Sabtu, 10 Disember 2016

VIII - Aturan Mengenal Khalifah Allah


VIII - Aturan Mengenal Khalifah Allah



            
Tidak syak lagi bahawa perkara-perkara yang paling asas yang kita lihat hari ini mestilah diberi pertimbangan dan garis panduan, dengan itu kita dapat mengetahuinya. Bagi emas berharga ada timbangannya, begitu pula dengan buah-buahanmempunyai gejala tabiei (aturan umum) dan mempunyai timbangannya dan aturan untuk menerokainya.Maka demikiantabiat (tabiei)yang Allah SWT jadikan pada Ketinggian PeraturanNya untuk membezakan khalifah-Nya dari manusia biasa yang laian.

Dalam memperkatakan Khalifah Allah Al-Mahdi (as), Adakah Allah SWT meletakkan peraturan untuk mengenal penyeru Al-Haq pada setiap zaman kerana dia adalah Hujjah Allah atas hambaNya dan Khalifah Allah di bumiNya dan taat kepadanya adalah ketaatan kepada Allah dan mengingkarinya bererti bermaksiat kepada Allah, mengimani dan mematuhinya adalah beriman dan patuh kepada Allah, dan kufur dan berpaling darinya adalah kufur dan berpaling dari Allah.

Adakah Allah tidak menentukannya (Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari sifat kekurangan) kerana Dia Al-Hakim Al-Mutlakdan menentukan ukuran atas segala sesuatu dan sebaik-baik Penentu Ukuran:

                                                                   ﴿وَكُلُّ شَيْءٍ عِندَهُ بِمِقْدَارٍ﴾

"Dan segala sesuatu di sisi-Nya memiliki ukuran." [Al-Ra'd 13:8]

﴿وَرَبِّي لَتَأْتِيَنَّكُمْ عَالِمِ الْغَيْبِ لَا يَعْزُبُ عَنْهُ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَلَا أَصْغَرُ مِن ذَٰلِكَ وَلَا أَكْبَرُ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ﴾

"Demi Tuhan-ku yang mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi dari-Nya seberat zarrah pun yang ada di langit dan yang ada di bumi, dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dan yang lebih besar dari itu, melainkan tersebut dalam kitab yang nyata” [Saba’ 34:3]

Hakikat yang diperlukan adalah Al-Hikmah Ilahiyah yang meletakkan peraturan untuk mengenal Khalifah Allah di bumiNya pada setiap zaman, dan perlu meletakkan peraturan ini sejak dari hari pertama Allah SWT menjadikan KhalifahNya di bumiNya, maka tidak mungkin peraturan itu wujud secara secara tiba-tiba di salah satu risalah samawi yang baru, sedangkan ia sepatutnya tanggung jawab yang telah wujud sejak awal lagi.

Sekurang-kurangnya iblis, sebagai mukallaf (yang bertanggung jawab) pada masa tersebut (sejak hari pertama), memerlukan aturan itu untuk mengenal pembawa kebenaran Ilahi.

Jika tidak, sudah tentu ia akan dijadikan alasan untuk tidak menjadi pengikut kebenaran kerana tidak mampu membezakan dan tidak adanya aturan untuk mengenal khalifah yang diangkat Allah SWT ini.[Kitab Pecerahan dari dakwah Para Rasul oleh Khalifah Al-Mahdi Al-Syed AhmadAl- Hassan (as)].

Aturan ini adalah sebagai dalil qath’ei ke atas pemilik kebenaran (khalifah) di zamannya, sekaligus menafikan urusan ini dituntut oleh orang-orang yang batil, kerana aturan yang ada padanya ini memisahkan antara haq dan batil, dan pasti peraturan di sisiNya benar, bukan selainnya, untuk selamanya pada bila-bila masa dan di mana sekalipun. Maka siapa yang membawanya adalah pemiliknya, dan tidak mungkin peraturan ini ketinggalan dan diperselisih selamanya dan tidak akan dapat membawanya selain pemiliknya. Firman Allah:

﴿وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ * لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ * ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ﴾

"Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, * niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. * Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya" (Al-Haaqqah 69:44-46)

“Lau” (baca: seandainya) adalah perkataan pencegahan untuk mencegah, yang bererti mencegah terjadinya yang kedua disebabkan pencegahan telah berlaku pada yang pertama.

Kita pun tahu adanya sejumlah orang yang dengan meninggikannamaAllah, mengaku nabi seperti Musailamah dan Sajah, Aswad. Hanya saja Allah SWT tidak memegang (mengazab) mereka, padahal Dia Maha menepati janji.

Benarkah Allah SWT memungkiri janji? Maha besar Allah dari perkara itu. Atau yang dimaksudkan dengan “mengada-ada sebagian ucapan atas (nama) Kami” adalah hal lain yang berlainan dengan tindakan mengaku sebagai seorang nabi yang merupakan kedudukan lantikan Allah. Dengan kata lain, orang yang mengaku-ngaku ini boleh mengaku nabi atau khalifah atau pemimpin rohani. Atau mendakwa sebagai aturan yang menetap kenabian atau kekhalifahan.

