orang di negara-negara itu yang dapat diselamatkan oleh kisahnya yang
sedang mereka bincangkan, dialah yang akan menghubungkan mereka dengan Allah
dan akan membuka pintu langit supaya setiap orang yang ingin mendengar wahyu
yang agung mengenalnya tentang kebenaran dan bersemangat dengannya, kebenaran
yang ditunjukkan kepada kita dari tiada, kebenaran yang dicipta untuk kita
mengenalnya, dan itulah sebabnya dia akan memenuhi kesemuanya dengan Allah dan
bukan dengan orang-orang tertentu sahaja. Kerana jika dia memenuhinya sendiri
atau membiarkan mereka sibuk dengannya tanpa memberi tahu mereka, tidak akan
ada perbezaan antara dia dan pelampau zalim yang menginginkan kemasyhuran dan kedudukan.
Sekarang kita dapat memahami dengan baik
mengapa (pahlawan Uruk tinggal di bilik mereka menggerutu dan mengeluh), dan
mengapa (Gilgamesh tidak meninggalkan anak lelaki kepada ayahnya ... dan Gilgamesh
tidak meninggalkan alasan untuk yang dikasihinya baik anak perempuan pejuang
atau tunangan pahlawan); kerana mereka semua mempunyai semangat dengan Allah dan
bergantung padaNya Yang Maha Suci, datanglah Gilgamesh Juruselamat dan
menaklukkan kepada orang-orang yang ikhlas ini yang pada waktu tertentu akan
menjadi pintu wahyu yang hebat dan mengajar mereka bagaimana berhubungan dengan
Allah, bagaimana mereka mengasihi Allah, dan bagaimana mereka mendengar dari Allah
dalam segala hal. Dan sekiranya anda kembali kepada orang Sumeria, anda pasti
akan merindui perkara-perkara ini
(Inilah Gilgamesh
yang diberi maksud: seorang pejuang yang berada di depan, dan seorang lelaki
yang akan menjadi benih dari pohon baru.)
Gilgamesh, tokoh suci orang-orang Sumeria atau
Akkadia (Babylonia-Syuria) dan banyak masyarakat di dunia kuno, dijelaskan
dengan tepat dalam Epik Gilgamesh (dua pertiga dewa dan selebihnya adalah
manusia) untuk mengatakan bahawa cahaya di halaman kewujudannya mengatasi sisi
gelap atau keakuan – Al-Ana - ego, tetapi pada akhirnya dia mencari rahsia keikhlasan
mengakhiri kegelapan ini, dan bahkan makna nama Gilgamesh menunjukkan tugasnya,
kerana dia adalah pejuang yang berada di bahagian depan.
Dan dalam epik:
Dia: pejuang yang membunuh Syaitan Khambaba,
Dia: pahlawan yang menghina Ishtar (dunia),
Dia: pejuang yang menghancurkan dirinya
sendiri,
Dia juga: orang yang akan menjadi benih dari
pokok manusia baru yang menang atas kehaiwanannya.
Ini tidak diketahui
maksud sebenar nama Gilgamesh. Beberapa teks Akkadia telah disebutkan, yang
bermaksud "dia yang berada di hadapan." Ada juga kemungkinan namanya,
Sumeri, yang berarti "orang yang akan menjadi benih dari pohon baru,"
yang bermaksud "orang yang akan melahirkan keluarga.") [Taha Baqir -
Epik Gilgamesh].
Mungkin penyimpangan terbesar yang ditimbulkan
oleh epik ini adalah menjatuhkan watak epik pada pengesahan palsu sebagai
akibat kecurigaan, seperti menjatuhkannya kepada raja-raja yang namanya muncul
dalam catatan raja-raja, misalnya: Apabila watak epik Gilgamesh dijatuhkan pada
Raja Gilgamesh walaupun terdapat nama-nama bapa dan keturunan yang berlainan,
ini persis seperti seseorang yang mengatakan hari ini ketika membaca kisah Epik
Al-Mahdi yang disebutkan oleh Nabi Muhammad (S) dalam banyak riwayat: Ada
seorang raja di negeri Banu Al-Abbas lebih dari seribu tahun yang lalu, yang
namanya Al-Mahdi, dan dia percaya bahawa apa yang dimaksudkan dengan kisah epik
Islam Al-Mahdi adalah kisah raja Abbasiyah. Malangnya, ini banyak berlaku
dengan Gilgamesh walaupun beberapa penyelidik yang mengkhususkan diri dalam
zaman kuno Sumeria telah menyatakan bahawa tidak betul menganggap Gilgamesh
sebagai epik sebagai Gilgamesh sejarah yang sama berdasarkan kesamaan nama
sahaja, Charles Ferrollo mengatakan:
(Oleh itu, ada alasan
untuk kita mempercayai bahawa pada zaman kuno ada seorang raja bernama
(Gilgamesh). Nama ini termasuk dalam senarai raja-raja Uruk - ia baru-baru ini dinyatakan,
tetapi tidak ada di puncak senarai - seperti yang diharapkan - jadi Gilgamesh
tidak menubuhkan sebuah negeri, tetapi sejumlah raja-raja - kita tidak tahu
mengenai mereka ada sesuatu dari sudut sejarah mereka kecuali nama mereka
......... Bagaimanapun, sejarah (Gilgamesh) tidak ditulis tentang dua baris
yang menarik perhatian kita, tetapi (Gilgamesh) yang lagenda puitisnya sampai
kepada kita) (Lagenda Babel dan Kanaan).
