Isnin, 31 Mac 2014

Lampiran 4

Lampiran 4

Allah SWT berfirman:

﴿هَلْ يَنظُرُونَ إِلاَّ أَن يَأْتِيَهُمُ اللّهُ فِي ظُلَلٍ مِّنَ الْغَمَامِ وَالْمَلآئِكَةُ وَقُضِيَ الأَمْرُ وَإِلَى اللّهِ تُرْجَعُ الأمُورُ﴾

{Tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan malaikat dalam naungan awan, dan diputuskanlah perkaranya. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan.} [Al-Quran, Surah Al-Baqarah 2:210] 


Dan di dalam Taurat - Kitab Bilangan - Bab Dua Belas –

(5) dan TUHAN turun dalam tiang awan. TUHAN berdiri di pintu Kemah-Nya dan memanggil Harun serta Miryam. Kedua orang itu maju,
(6) dan TUHAN berkata, "Dengarlah kata-kata-Ku ini! Jika di antara kamu ada seorang nabi, Aku menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan-penglihatan dan berbicara dengan dia dalam mimpi.
(7) Tetapi tidak begitu dengan hamba-Ku Musa. Dialah orang yang setia di antara umat-Ku.
(8) Dan Aku berbicara dengan dia berhadapan muka, secara jelas dan tidak dengan teka-teki. Bahkan rupa-Ku pun sudah dilihatnya! Mengapa kamu berani melawan Musa, hamba-Ku itu?" [1].


Dan di dalam Taurat - Kitab Keluaran - Bab Keenam Belas:

(10) Selagi Harun berbicara kepada mereka semua, mereka menengok ke padang gurun dan tiba-tiba cahaya TUHAN kelihatan dalam awan.. 11 TUHAN berfirman kepada Musa: , [2].

Dan di dalam Taurat - Kitab Keluaran - Bab kesembilan belas Bab:
(9) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu.".. [3]


Dan di dalam Taurat - Kitab Keluaran - Bab Dua puluh empat:

13 Dan Musa naik ke atas, dan menteri Joshua : dan Musa naik ke gunung Allah . 14 Dan dia berkata kepada orang-orang tua , Berhentilah! Di sini untuk kita , sehingga kita sekali lagi kepada kamu : dan, tiba-tiba, Harun dan Hur ada bersama kamu dan jika mana-mana lelaki mempunyai apa-apa perkara yang perlu dilakukan , maka hendaklah dia datang kepada mereka . 15 Dan Musa pergi ke gunung , dan awan yang dilindungi gunung. 16 Dan kemuliaan TUHAN tempat tinggal apabila gunung Sinai , dan awan menutupinya enam hari: dan hari ketujuh dia dipanggil kepada Musa keluar dari tengah-tengah awan itu. 17 Dan sisi kemuliaan TUHAN adalah seperti api memakan di bahagian atas gunung di mata anak-anak Israel. 18 Dan Musa pergi ke tengah-tengah awan itu dengan Gat dia ke gunung itu Lalu tinggallah ia di atas gunung itu empat puluh hari dan empat puluh malam. [4]


Dan di dalam Taurat - Kitab Keluaran - Bab Tiga puluh tiga:

(8) Kalau Musa pergi ke Kemah itu, orang-orang Israel berdiri di depan pintu kemah mereka dan memperhatikan Musa sampai ia masuk.
(9) Sesudah Musa masuk, turunlah tiang awan dan berhenti di pintu Kemah. Dari awan itu TUHAN berbicara dengan Musa.
(10) Pada waktu orang Israel melihat tiang awan di pintu Kemah TUHAN, mereka semua bangkit dan sujud di pintu kemah masing-masing.
(11) TUHAN berbicara dengan Musa berhadapan muka, seperti orang berbicara dengan kawannya. Sesudah itu Musa kembali ke perkemahan. Tetapi Yosua anak Nun, seorang pemuda pembantu Musa, tetap tinggal di dalam Kemah itu.. [5]

         
Dan di dalam Taurat - Kitab Keluaran - Bab Tiga puluh Empat:

(4) Lalu Musa memahat dua keping batu lagi, dan keesokan harinya pagi-pagi sekali ia membawanya naik ke atas Gunung Sinai seperti diperintahkan TUHAN kepadanya.
(5) Maka turunlah TUHAN dalam sebuah awan; Ia berdiri dengan Musa di tempat itu, dan mengucapkan nama-Nya yang suci, yaitu TUHAN.
(6) Kemudian TUHAN lewat di depan Musa dan berkata, "Aku TUHAN, adalah Allah yang penuh kemurahan hati dan belas kasihan. Kasih-Ku berlimpah-limpah, Aku setia dan tidak lekas marah.
(7) Aku tetap mengasihi beribu-ribu keturunan dan mengampuni kesalahan dan dosa; tetapi orang bersalah sekali-kali tidak Kubebaskan dari hukumannya, dan Kuhukum pula anak-anak dan cucu-cucu sampai keturunan yang ketiga dan keempat karena dosa orang tua mereka".
(8) Saat itu juga Musa sujud menyembah.
(9) Katanya, "Tuhan, jika Engkau sungguh-sungguh berkenan kepada saya, saya mohon, sudilah Tuhan ikut dengan kami. Bangsa itu memang keras kepala, tetapi ampunilah kejahatan dan dosa kami dan terimalah kami sebagai umat-Mu sendiri.". [6]


Dan di dalam Taurat - Kitab Mazmur - Mazmur Bab Sembilan puluh tujuh :

(1) TUHAN adalah Raja! Hendaklah bumi bergembira, dan pulau-pulau bersukacita.
(2) Ia dikelilingi awan dan kegelapan; keadilan dan hukum adalah asas pemerintahan-Nya.
(3) Api menjalar di hadapan-Nya, menghanguskan musuh di sekeliling-Nya.
(4) Kilatnya menerangi dunia, bumi gemetar melihat-Nya.
(5) Gunung-gunung meleleh seperti lilin di hadapan TUHAN, di hadapan TUHAN, penguasa seluruh bumi.
(6) Langit mewartakan keadilan-Nya, dan semua bangsa melihat kemuliaan-Nya.
(7) Semua orang yang menyembah berhala akan dipermalukan, yang membanggakan barang-barang yang tidak berguna; semua dewa akan sujud di hadapan TUHAN.
(8) Penduduk Sion dan kota-kota Yehuda senang ketika mendengar keputusan TUHAN.
(9) Sebab Engkau, ya TUHAN, penguasa seluruh bumi; Engkau agung melebihi segala dewa.
(10) Hai kamu yang mencintai TUHAN, bencilah kejahatan! Sebab TUHAN melindungi hidup umat-Nya, Ia membebaskan mereka dari kuasa orang durhaka.
(11) Terang sudah terbit bagi orang yang tulus hati, dan sukacita untuk orang yang jujur.
(12) Bergembiralah, hai orang-orang yang tulus hati karena apa yang telah dilakukan TUHAN, dan bersyukurlah kepada Allah yang suci. [7]

            
Dan di dalam Taurat - Kitab Mazmur - Mazmur Bab Sembilan puluh Sembilan :

(1) TUHAN adalah Raja; bangsa-bangsa gemetar. Ia bertakhta di atas kerub, bumi berguncang.
(2) TUHAN sangat berkuasa di Sion; Ia agung mengatasi segala bangsa.
(3) Biarlah mereka memuji nama-Nya yang luhur mulia. Kuduslah Ia!
(4) Kekuasaan bagi-Mu, Raja yang mencintai hukum; Engkau telah menegakkan kebenaran; Engkau menjalankan hukum dan keadilan di Israel.
(5) Luhurkanlah TUHAN Allah kita, sujudlah di depan takhta-Nya. Kuduslah Ia!
(6) Musa dan Harun termasuk imam-imam-Nya, Samuel salah seorang yang berdoa kepada-Nya. Mereka berseru kepada TUHAN, dan Ia memberi jawaban.
(7) Dari tiang awan Ia berbicara kepada mereka, mereka taat kepada semua hukum dan perintah-Nya.
(8) Ya TUHAN Allah kami, Engkau menjawab umat-Mu; bagi mereka Engkau Allah yang suka mengampuni, walaupun mereka Kauhukum karena kesalahan mereka.
(9) Luhurkanlah TUHAN Allah kita, dan sembahlah Dia di bukit-Nya yang suci, sebab kuduslah TUHAN Allah kita. [8]


Dan di dalam Taurat - Kitab Mazmur - Bab Seratus Empat:

(1) Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Betapa agung Engkau, ya TUHAN Allahku! Engkau berpakaian kemegahan dan kemuliaan,
(2) dan berselubung cahaya. Engkau membentangkan langit seperti kemah,
(3) dan membangun Rumah-Mu di atas air di langit. Awan-awan Kaujadikan kereta-Mu, Engkau mengendarai sayap angin.
(4) Angin Kaujadikan utusan-Mu, dan kilat pelayan-Mu.
(5) Dengan kukuh bumi Kaupasang pada alasnya, sehingga tak akan goyang untuk selamanya.
(6) Engkau menyelubunginya dengan samudra raya, airnya menggenangi puncak-puncak pegunungan.
(7) Waktu Kauhardik, air itu mengalir, mengalir dengan deras karena gemuruh suara-Mu.
(8) Air mengalir melalui gunung-gunung ke dalam lembah, ke tempat yang Kausediakan baginya. [9].