Mendakwa sebagai (yang memenuhi syarat) aturan itu adalah “mengada-adakan cerita”. Maka tidak akan ada seorang yang mengaku sebagai demikian, kecuali si pengaku itu jujur. Oleh kerana itu, fakta sejarah menunjukkan tidak ada seorang pun yang mampu mengaku sebagai seseorang yang dinashkan (dilantik) di dalam kitab-kitab samawi.

Walaupun ada orang-orang yang mendakwa sebagai nabi, mereka hanya mendakwa kedudukan saja tanpa dapat mengangkat aturan yang menetapkan kebenaran dakwaan mereka, sebagaimana Allah menetapkan para hujjah masa dahulu, seperti Musa dan Isa (as).

Jadi aturan yang mengenalkan umat kepada para khalifah Allah, tidak dapat digunakan oleh orang-orang yang batil, dan Allah memalingkan mereka dari pendakwaan ini. Perkara ini sesuai dengan akal, syariat dan sejarah.

Atas sebab ini, aturan yang menentukan khalifah Allah di setiap zaman harus diketahui, dan khalifah Allah Al Mahdi dapat dikenali dengan peraturan ini.

Peraturan Mengenal Al-Hujah di dalam Al Quran:


Telah dijelaskan bahawa Allah SWT sahaja yang memilih, melebihkan dan menjadikan di antara seluruh mahkluk-Nya khalifah-khalifah-Nya di muka bumi dan mereka wajib ditaati.

﴿اللَّـهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ النَّاسِ إِنَّ اللَّـهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ﴾

"Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." [Al-Hajj 22:75]

﴿وَأَنَا اخْتَرْتُكَ فَاسْتَمِعْ لِمَا يُوحَىٰ﴾

"Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu)" [Thaha 20:13]

﴿قَالَ يَا مُوسَىٰ إِنِّي اصْطَفَيْتُكَ عَلَى النَّاسِ بِرِسَالَاتِي وَبِكَلَامِي فَخُذْ مَا آتَيْتُكَ وَكُن مِّنَ الشَّاكِرِينَ﴾

Allah berfirman: "Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih kamu dan manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur". [(Al-A’raf 7:144]

Dia yang memilih dan menjadi Khalifah di muka bumi,

﴿وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِن بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَىٰ أَنفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ﴾ 

Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran kepada Isa Ibn Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? [Al-Baqarah 2:87]

﴿يَا دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُم بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّـهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّـهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ﴾

"Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, kerana ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, kerana mereka melupakan hari perhitungan." [Shad 38:26]

﴿وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءَ الزَّكَاةِ وَكَانُوا لَنَا عَابِدِينَ﴾

"Kami telah menjadikan mereka itu sebagai imam-imam yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka untuk mengerjakan kebaikan, mendirikan salat, dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami-lah mereka selalu mengabdi." [Al-Anbiya 73]

Bahkan ketika pemilihan dan perlantikan Khalifah pertama iaitu nabi Allah Adam (as):

﴿وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ * وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَـٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ * قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ * قَالَ يَا آدَمُ أَنبِئْهُم بِأَسْمَائِهِمْ فَلَمَّا أَنبَأَهُم بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ* وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ﴾

"Dan (ingatlah) ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku ingin menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau akan menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan-Mu?” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat, lalu berfirman, “Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama mereka itu jika kamu memang orang-orang yang benar.” Mereka menjawab, “Maha Suci Engkau!  Kami tidak mengetahui kecuali apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-namanya". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-namanya, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
 Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Bersujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka bersujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur, dan (dengan demikian) ia termasuk golongan orang-orang yang kafir." [Al Baqarah 2:30-34]

Khalifah Allah Al-Mahdi mengatakan: “Sejarah awal peraturan untuk mengenali Khalifah Allah ini adalah seperti berikut:

1-Sesungguhnya Allah telah nashkan lantikan Adam di hadapan para malaikat dan iblis, bahawa dia adalah khalifah-Nya.
2-Setelah Adam diciptakan, Allah mengajarkan nama-nama semuanya.
3-Kemudian Allah perintahkan para malaikat dan iblis untuk bersujud kepada Adam.

Tiga perkara tersebut adalah peraturan dari Allah untuk mengenal hujjah kepada umat manusia dan khalifah-Nya di bumi, dari sejak masa awal dan sunnah ilahiah ini berlangsung sampai berakhirnya dunia dan datangnya hari kiamat:

﴿سُنَّةَ اللَّـهِ فِي الَّذِينَ خَلَوْا مِن قَبْلُ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّـهِ تَبْدِيلًا﴾

"Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu), dan kamu sekali-kali tidak akan mendapati perubahan pada sunnah Allah." [Al Ahzaab 33:62]


Sebagaimana manusia mempunyai kilang atau sawah atau kapal atau apapun yang di dalamnya terdapat para pegawai yang bekerja, har.us ditentukan seorang dari mereka sebagai pemimpin, dengan disebutkan namanya. Jika tidak, akan terjadi kekacauan. Sebagaimana orang tersebut haruslah merupakan  seorang yang paling berilmu dan utama, dan ditaati perintahnya. Jika tidak, manusia tidak akan mengetahui tiga perkara itu, lalu hikmah akan menjadi sia-sia. Tuhan yang Maha Bijaksana tidak akan membiarkan umat manusia jauh dari perkara itu.