Epik Gilgamesh, yang merupakan raja-raja
Sumeria dan Akkad, juga Babel dan bahkan Asyur, meletakkannya di perpustakaan
mereka dan mengurusnya, dan bersama mereka dan orang-orang itu seolah-olah ia
adalah azimat (mentera) atau kitab suci yang saya rasa patut dipertimbangkan dengan
teliti, dalam: Adakah ia kisah orang yang diharapkan oleh orang Sumeria atau
Akkadia, Babilonia dan Asyur sebagai penyelamat dan pemulih?
Taha Baqer berkata:
(Dan kepada pahlawan
Gilgamesh sendiri, namanya dipindahkan kepada kebanyakan sastera bangsa kuno,
atau perbuatannya dikaitkan dengan pahlawan bangsa lain, seperti Hercules,
Alexander, Zhi Al-Qarnain, dan pahlawan Odysseus di Odyssey) [Taha Baqir - Epik
Gilgamesh].
Dia juga berkata:
(Sungguh ajaib,
siapakah Gilgamesh ini yang menjadi teladan bagi pahlawan bangsa lain?!)
Charles Ferrollo berkata:
Dan orang-orang Mesir
tahu - pada zaman kuno - Tokoh yang sedang kita bicarakan, seperti yang
dijumpai di lembah Sungai Nil di Gunung Al-Arak sebilah pisau dari logam halus
dan pemegangnya dari gading beruang di salah satu sisinya gambar seorang lelaki
berdiri memegang semua martabat menegakkan dua keseimbangan (atau dua ekor
lembu), satu di sebelah kanannya dan yang lain di sebelah kirinya.. Ini adalah
pemandangan yang kita lihat pada sebilangan besar barang antik Babilon, dan
biasanya diwakili oleh (Gilgamesh) dalam pertempurannya dengan sifat kebinatangan
yang liar. ([Legenda Babel - Charles Ferrollo)
Jadi, Gilgamesh bukan hanya tokoh yang adil
atau soleh, dan dia bukan hanya seorang raja atau dia akan menjadi raja suatu
hari nanti, tetapi Gilgamesh adalah tokoh antarabangsa, dan dia adalah contoh
yang harus diikuti oleh pahlawan bangsa seperti yang disampaikan kepada kita
peninggalannya, dan Gilgamesh sebagai tokoh antarabangsa, ini adalah
satu-satunya perkara yang dapat menjelaskan kewujudan salinan Epik Gilgamesh di
berbagai negara dan bahkan dalam bahasa yang lain:
Mungkin perkara
terbaik yang memperlihatkan kesannya yang besar pada pemikiran anak-anak
peradaban kuno adalah titik panduan yang paling luas di mana ia tersebar di
dunia kuno. Bagi penduduk Iraq kuno, peredarannya tidak terbatas pada penduduk
bahagian etnik selatan dan tengah, yang merupakan bahagian yang dikenal sebagai
negara Sumer dan disahkan, tetapi juga menyusup ke bahagian utara, iaitu ke
negara Asyur. Banyak salinannya dijumpai dalam perlumbaan Iraq kuno era
kemakmuran tamadun Babilonia pada era Babilonia Kuno (seribu tahun kedua SM).
Adapun Bagi Assyria, risalah lengkap terakhir yang sampai kepada kami dijumpai
di perbendaharaan buku-buku raja Asyur yang terkenal, Asyur Banibal..........