Dalam Injil Matius - Bab Dua puluh empat:

(29) "Tidak lama sesudah kesusahan masa itu, matahari akan menjadi gelap, dan bulan tidak lagi bercahaya. Bintang-bintang akan jatuh dari langit, dan para penguasa angkasa raya akan menjadi kacau-balau.
(30) Sesudah itu tanda Anak Manusia akan kelihatan di langit. Pada waktu itu semua bangsa di bumi akan menangis. Mereka akan melihat Anak Manusia datang di atas awan dengan kuasa dan kemuliaan yang besar.
(31) Trompet besar akan dibunyikan, dan Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya mengumpulkan umat-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu sampai ujung langit yang lain."............................
 (36) "Tidak ada yang tahu kapan harinya dan jamnya, malaikat-malaikat di surga tidak, Anak Allah pun tidak, hanya Bapa saja yang tahu.
(37) Apabila Anak Manusia datang nanti, keadaannya seperti pada zaman Nuh dahulu.
(38) Pada hari-hari sebelum banjir besar itu, orang-orang makan minum, dan kawin. Begitulah terus-menerus sampai pada hari Nuh masuk ke dalam kapal.
(39) Pada waktu banjir itu melanda mereka semua, barulah mereka sadar akan apa yang sedang terjadi. Begitulah juga keadaannya nanti kalau Anak Manusia datang.
(40) Pada waktu itu, dua orang sedang bekerja di ladang: Seorang akan dibawa, dan seorang lagi ditinggalkan.
(41) Dua wanita sedang menggiling gandum: Seorang akan dibawa, dan seorang lagi ditinggalkan.
(42) Jadi, waspadalah, sebab kalian tidak tahu kapan Tuhanmu akan datang.
(43) Ingatlah ini! Seandainya tuan rumah tahu jam berapa di malam hari pencuri akan datang, ia tidak akan tidur, supaya pencuri tidak masuk ke dalam rumahnya.
(44) Sebab itu, kalian juga harus bersiap-siap. Karena Anak Manusia akan datang pada saat yang tidak kalian sangka-sangka."
(45) Kata Yesus lagi, "Kalau begitu, pelayan yang manakah yang setia dan bijaksana? Dialah yang diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas pelayan-pelayan lain, supaya ia memberi mereka makan pada waktunya.
(46) Alangkah bahagianya pelayan itu apabila tuannya kembali, dan mendapati dia sedang melakukan tugasnya.
(47) Percayalah, tuan itu akan mempercayakan segala hartanya kepada pelayan itu.
(48) Tetapi kalau pelayan itu jahat, ia akan berkata dalam hatinya,
(49) Tuan saya masih lama baru kembali,' lalu ia mulai memukul pelayan-pelayan yang lain, dan makan minum dengan orang-orang pemabuk.
(50) Kemudian tuannya akan kembali pada hari dan jam yang tidak disangka-sangka.
(51) Maka pelayan itu akan dihajar habis-habisan oleh tuannya, dan dibuang ke tempat orang-orang munafik. Mereka akan menangis dan menderita di sana." [10]


Dalam Injil Matius - Bab Kedua Puluh Enam :