Jika dikaji peraturan Ilahi ini secara terperinci, akan didapati bahawa nash lantikan Ilahi atas Adam (as) sampai membawa pada wasiat yang membolehkan wujud khalifah terdahulu. Ia adalah nash (lantikan) selepas seorang khalifahkepada khalifah lain dengan perintah Allah. Ini adalah tugas wajib untuk menetapkan orang sesudahnya sebagai khalifah Allah di bumi-Nya. Firman Alah

﴿إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا﴾
                                                                        
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya [Al-Nisaa’ 4:58] 



Sementara nama-nama yang diajarkan kepada Adam, agar beliau mengetahui hakikat nama-nama Ilahiyah dan menghiasinya serta melayakkannya untuk menjadi khalifah di bumiNya. Kemudian disampaikan kepada para malaikat, agar mereka mengetahui nama-nama itu yang darinya mereka tercipta. Adam (as) diajarkan tiap-tiap nama itu. Sedangkan para malaikat tidak mengetahui satupun darinya. Dengan demikian kedudukan Adam (as) ke atas mereka menjadi kukuh dengan ilmu dan hikmah.

Perkara ketiga di dalam aturan tersebut adalah perintah Allah kepada malaikat dan iblis untuk bersujud kepada Adam.

Perkara ini merupakan penerapan amalan bagi khalifah untuk menegakdan meneruskan sebagai pengganti (penguasa), dan berperanan serta amalan bagi malaikat pula adalah sebagai para pembantu Allah, agar mereka menegak dan meneruskan pernan para pegawai dan pelajar ilmu di sisi khalifah Adam (as).

Mari kita melihat kembali pada kisah Yusuf, kita dapati:

1- Wasiat;


Dalam ungkapan Ya’qub (as) kepada Yusuf (as):

﴿وَكَذَٰلِكَ يَجْتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِن تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَعَلَىٰ آلِ يَعْقُوبَ كَمَا أَتَمَّهَا عَلَىٰ أَبَوَيْكَ مِن قَبْلُ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ إِنَّ رَبَّكَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ﴾

"Dan demikianlah Tuhanmu memilihmu (untuk menjadi nabi) dan Dia mengajarkan kepadamu sebagian dari takbir mimpi, serta Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya‘qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang nenek moyangmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." [Yusuf 12:6]

Ya’qub Menjelaskan bahawa Yusuf adalah washinya, yang merupakan kelanjutan seruan Ibrahim (as). Maka Yusuf (as) mengatakan:

﴿وَاتَّبَعْتُ مِلَّةَ آبَائِي إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ مَا كَانَ لَنَا أَن نُّشْرِكَ بِاللَّـهِ مِن شَيْءٍ ۚ ذَٰلِكَ مِن فَضْلِ اللَّـهِ عَلَيْنَا وَعَلَى النَّاسِ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ﴾
                                                                              
"Dan aku mengikut agama bapa-bapaku, Ibrahim, Ishaq, dan Ya‘qub. Tiadalah patut bagi kami (para nabi) mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari kurnia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia itu tidak bersyukur. [Yusuf 12:38]

Maka Yusuf (as) menekankan hubungannya dengan para nabi dan dialah penerus seruan mereka.

2- Ilmu;


Firman Allah SWT:

﴿ قَالَ لَا يَأْتِيكُمَا طَعَامٌ تُرْزَقَانِهِ إِلَّا نَبَّأْتُكُمَا بِتَأْوِيلِهِ قَبْلَ أَن يَأْتِيَكُمَا ذَٰلِكُمَا مِمَّا عَلَّمَنِي رَبِّي إِنِّي تَرَكْتُ مِلَّةَ قَوْمٍ لَّا يُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ وَهُم بِالْآخِرَةِ هُمْ كَافِرُونَ﴾

Yusuf berkata, “Tidak diberikan kepadamu berdua jatah makananmu melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai kepadamu. Yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh Tuhanku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian." [Yusuf 12:37]

 ﴿قَالَ تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا فَمَا حَصَدتُّمْ فَذَرُوهُ فِي سُنبُلِهِ إِلَّا قَلِيلًا مِّمَّا تَأْكُلُونَ * ثُمَّ يَأْتِي مِن بَعْدِ ذَٰلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ إِلَّا قَلِيلًا مِّمَّا تُحْصِنُونَ * ثُمَّ يَأْتِي مِن بَعْدِ ذَٰلِكَ عَامٌ فِيهِ يُغَاثُ النَّاسُ وَفِيهِ يَعْصِرُونَ﴾

Yusuf berkata, “Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai, hendaklah kamu biarkan ditangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan.* Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. * Kemudian setelah itu akan datang tahun yang pada waktu itu manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras (buah-buahan).” [Yusuf 12:47-49]

﴿قَالَ اجْعَلْنِي عَلَىٰ خَزَائِنِ الْأَرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ﴾

Berkata Yusuf, “Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.” [Yusuf 12:55]

3-Bai’ah Kepunyaan Allah:


﴿يَا صَاحِبَيِ السِّجْنِ أَأَرْبَابٌ مُّتَفَرِّقُونَ خَيْرٌ أَمِ اللَّـهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ﴾