Adapun pusat tamadun kuno, kami sebelumnya telah menyatakan bahawa para
penyelidik telah menemui banyak salinan bahagian-bahagiannya di wilayah
terpencil seperti Anatolia, tempat tinggal peradaban orang Al-Hatsiah. Beberapa
teks ini ditulis dalam bahasa Babilonia Lama, dan terjemahan ke dalam dua bahasa
Hatsiah dan Huriah juga telah dijumpai. Baru-baru ini, ada penemuan menarik
untuk salinan pada beberapa babnya di salah sebuah kota kuno Palestin
(Megiddo), yang terkenal di dalam Taurat, dan masa salinan kecil ini berasal dari
abad keempat belas SM ... .) [Taha Baqir - Epik Gilgamesh]
Ini adalah bagaimana anda menggambarkan kisah
epik Gilgamesh pada permulaannya dan meringkaskan segala sesuatu mengenai
Gilgamesh dalam beberapa baris yang berfungsi sebagai pengenalan watak Gilgamesh
dan misinya:
Panel (Papan)
Pertama:
Dialah yang melihat
segalanya dan menyanyi dalam ingatannya, wahai negaraku.
Dialah yang memberi
tahu semua perkara dan memberi manfaat melaluinya.
Dia adalah orang
bijak yang mengetahui segalanya.
Dia melihat rahsia-rahsia
dan mengetahui rahsia yang tersembunyi,
Dan dia membawa
berita beberapa hari sebelum banjir,
Dia melakukan
perjalanan jauh sehingga dia menjadi letih dan lesu,
Oleh itu, dia
menuliskan di tugu batu semua yang dideritanya dan apa yang dia alami.)
Jelas bahawa teks itu
menggambarkan orang yang berpengetahuan (yang melihat semuanya ..... yang
melaporkan semua perkara ....... yang bijak yang tahu ...... dia melihat rahsia-rahsia
dan mengetahui rahsia yang tersembunyi) dan seorang guru, tidak kira apa pun,
dia membawa ilmu-ilmu penting dan dia akan membincangkannya agar ia tetap ada
di kalangan orang-orangnya (sehingga semua yang dideritainya dan apa yang dia
alami) tertulis di tugu batu.
Sekiranya kita rujuk dalam teks agama yang menyatakan tentang Al-Mahdi, kita akan menemukan
Imam Al-Shadiq (as) mengatakan: Ilmu ada dua puluh tujuh huruf, maka semua yang
didatangkan kepada para rasul adalah dua huruf, sehingga manusia tidak mengetahuinya
sehingga hari ini selain daripada dua huruf itu. Apabila bangkit Qaim kami akan
dikeluarkan dua puluh lima huruf maka disebarkan di antara manusia, dan ditambah
dua huruf itu hingga tersebar dua puluh tujuh huruf.) [Bihar Al-Anwar: J 52,
hlm 336.]
✡✡ ✡✡ ✡✡
احمد الحسن Ahmed Alhasan / 21 Disember 2012:
Marasi Keenam: Gilgamesh adalah tokoh agama
Epik Gilgamesh penuh dengan simbol. Ia
mempunyai penglihatan perlambangan (isyarat) dengan penjelasan mengenai makna
beberapa simbolnya. Ia merangkumi kata-kata dan peristiwa yang dikodkan.
Contohnya: Di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Gilgamesh dan
Enkidu, kita dapati semuanya tenang dan Enkidu terus berdiri, berkata kepada
Gilgamesh dengan hormat:
(Kaulah satu-satunya
lelaki,
Kaulah yang dikandung
oleh ibumu,
Ibumu yang melahirkan
engkau Nansuna...
Dan Analil mengangkat
kepalamu tinggi di kalangan manusia,
Kuasa kerajaan padamu
atas manusia.) [Epik Gilgamesh-Taha Baqir].
Persoalannya di sini ialah: Sekiranya Enkidu
mengetahui ini sejak awal, mengapa dia melawannya?!!!
Oleh itu, tidak dapat dibayangkan bahawa
pertempuran ini dimaksudkan sebagai perjuangan fizikal antara Gilgamesh dan
Enkidu. Ya, kita dapat mengatakan bahawa itu adalah perjuangan ideologi yang
menyebabkan Enkidu akhirnya mengakui bahawa Gilgamesh adalah anak Nansuna dan
anak Analil yang mewasiatkan Gilgamesh menjadi raja. Dan pengucapan Enkidu -
setelah konflik - dengan kata-kata ini jelas menunjukkan bahawa Enkidu
menguduskan Nansuna dan Analil, tetapi dia tidak mengakui bahawa Gilgamesh
berasal dari keturunan mereka, dan sekarang dia mengakuinya:
(Kaulah satu-satunya
lelaki, Kaulah yang dikandung oleh ibumu, Ibumu yang melahirkan engkau
Nansuna... Dan Analil mengangkat kepalamu tinggi di kalangan manusia, Kuasa
kerajaan padamu atas manusia).