(63) Tetapi Yesus diam saja. Sekali lagi imam agung berkata kepada-Nya, "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami apakah Engkau Raja Penyelamat, Anak Allah?"
(64) Yesus menjawab, "Begitulah katamu. Tetapi percayalah: mulai saat ini, kalian akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa, dan datang di atas awan di langit!"
(65) Maka imam agung itu menyobek-nyobek pakaiannya, dan berkata, "Ia menghujat Allah! Tidak perlu lagi saksi. Kamu semua sudah mendengar sendiri kata-kata yang menghujat Allah.
(66) Sekarang bagaimana pendapat kalian?" Mereka menjawab, "Dia bersalah, dan harus mati."
(67) Lalu mereka meludahi muka Yesus, dan memukul Dia. Ada juga yang menampar Dia
(68) dan berkata, "Coba tebak dan beritahu kepada kami, hai Raja Penyelamat! Siapa yang menampar Engkau?"
(69) Petrus sedang duduk di luar, di halaman. Salah seorang pelayan wanita datang, dan berkata kepada Petrus, "Bukankah engkau juga bersama-sama Yesus orang Galilea itu?"
(70) Tetapi Petrus menyangkal di hadapan mereka semuanya. "Saya tidak tahu apa maksudmu," jawab Petrus,
(71) lalu ia pergi ke pintu halaman. Seorang pelayan wanita yang lain melihat Petrus, dan berkata kepada orang-orang di situ, "Orang ini tadi juga bersama-sama dengan Yesus dari Nazaret itu."
(72) Lalu Petrus menyangkal lagi, dan bersumpah. "Sungguh-sungguh saya tidak kenal orang itu!" kata Petrus.
(73) Tidak lama sesudah itu, orang-orang yang berdiri di situ datang kepada Petrus, dan berkata, "Pasti engkau salah seorang dari mereka. Itu kentara sekali dari logatmu."
(74) Lalu Petrus mulai menyumpah-nyumpah dan berkata, "Saya tidak kenal orang itu!" Saat itu juga ayam berkokok.
(75) Dan Petrus teringat bahwa Yesus sudah berkata kepadanya, "Sebelum ayam berkokok, engkau tiga kali mengingkari Aku." Lalu Petrus ke luar, dan menangis dengan sedih. [11]
                

Di dalam Injil Mark – Markus Bab Tiga Belas :

( ..... (24) "Setelah masa kesusahan itu, matahari akan menjadi gelap, dan bulan tidak lagi bercahaya.
(25) Bintang-bintang akan jatuh dari langit, dan para penguasa angkasa raya akan menjadi kacau-balau.
(26) Pada waktu itu Anak Manusia akan terlihat datang di dalam awan dengan kuasa besar dan keagungan.
(27) Ia akan mengutus malaikat-malaikat untuk mengumpulkan umat pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung-ujung bumi ke ujung-ujung langit."..............
 (32) "Meskipun begitu, tidak seorang pun tahu kapan harinya atau kapan jamnya. Malaikat-malaikat di surga tidak dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja yang tahu. [12].


Di dalam Injil Mark - Markus Bab Keempat Belas:

(61) Tetapi Yesus diam saja. Ia tidak menjawab sama sekali. Lalu imam agung itu bertanya sekali lagi kepada-Nya, "Apakah Engkau Raja Penyelamat, Anak Allah Mahakudus?"
(62) "Akulah Dia," jawab Yesus, "dan kamu semua akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa dan datang dalam awan dari langit!"
(63) Maka imam agung menyobek-nyobek pakaiannya dan berkata, "Tidak perlu lagi saksi!
(64) Kalian telah mendengar sendiri kata-kata-Nya yang menghujat Allah. Sekarang apa keputusanmu?" Mereka semuanya memutuskan bahwa Yesus bersalah, dan patut dihukum mati.
(65) Lalu beberapa orang mulai meludahi Yesus, dan mereka menutup mata-Nya dan memukul Dia, lalu berkata, "Coba tebak, siapa yang memukul-Mu?" Pengawal-pengawal juga turut menampar Yesus.
(66) Sementara Petrus masih berada di halaman, salah seorang pelayan wanita dari imam agung datang ke sana.
(67) Ketika melihat Petrus menghangatkan badan di dekat api, ia memperhatikan baik-baik muka Petrus dan berkata, "Bukankah engkau juga bersama-sama Yesus orang Nazaret itu?"
(68) Tetapi Petrus menyangkal. "Saya tidak tahu dan tidak mengerti apa maksudmu," katanya kepada pelayan itu. Lalu Petrus pergi ke pintu gerbang rumah imam agung itu. (Pada saat itu, ayam berkokok.)
(69) Pelayan wanita itu melihat Petrus lagi, dan berkata pula kepada orang-orang di situ, "Dia memang salah seorang dari mereka!"
(70) Tetapi Petrus menyangkal lagi. Tidak lama kemudian, orang-orang di situ berkata lagi kepada Petrus, "Tidak dapat disangkal lagi engkau memang salah seorang dari mereka, sebab engkau dari Galilea!"
(71) Lalu Petrus mulai menyumpah-nyumpah dan berkata, "Saya tidak mengenal orang yang kalian maksudkan itu!"
(72) Saat itu juga ayam berkokok untuk kedua kalinya. Dan Petrus teringat bahwa Yesus telah berkata kepadanya, "Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau tiga kali mengingkari Aku." Maka Petrus pun menangis tersedu-sedu. [13]