“Wahai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa?” [Yusuf 12:39]

﴿مَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِهِ إِلَّا أَسْمَاءً سَمَّيْتُمُوهَا أَنتُمْ وَآبَاؤُكُم مَّا أَنزَلَ اللَّـهُ بِهَا مِن سُلْطَانٍ إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّـهِ أَمَرَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ﴾

“Sembahan-sembahan yang kamu sembah selain Allah itu tiada lain hanyalah nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang nama-nama itu. Hukum itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” [Yusuf 12:40]


Jadi, butir-butir peraturan untuk mengenal hujjah adalah nash lantikan, ilmu dan panji bai’ah milik Allah. Sekiranya kita telusuri tiga butir-butir tersebut di dalam kitab-kitab, maka kita akan mendapati konsep Al-Mahdi sebagaimana akan disampaikan nanti.





VII - Tugas Muslimin terhadap Al-Mahdi

VII - Tugas Muslimin terhadap Al-Mahdi



Al-Mahdi diutus oleh Allah, maka kedatangan beliau adalah atas perintah Allah SWT, sebagai khalifah Allah dan imam yang wajib ditaati. Bahkan Isa akan solat bermakmum di belakangnya, walaupun beliau seorang nabi Ulul ‘Azmi. Sebagaimana dijelaskan oleh riwayat-riwayat berikut:

Dari riwayat-riwayat (hadits) didapati ia mendorong kita menolong Al-Mahdi:

a) dari riwayat Ibnu Majah sebelum ini; Rasulullah saw bersabda: ..: Jika kamu melihatnya maka berbai’ahlah padanya walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salji, kerana dia adalah Khalifah Allah Al-Mahdi.” Rujukan: Sunan Ibnu Majah, Juz 2, halaman 1367

b) Dari Hasan:

وعن الحسن: (أنّ النبي ) صلى الله عليه وآله : ( ذكر بلاء يلقاه أهل بيته، حتى يبعث الله راية من المشرق سوداء، من نصر نصره الله، ومن خذلها خذله ًالله،  حتى يأتوا رجلا اسمه كاسمي ، فيولونه أمرهم فيؤيده الله وينصره( الفتن لنعيم . بن حماد: ص 189 ، عقد الدرر في أخبار المنتظر: ص 130

Bahawa Rasulullah saw menyebutkan bencana yang dialami Ahlulbaitnya sehingga Allah menurunkan panji-panji kehitaman dari timur. Siapa yang mendukungnya Allah akan menolongnya dan siapa yang menghinakannya Allah akan menghinakannya, sampai mereka mendatangi seorang laki namanya seperti namaku. Maka taatilah perintahnya, Allah akan mendukung dan menolongnya.”Rujukan: Al Fitan, oleh Nuaim bin Hammad, halaman 189, 3uqud Al Durur Fi Akhbar Al-Muntadzar; halaman 130

c) Dari Ali bin Abi Thalib dalam hadits panjang: 

عن علي بن أبي طالب في حديث طويل: (فتضطرب الملائكة في السماء، فيأمر الله عز وجل جبريل  (عليه السلام) فيصيح على سور مسجد دمشق: ألا قد جاءكم الغوث يا أمة محمد، قد جاءكم الغوث يا أمة محمد، قد جاءكم الفرج، وهو المهدي (عليه السلام) ، خارج من مكة، فأجيبوه.
ثم قال (عليه السلام): ألا أصفه لكم، لا وإن الدهر فينا قسمت حدوده، ولنا أخذت عهوده، وإلينا ترد شهوده، ألا وإن أهل حرم الله عز وجل سيطلبون لنا بالفضل من عرف عودتنا فهو مشاهدنا، ألا فهو أشبه خلق الله عز وجل برسول الله صلى الله عليه وسلم واسمه على اسمه، واسم أبيه على اسم أبيه، من ولد ابنة محمد، صلى الله عليه وسلم من ولد الحسين، ألا فمن تولى غيره . لعنه الله) عقد الدرر في اخبار المنتظر: ص 94


“Para malaikat di langit gelisah, lalu Allah AWJ memerintahkan Jibril (as), dan beliau menyeru di atas pagar-pagar masjid Damaskus (Damsyiq), “Sungguh telah datang pertolongan kepada kalian wahai umat Muhammad. Telah datang penyelamat kepada kalian wahai umat Muhammad, dialah Al-Mahdi (as), keluar dari Mekah. Maka sambutlah ia!”