Untuk ini juga, kita mesti menghitung teks-teks
simbolisme diambil kira dan tidak menganggapnya sebagai teks-teks yang
maksudnya terus terang dan membawa makna mengikut lafaz sepenuhnya. Sebenarnya,
ini hampir sama dengan teks-teks agama secara umum, kerana teks itu berasal
dari alam-alam lain dan mengandungi hikmah, dan tujuannya kadang kala adalah
menyampaikan risalah kepada penganutnya, dan mungkin dalam banyak hal, ia ingin
dilindungi dari penyamar dengan simbol-simbol ini yang hanya diketahui oleh
pemiliknya, jadi penglihatan (rukya), misalnya, adalah teks agama. Tidak
diragukan lagi, dan siapa di antara kita yang meragukan bahawa penglihatan (rukya)
sering diberi simbol perlambangan?!
Perjalanan pertama Gilgamesh untuk membunuh Syaitan
Khambaba dan menghapus ketidakadilan, kezaliman dan kejahatan dari muka bumi:
(Oleh itu Gilgamesh
memanggil Enkidu dan berkata kepadanya: Dia tinggal di hutan Khambaba yang
dahsyat, marilah kita berdua membunuhnya dan menghapus kejahatan dari muka bumi)
Sebelum Gilgamesh membunuh Syaitan, dia
melihat banyak penglihatan (rukya) yang menandakan kejayaan misi pertamanya:
(... dan aku melihat
dalam mimpi kedua gunung itu juga jatuh, sehingga mengejutkanku dan meraih kakiku,
lalu muncul cahaya terang yang mengatasi kecerahan dan kilauannya di atas bumi
ini, sehingga mengangkatku dari bawah gunung dan memberi aku air dan menerangkan
hatiku) (Epik Gilgamesh)
Semua yang didefinisikan untuknya oleh orang
Sumeria dia adalah dewa (tuhan - ilah), jadi dunia adalah tuhan, Al-Ana (Aku)
adalah tuhan, Masyarakat adalah tuhan, dan orang-orang soleh dan yang dikuduskan
adalah tuhan, jadi kita dapat mengubah kalimah (perkataan) "tuhan"
menjadi para nabi, orang-orang soleh, dunia, atau Aku, dan mempertimbangkan
teksnya dan melihat hikmat di mana teks itu berlimpahan:
(Gilgamesh membuka
mulutnya dan berkata kepada Enkidu:
Wahai sahabatku, siapa
yang mampu naik ke pintu-pintu langit?
Dan hanya tuhan-tuhan
(orang-orang soleh) Hanya mereka yang hidup selamanya bersama Shamash,
Hari-hari Anak-anak
manusia itu ditentukan..
Dan semua yang mereka
kerjakan kosong sia-sia.] [Epik Gilgamesh]."
Dan dalam Al-Qur'an:
﴿وَقَدِمْنَا
إِلَىٰ مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَّنثُورًا﴾
Dan kami hadapi segala amal yang mereka
kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan..]
Al-Furqan 25:23.)
Gilgamesh, yang merupakan dua pertiga tuhan pada
akhirnya, ingin menyingkirkan sepertiga (baki) kegelapannya, jadi dia pergi kepada
orang yang menyingkirkan kegelapan dan kekal dengan ketuhanan, isitu datuknya
Otto Nabeshtim - Nuh, jadi perjalanan Gilgamesh kepada Nuh bukanlah perjalanan
untuk mencari keabadian jasmani seperti yang dibayangkan oleh sebahagian
pembacanya, melainkan perjalanan untuk mencari keabadian roh.
Setelah semua yang disebutkan di atas, adakah
adil bagi seseorang untuk membantah kita jika kita mengatakan: Epik Gilgamesh adalah
selari dengan agama, dan Gilgamesh adalah seorang tokoh agama.