Dalam Perjanjian Baru - Book of Revelations – Wahyu Bab Pertama:

(7) Lihat, Ia datang diliputi awan! Semua orang akan melihat Dia, termasuk juga mereka yang telah menikam-Nya. Segala bangsa di bumi akan meratap karena Dia. Ya, pasti! Amin!... [14]



✡✡✡✡✡

_________________________
Rujukan Penterjemah:

www.jesoes.com
Alkitab Online Kristiani Indonesia
Bahasa Indonesia Sehari hari (BIS / Alkitab Kabar Baik)..

Rujukan Imam Ahmad Al-Hasan

[1] Lama dan Perjanjian Baru - jilid 1 - Jemaah Timur Gereja, halaman 231.
[2] Lama dan Perjanjian Baru - Jemaah Gereja Timur.
[3] Lama dan Perjanjian Baru - jilid 1 - Jemaah Timur Gereja, halaman 117.
[4] Lama dan Perjanjian Baru - jilid 1 - Jemaah Timur Gereja, halaman 125.
[5] Lama dan Perjanjian Baru - jilid 1 - Jemaah Timur Gereja, halaman 142.
[6] Lama dan Perjanjian Baru - jilid 1 - Jemaah Timur Gereja, halaman 143.
[7] Lama dan Perjanjian Baru - jilid 1 - Jemaah Timur Gereja, halaman 901.
[8] Lama dan Perjanjian Baru - jilid 1 - Jemaah Timur Gereja, halaman 902.
[9] Lama dan Perjanjian Baru - jilid 1 - Jemaah Timur Gereja, halaman 905.
[10] Lama dan Perjanjian Baru - jilid 2 - Jemaah Timur Gereja, halaman 45.
[11] Lama dan Perjanjian Baru - jilid 2 - Jemaah Timur Gereja, halaman 51.
[12] Lama dan Perjanjian Baru - jilid 2 - Jemaah Timur Gereja, halaman 81.
[13] Lama dan Perjanjian Baru - jilid 2 - Jemaah Timur Gereja, halaman 85.
[14] Lama dan Perjanjian Baru - jilid 2 - Jemaah Timur Gereja, halaman 395.


Lampiran 3

Lampiran 3


Ini adalah beberapa contoh daripada apa yang telah ditulis dalam Kitab-kitab Wahabi dari kata-kata menjisimkan dan menghadkan Allah Yang Maha Tinggi, Maha Suci Dia dari yang demikian itu. Dan untuk meringkaskannya, cukuplah saya sampaikan beberapa salinan dari Kitab "Lima'ah Al-I’tiqad " oleh Ibn Qudamah Al-Maqdisi, dan ulasan Ibn Jibrin, dan beberapa Fatwa daripada Ibn Jibrin yang mengiringi Kitab ini, dan juga beberapa Fatwa Ibn Uthaimain pada bab ini:

Ibn Qudamah berkata dalam Kitab "Lam'ah Al-I'tiqad":

(Bab pengelihatan orang yang beriman kepada Tuhan mereka dan orang-orang mukmin melihat Tuhan mereka dengan mereka [sendiri] memandang dan mereka menziarahi-Nya, dan Dia bercakap kepada mereka, dan mereka bercakap kepada-Nya, Allah Yang Maha Tonggi berfirman:

﴿وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ﴾

{Wajah-wajah pada hari itu berseri-seri.* Kepada Tuhannyalah mereka melihat.} [Surah Al-Qiaamah 75:22-23],

dan Yang Maha Tinggi berfirman

﴿كَلَّا إِنَّهُمْ عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ﴾

{Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka dari Tuhan mereka pada hari itu benar-benar terhijab.} [Surah Al-Mutaffifin 83:15].