Kemudian beliau berkata, “Mahukah aku gambarkan dia kepada kalian? Sesungguhnya masa telah terbahagi batasan-batasannya pada kami, dan telah terikat perjanjian-perjanjiannya bagi kami, dan akan kembali saksi-saksinya kepada kami. Sesungguhnya penduduk Haram akan mencari untuk kami orang yang mengetahui tuntutan kami, dialah yang menyaksikan kami. Dialah seorang yang paling mirip dengan Rasulullah. Namanya adalah namabaginda dan nama bapanya adalah nama bapa baginda, dari anak keturunan putri Muhammad, dari anak keturunan Al-Husein. Siapa yang berwilayah pada selain dia, akan dimurkai (dilaknat) Allah.”Rujukan: 3uqud Al Durur Fi Akhbar Al-Muntadzar; halaman 94

d) Dari Nu’eim bin Hammad dengan sanad Tsauban, Sabda Baginda;

عن نعيم بن حماد بسنده: عن ثوبان، قال ) :إذا رأيتم الرايات السود خرجت من قبل خراسان فأتوها ولو حبوا على الثلج فإنّ فيها خليفة الله المهدي(. فتن المروزي لنعيم بن حماد:  ص189

“Jika kalian melihat panji-panji hitam muncul dari Khurasan, maka datangilah itu walaupun dengan merangkak di atas ais. kerana di sana ada Khalifah Allah Al-Mahdi.” Rujukan: Al Fitan, Nuaim bin Hammad, halaman 189

e) Juga dari Tsauban:

 عن ثوبان ، قال : قال رسول الله (صلى الله عليه وسلم) : يقتتل عند كنزكم نفر ثلاثة كلهم ابن خليفة ثم لا يصير الملك إلى أحد منهم ثم تقبل الرايات السود من قبل خراسان فائتوها ولو حبوا على الركب ، فإن فيها خليفة الله المهدي)السننالواردةفيالفتنللداني: حديث رقم551

Rasulullah saw bersabda, “Akan ada tiga orang asal kalian semuanya memerangi “putra” khalifah. Kemudian tidak sampai pada seorang dari mereka, lalu datang bendera hitam dari arah Khurasan, maka datangilah ia walaupun merangkak di atas lutut. Sesungguhnya di situ ada Khalifah Allah Al-Mahdi.” Rujukan: Sunan Al Waridah Fi Al Fitan Li Ad Dani halaman 551, http://islamport.com/d/1/ajz/1/150/476.html

f) Juga dari Tsauban;

حدثنا محمد بن يحيى وأحمد بن يوسف قالا حدثنا عبد الرزاق عن سفيان الثوري عن خالد الحذاء عن أبي قلابة عن أبي أسماء الرحبي عن ثوبان قال قال رسول الله )صلى الله عليه و سلم: ( يقتيل عند كنزكم ثلاثة كلهم ابن خليفة . ثم لا يصير إلى واحد منهم . ثم نطلع الرايات السود من قبل المشرق . فيقتلونكم قتلا لم يقتله قوم (سنن ابن ماجة: ج 2. ص  1367

f) Darinya pula; Rasulullah saw bersabda: “Akan ada tiga orang asal kalian semuanya memerangi putra khalifah. Kemudian tidak berakhir pada seorang dari mereka. Kemudian muncul bendera hitam dari arah timur, mereka melakukan peperangan terhadap kalian, yang tak pernah dilakukan kaum sebelumnya.” Kemudian beliau berkata, “Bila kalian melihatnya, maka berbaiat kepadanya walaupun dengan merangkak di atas salji. Sesungguhnya dialah Khalifah Allah Al-Mahdi.” Rujukan: Sunan Ibnu Majah Jilid 2 halaman 1367, Cetakan Darul Fikr, tahqiq Muhammad Fuad Abdul Baqi, Hadits 4084 http://islamport.com/d/1/mtn/1/50/1629.html
                      
g) Abu Na’im meriwayatkan dari Ibn ‘Amr, bahawa Rasulullah saw bersabda: 

. عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنه قال:  قالرسول الله) صلى الله عليه وآله  : ( يخرج المهدي على رأسه عمامة، فيها ملك ينادي:  هذا المهدي خليفة الله . فاتبعوه( عقد الدرر في أخبار المنتظر:  ص 135

“Akan muncul Al-Mahdi di atas kepalanya sebuah awan. Lalu datang penyeru yang mengatakan, “Inilah Al-Mahdi khalifah Allah, maka ikutilah dia!” Rujukan: 3uqud Al Durur Fi Akhbar Al-Muntadzar; halaman:135


Setelah diketahui dengan pasti adanya panduan supaya berbai’ah kepadanya dan membantu beliau dan tidak boleh membelakangkan beliau kerana beliau adalah khalifah yang diutus oleh Allah SWT, maka haruslah diketahui dengan segala kesungguhandan carauntuk dapat mengenal peribadi ini. Agar tidak tergolong sebagai mereka yang dilaknat seperti disebut di dalam riwayat sebelum ini. Lalu apakah panduan dan tolok ukur untuk mengenalKhalifah Allah Al-Mahdi?




VI - Sifat-sifat Al-Mahdi

VI - Sifat-sifat Al-Mahdi



a) Sifat Jasmani


Warna kulit ketimuran (Arab) dan bentuk badan kebaratan.(Bani Israel)

يقول ابن حجر في الصواعق: )وأخرج الروياني والطبراني وغيرهما: المهدي من ولدي وجهه كالكوكب الدري اللون لون عربي والجسم جسم إسرائيلي يملأ الآرض ًعدلا كما ملئت جورا يرض ى لخلافته أهل السماء وأهل الآرض والطير في الجو . يملك عشرين سنة(

Ibnu Hajar berkata dala Al-Shawaiq: Disebut oleh Al Ruyani dan Al-Thabrani dan selain keduanya,(Al-Mahdi dari anak keturunanku, bagai bintang kejora, warna kulitnya kearaban dan bentuk badannya seperti Bani Israel . Beliau akan memenuhi bumi dengan keadilan, setelah bumi dipenuhi kezaliman. Para penghuni langit dan bumi serta burung-burung di udara rela dengan kekhalifahannya. Ia berkuasa selama dua puluh tahun.) Rujukan:Shawaiq Al Muhriqah, Ibnu Hajar Al Haitami. Halaman 164

Dahi yang luas dan hidung yang mancung.