✡✡ ✡✡ ✡✡
احمد الحسن Ahmed Alhasan / 21 Disember 2012:
Marasi ketujuh: Gilgamesh dan Yusuf (as)
Gilgamesh menang dalam perjalanan pertamanya
dan membunuh Syaitan Khambaba, dan dia kembali ke Uruk dan memakai mahkotanya
untuk memulai pertempuran kedua dengan dunia (dewi Ishtar atau Anana):
Dan ketika Gilgamesh
mengenakan mahkotanya, Ishtar yang terhormat mengangkat matanya dan bersinar
keindahan Gilgamesh, dan dia memanggilnya:
Marilah Gilgamesh,
dan jadilah pengantin lelakiku.
Berilah aku buah-buahanmu
agar kunikmatinya,
Jadilah suamiku dan aku
menjadi isterimu,
Bantuan padamu kereta
kuda dari batu lapis lazuli (permata biru ungu) dan emas,
Dan rodanya dari
emas, dan tanduknya dari tembaga,
Itu akan mengikat
syaitan petir bukannya keldai besar,
Dan ketika kau masuk
rumah kami, kau akan dapati aroma cedar (aras) wangi di dalamnya.
Sekiranya kau masuk rumah
kami, kakimu akan mencium ambang pintu
Raja-raja, hakim dan
penguasa akan tunduk kepadamu ......
Gilgamesh membuka mulut
dan menjawab Ishtar yang terhormat dan berkata: .......
Apa kebaikannya jika aku
berkahwin denganmu?
Kamu!
Kamu tidak lain
hanyalah api yang memadamkan api dalam kesejukan.
Kamu seperti pintu
yang hilang yang tidak menghalang ribut atau angin,
Kamu adalah istana
yang rusak, masuk kedalamnya merugikan,
Kamu gajah yang
merobek jalanan,
Kamu tangga kotor
yang mengotori pembawanya, hampir membasahkan pembawanya,
Kamu adalah batu
marmar yang meruntuhkan dindingnya,
Kamu adalah batu
jasper yang mengundang dan menggoda musuh,
Dan kamu adalah kasut
yang menggigit kaki,
Mana antara kekasihmu
yang tetap kamu cintai?
Mana antara rakyatmu
yang selalu berpuas hati dengan kamu? .................)
Dan ketika Ishtar
mendengar jawapan ini, dia sangat marah dan naik ke langit.
Ishtar naik dan
muncul di hadapan ayahnya Anu dan ibunya, kamu menitiskan air matanya dan dia berkata:
Wahai bapaku,
Gilgamesh telah menolakku dan menghinaku,
Dia menghinaku dan
mencelaku dengan kesalahan dan kejahatanku,
Dan Anu membuka
mulutnya dan berkata kepada Ishtar yang terhormat:
Kamu yang mengganggu Gilgamesh,
Sejumlah kesalahan
dan kelemahanmu,
Maka Ishtar membuka
mulutnya dan berkata kepada (Anu): Buatlah untukku, Wahai bapa! seekor lembu samawi,
supaya Gilgamesh binasa.
Sekiranya kamu tidak
menciptakan untukku lembu samawi, maka hancurkan pintu alam bawah (aspal).
Dan aku akan membuka
pergaduhan dengannya, membangkitkan orang mati, dan mereka akan makan seperti
yang hidup
Dan orang mati
menjadi lebih banyak daripada yang hidup,
Dan Anu membuka
mulutnya dan menjawab Ishtar yang terhormat dan berkata:
Sekiranya permintaan kamu
dipenuhi, maka tujuh tahun kekurusan (kesulitan makanan) akan berlalu.
Adakah kamu
mengumpulkan hasil yang mencukupi untuk manusia?
Adakah makanan
disimpan untuk ternakan?
Ishtar membuka mulut
dan menjawab Anu ayahnya, dengan berkata, "Aku telah mengumpulkan roti
untuk manusia, dan menyimpan makanan untuk ternakan."
Dan jika tujuh tahun kekurusan
datang, maka kamu akan menyimpan biji-bijian dan makanan kamu pada manusia dan
haiwan ([Epik Gilgamesh]."
Di dalam Al-Quran
﴿وَرَاوَدَتْهُ
الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَن نَّفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ
هَيْتَ لَكَ ۚ قَالَ مَعَاذَ اللَّـهِ ۖ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ ۖ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ﴾
Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di
rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup
pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini". Yusuf berkata:
"Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku
dengan baik". Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. [Yusuf
12:23]
Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam
tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan tangkai-tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan.47 Kemudian sesudah
itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu
simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpan. 48 Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur".) [Yusuf
12:47 – 49]
✡✡ ✡✡ ✡✡
Sebelum ✡✡ Kandungan ✡✡ Berikutnya
Tiada ulasan:
Catat Ulasan