عن أبي سعيد الخدري، قال: قال رسول الله (صلى الله عليه وآله): (المهدي مني أجلى الجبهة، أقنى الانف، يملأ الآرض قسطا ًوعدلا، كما ملئت جورا وًظلما، يملك سبع سنين (

dari Abه Said Al-Khudri katanya, Rasulullah saw bersabda: (Al-Mahdi adalah dariku, punya dahi yang luas dan hidung yang mancung. Ia akan memenuhi bumi dengan kemakmuran dan keadilan setelah bumi dipenuhi ketidakadilan dan kezaliman, dan berkuasa selama tujuh tahun.” Rujukan: Sunan Abu Daud, Juz 2, halaman 310


b) Sifat-sifat Makniwiyah (hakikat kewujudannya)


Al-Mahdi Diutus oleh Allah


- حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا عبد الرزاق ثنا جعفر عن المعلى بن زياد ثنا العلاء بن بشير عن أبي الصديق الناجي عن أبي سعيد الخدري قال قال رسول الله  (صلى الله عليه وآله): (أبشركم بالمهدي يبعث في أمتي على اختلاف من الناس ًوزلازل فيملأ الآرض قسطا وعدلا كما ملئت جورا ًوظلما يرض ى عنه ساكن السماء وساكن الآرض ...(

Disampaikan dari Abu Said Al-Khudri, Rasulullah saw berkata: “Aku gembirakan kalian dengan kabar tentang Al-Mahdi yang diutus kepada umatku, dikala mereka berada dalam perselisihan dan keguncangan. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan setelah bumi dipenuhi kezaliman, dan para penghuni langit dan bumi meridhainya.” Rujukan: Musnad Ahmad, Juz 3, Halaman 37

قالرسول الله )صلى الله عليه وآله) : (لولميبق من الدنيا إلا يوم لطولا للهذلك اليوم حتى يبعث الله فيه رجلا مني أو من أهلي أهل بيت ييواطئ اسمه اسمي . واسم أبيه اسمأبي(

Disampaikan sampai pada Abdullah bahawa Rasulullah saw bersabda:

“Sekiranya tiada waktu lagi bagi dunia kecuali satu hari, Allah akan memanjangkan hari itu supaya Dia mengutus seorang laki dariku atau dari keluargaku, Ahlulbaitku, yang namanya menyerupai namaku dan nama bapanya dengan bapaku.” Mu'jam Al Kabir oleh At Tabrani, Juz 10, halaman 135


Al-Mahdi adalah Khalifah Allah


وفي سنن ابن ماجة والحاكم في المستدرك بسندهما عن ثوبان، قال: قال رسول الله )صلى الله عليه وآله(: يقتتل عند كنزكم ثلاثة. كلهم ابن خليفة. ثم لا يصير إلى واحد منهم. ثم تطلع الرايات السود من قبل المشرق . فيقتلونكم قتلا لم يقتله قوم" ًثم ذكر شيئا لا أحفظه. فقال: "فإذا رأيتموه فبايعوه ولو حبوا على الثلج فإنه خليفة الله، المهدي". في الزوائد: هذا إسناد صحيح. رجاله ثقات. ورواه . الحاكم في المستدرك، وقال: صحيح على شرط الشيخين( سنن ابن ماجة:ج 2 ص 1367 . المستدرك للحاكم: ج 4 ص 446

Di dalam Sunan Ibn Majah dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak  dengan sanad dari Tsauban katanya: Rasulullah saw bersabda: Pertempuran yang kamu pendamkan antara tiga pihak kesemua mereka anak-anak Khalifah, maka tidak berlaku kepada seseorang dari mereka, kemudian muncul panji-panji hitam datang dari arah timur. Dan terjadi perperangan yang belum pernah berlaku pada suatu kaum dan kemudian menyebut sesuatu yang tidak aku ingat, lalubaginda bersabda: Jika kamu melihatnya maka berbaiahlah padanya walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salji, kerana dia adalah Khalifah Allah Al-Mahdi.
                            
Dalam kitab Al-Zawaid, sanad ini sahih dan rijalnya (para perawi)nya tsiqah (terpecaya). Al-Hakim di dalam Al-Mustadrak dan mengatakan: “Sahih menurut aturan Syaikhain (Bukhari dan Muslim).” Rujukan: Sunan Ibnu Majah, Juz 1, halaman 1367; Mustadrak Al hakim, Juz 4, halaman 464


Al-Mahdi adalah Khalifah Allah Pembawa Bendera (Panji) Hitam dari Timur


- حدثنا محمد بن يحيى وأحمد بن يوسف، قالا: ثنا عبد الرزاق عن سفيان الثوري، عن خالد الحذاء، عن أبي قلابة، عن أبي أسماء الرحبي، عن ثوبان، قال: قال رسول الله (صلى الله عليه وآله): "يقتتل عند كنزكم ثلاثة. كلهم ابن خليفة. ثم لا يصير إلى واحد منهم. ثم تطلع الرايات السود من قبل المشرق ًفيقتلونكم قتلا لم يقتله قوم" لا أحفظه ًثم ذكر شيئا . فقال "فإذا رأيتموه . فبايعوه ولو حبوا على الثلج فإنه خليفة الله، المهدي" سنن ابن ماجة:ج 1 ص 1367. المستدرك للحاكم: ج 4 ص 424


Disampaikan oleh Muhammad bin Yahya dan Ahmad bin Yusuf, dari Abdul Razaq, dari Sufyan ats-Tsauri, dari Khalid Al-Hidza` dari Abi Qalabah dari Tsauban, katanya:Rasulullah saw bersabda:

Pertempuran yang kamu pendamkan antara tiga pihak kesemua mereka anak-anak Khalifah, maka tidak berlaku kepada seseorang dari mereka, kemudian muncul panji-panji hitam datang dari arah timur. Dan terjadi perperangan yang belum pernah berlaku pada suatu kaum dan kemudian menyebut sesuatu yang tidak aku ingat, lalubaginda bersabda: Jika kamu melihatnya maka berbai’ahlah padanya walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salji, kerana dia adalah Khalifah Allah Al- Mahdi..”
                  
Dalam kitab az-Zawaid, sanad ini sahih dan rijal (para perawi)nya tsiqah (terpecaya). Al-Hakim meriwayatkannya di dalam Al-Mustadrak dan mengatakan: “Sahih menurut aturan Syaikhain (Bukhari dan Muslim).” Rujukan: Sunan Ibnu Majah, Juz 2, halaman 1367; Mustadrak Al hakim, Juz 4, halaman 464

- حدثنا محمد بن فضيل وعبد الله بن إدريس وجرير عن يزيد بن أبي زياد عن إبراهيم عن علقمة عن عبدالله رضي الله عنه قال بينما نحن عند رسول الله) صلى الله عليه وآله( إذ جاءفتية من بني هاشم فتغير لونه فقلنا يارسول الله ما نزل نرى في وجهك شيئا نكرهه؟ فقال )إنا أهل بيت اختارالله لنا  الآخرة على الدنيا وإن أهل بيتي هؤلاء سيقتلون بعدي بلاء وتطريدا وتشريدا حتى يأتي قوم من هاهنا، من نحو المشرق أصحاب رايات سود يسلون الحق فلا يعطونه مرتين أو ثلاثا فيقاتلون فينصرون فيعطون ما سألوا فلا يقبلوها حتى يدفعوها إلى رجل من أهل بيتي فيملوها عدلا كما ملوها ظلما فمن أدرك ذلك منكم فليأتهم ولو حبوا على الثلج فإنه المهدي(  سنن ابن ماجة: ج 1 ص 1366 ،كنز العمال:  14 . ص 268 ، الدر المنثور :ج  6 ص 58 ، سير اعلام النبلاء: ج 6 ص 161 ،الفتن لنعيم بن حماد المروزي :ص 188


Disampaikan oleh Muhammad bin Fadhil dan Abdullah bin Idris dan Jarir dari Yazid bin Abi Ziad dari Ibrahim dari 3alqamah dari Abdullah (ra) katanya:

Ketika kami berada di sisi Rasulullah (saw) Apabiladatang pemuda-pemuda dari Bani Hashim, dan maka berubahlah warna (wajah) baginda, maka kami berkata: Mengapa kami melihat di wajahmu sesuatu yang tidak disenangi? Baginda bersabda: (Sesungguhnya kami Ahl Bait,dipilih Allah untuk kami akhirat berbanding dunia, bahawa Ahl Al-Baitku akan menerima ujian selepasku, dikerumuni dan menjadi buruan (musuh), sehingga datang satu kaum dari timur pemilik panji-panji hitam, yang menyeru kebenarantetapi mereka tidak memberinya dua kali atau tiga kali, kemudian mereka dibantu dalam perjuangan, maka diberikan apa yang mereka minta tidak menerimanya sehingga mereka dihantar seorang lelaki dari Ahl Al-Baitku yang memenuhinya dengan keadilansebagaimana sebelumnya depenuhi dengan kezaliman Maka sesiapa yang menyedarinya di antara kamu hendaklah mendatangi mereka walaupun terpaksa merangkak di atas salji, Kerana dia adalah Al-Mehdi

[Sunan Ibn Majah: Jilid 1 halaman 1366, Kanz Al-3amal. 14. halaman 268, Al-Durr Al-Mantsur: Jilid 6 halaman 58, Siyar A3lam Al-Nubala' Jilid 6 halaman 161, Al-Fitan oleh Naim bin Hammad Al-Marwazi:. halaman 188]

 - وجاء في )عقدالدرر درر فيأخبارالمنتظر؛ص  ) : ( 117 وتقبل الرايات السود من قبل المشرق كأن قلوبهم زبر الحديد، يعيد الله تعالى بهم من السلام كل حلق جديد

- Dipetik dari 3uqud Al Durur Fi Akhbar Al-Muntadzar; halaman 117 (Akan datang panji-panji hitam dari sebelah Timur, seolah olah hati mereka sepertikepingan-kepingan besi (jiwa berani), Allah SWT mengembalikan kepada mereka dengan kedamaian atas segala penciptaan baru

Difahamkan bahawa Al-Masyriq (Timur) adalah sebahagian daripada rantau Timur Tengah, yang memanjang dari Laut Mediterranean di barat ke dataran tinggi Iran timur, dan negara-negara di dalamnya: (Iraq, Iran, Syria, Palestin, Jordan, dan Lebanon); dan dengan itu kita dapati riwayat-riwayat menjelaskan bahawa Al-Masyriq (Timur) adalah di Khurasaan, hakikatnya adalah wilayah Khurasaan terletak di dalamnya.

أخرج أحمد بن حنبل وغيره:  عن ثوبان قال قال رسول الله ) صلى الله عليه وآله : ( إذا رأيتم الرايات السود قد جاءت من قبل خراسان فائتوها فان فيها خليفةالله المهدي ( مسند احمد :ج 8 ص 133 ، المستدرك للحاكم النيسابوري، وقال بعد نقله للحديث:  )هذا حديث صحيح على شرط الشيخين ولم يخرجاه(: ج 4 ص 502 ، الجامع الصغير . للسيوطي: ج 1 ص100 ، كنز العمال: ج 14 ص261، كسف الخفاء للعجلوني: ج  1ص90

Telah diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal dan lain-lain: dar Tsauban katanya, Rasulullah (saw) bersabda: Jika kamu melihat panji-panji hitam datang dari arah Khurasan maka pergilah kepadanya keran di sana ada Khalifah Al-Mahdi

[Musnad Ahmad: Jilid 5 halaman 277, Al-Mustadrak Al-Hakim Al-Naisaburi, berkata selepas membawa hadits: “Hadits ini Sahih menurut aturan Syaikhain (Bukhari dan Muslim) dan tidak terkeluar darinya.” Jilid 4 halaman 502, Al-Jami3 Al-Sghir oleh Al-Suyuthi: Jilid 1 halaman 100, Kanz Al-3amal. 14. halaman 261, Kasaf Al-Khafaa’ oleh Al-3ajluni Jilid 1 halaman 90]

Ini tidak bermakna ia hanya berpusat di Khurasaan sahaja, tetapi panji-panji hitam akan datang dari Khurasan, dan pada mulanya keluar Khalifah Allah Al-Mahdi adalah dari Iraq, ia adalah teletak di Timur seperti yang kita ketahui.

Maka sesiapa yang menunggu kemunculan Imam Mahdi dia perlu menunggu keluarnya dari arah timur, dan dari negeri para nabi, (Iraq) dan bukan dari negera yang lain.


 Al-Mahdi Seorang Imam



أخرج البخاري بسنده: عن نافع مولى أبى قتادة الآنصاري ان أبا هريرة رضي الله عنه قال قالرسولالله ) صلىاللهعليهوآله : ( كيف أنتم إذا نزل ابن مريم فيكم وامامكم منكم( صحيح البخاري :ج 4 ص 134

Hadits riwayat Bukhari; … dari Abu Hurairah bahawa Rasulullah saw bersabda: “Bagaimana kamu jika turun Ibn Maryam di tengah kamu dan imamkamu adalah dari kamu.” Rujukan: Sahih Al Bukhari, Juz 4, halaman 134

أخرج مسلم بسنده: عن ابن شهاب قال اخبرني نفع مولى أبى قتادة الآنصاري ان أبا هريرة قال قالر سول الله ) صلى الله عليه وآله : ( كيف أنتم إذا . نزل ابن مريم فيكم وإمامكم منكم( صحيح مسلم:ج 1 ص 94


Riwayat Muslim; … dari Abu Hurairah bahawa Rasulullah saw bersabda: “Bagaimana kamu jika turun Ibn Maryam di tengah kamu dan imam kamu adalah dari kamu.” .” Rujukan: Sahih Muslim, Juz 1, halaman 94

وروى الحارث بن اسامة في مسنده بسنده عن جابر بن عبد الله: قالرسولالله ) صلى الله عليه وآله( :  ينزل عيسى بن مريم، فيقول أميرهم المهدي تعال صل بنا، فيقول لا، إن بعضهم أمير بعض تكرمة الله لهذه الآمة (. قال ابن . القيم: "إسناده جيد" المنار المنيف لابن القيم ص 147

Al-Harith bin Usamah meriwayatkan dalam Musnadnya dari Jabir bin Abdullah katanya: Rasulullah saw bersabda: “Akan turun Isa bin Maryam, lalu amir mereka Al-Mahdi mengatakan, “Kemarilah! Solatlah bersama kami!” Isa berkata “Tidak. Sesungguhnya sebagian mereka adalah amirsebagian yang lain sebagai pemuliaan Allah bagi umat ini.” Ibnul Qayim mengatakan, “Sanad hadits ini sungguh baik.” Rujukan: Al-Manar Al-Munif oleh Ibn Al-Qaiyim halaman 147