Maka setelah terhijab (kerana) keadaan mereka dalam kemurkaan-Nya, ini menunjukkan bahawa orang yang beriman akan melihat Dia dalam keadaan redha-Nya, jika tidak, tidak ada perbezaan di antara keduanya. Dan Nabi (sawas) bersabda: (Sesungguhnya kamu akan melihat Tuhanmu seperti kamu melihat bulan ini, kamu tidak akan berbeza dalam melihat-Nya) Hadis Sahih yang disepakati (Itifaq), dan ini disamakan dalam melihat, bukan untuk yang melihat ([bermakna Allah]), kerana Allah SWT tidak serupa sesuatu dengan-Nya atau sama dengan-Nya) [1]

Ibn Jibrin mengulas atasnya beliau berkata:

(Adapun Melihat di akhirat, Ahlul Sunnah telah membuktikan bahawa ia adalah satu Melihat secara terang-terangan, bahawa orang mukmin di dalam syurga melihat Allah Ta’ala dan menziarahi-Nya, dan Dia bercakap kepada mereka dan mereka bercakap kepada-Nya.... oleh itu kita tahu ajaran Ahlul Sunnah, jadi kita mengatakan bahawa mereka melihat-Nya melalui arah? Tidak syak lagi melihatNya dari atas mereka, dan mereka melihat-Nya dengan pengelihatan sebenar (hakikat), dan melihat menghadap menurut kemahuan mereka, dan bahawa keterangan itu adalah jelas, dan antara yang paling betul (sahih) daripada mereka adalah kata-kata Jurair kerana kata beliau: (Sama seperti kamu melihat bulan pada malam Al-Badr (bulan penuh)) atau (seperti kamu melihat bulan ini)

Dan perbandingan di sini pada melihat itu, membandingkan melihat, dengan melihat [bulan], dan tidak membandingkan Allah Ta’ala dengan bulan. Sebaliknya, ia adalah perbandingan pengelihatan kamu dengan melihat Hakikat (kebenaran) seperti kamu melihat bulan ini).

Dan Ibn Jibrin berkata:

(Dalam mengulas pada firman-Nya, Yang Maha Tinggi:

﴿ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ﴾

{Yang demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.* Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.} [Surah Al-An'am 6:102-103].

Allah telah mengesahkan bahawa pemandangan tidak meliputi padaNya -yang bermaksud: setiap kali penglihatan melihatNya mereka tidak diliputi padaNya, jika penglihatan itu berlaku pada hari kiamat. Maka penglihatan tidak tidak dapat mencapainya yang bermaksud: tidak dapat mencapai sesuatu, tidak dapat mencapai RealitiNya, tidak dapat mencapai bagaimana Zat-Nya, dan yang disebabkan oleh KeagunganNya yang tidak diliputi IlmuNya sesuatu penciptaan pun, tidak juga mengetahuinya secara meliputi. Oleh itu, ayat yang menjadi keterangan dengan mengesahkan penglihatan, bukan menafikannya. Tetapi sememangnya mereka adalah orang yang jahil).

Dan Ibn Jibrin menafikan kata-kata Asy'ari itu, mereka adalah orang-orang besar Sunni dalam Dunia Islam, bahawa penglihatan di sini adalah mata hati, kerana dia berkata:

(Adapun pada Al-Asya’irah (Asy'ari) yang terkemuka di antara mereka dari Ahlul Sunnah, dan bahawa mereka adalah pengikut Imam-imam empat: di antara mereka pengikut Shafi'i, pengikut Maliki, pengikut Hanafi, dan pengikut Hanbali kebanyakannya, dan mereka tidak mampu untuk menyatakan penyangkalan mereka. Kebanyakan pengikut Shafi'i mengisytiharkan dari imam mereka, mengesahkan penglihatan (ar-Ru’yah) dan tidak mampu untuk menyangkalnya].
                                       
Mereka mengesahkan penglihatan (ar-Ru’yah). Tetapi apakah makna melihat pada mereka? Bukan melihat yang merupakan penglihatan mata, tetapi mereka mentafsirkannya dengan pentajallian yang ditajalli dengan hati, dan dari mukasysyafah yang didedahkan (dikasyafkan) kepada mereka, dan dizahirkan kepada mereka dengan yakin dan sedar apa yang mereka jahil tentangnya, sangat jelas dan tidak syak lagi ini adalah ucapan batil, dan penafian hakikat-hakikat, mereka dapat mengesahkan melihat dengan membacanya di dalam Kitab tafsiran mereka.

Walaupun pada Al-Asya’irah (Asy'ari) yang terkemuka di antara mereka: seperti Al-Razi, dan Abi Al-Su'ud, dan Al-Baidhawi, dan orang-orang seperti mereka. Tetapi apabila mereka mengatakan tentang ayat ini { وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ﴾ - Wajah-wajah pada hari itu berseri-seri.} mereka katakan: (Dia dilihat tanpa arah), bagaimana boleh Dia dilihat tanpa arah (pandangan), tanpa pertemuan? Apakah dia melihat tanpa pertemuan? Melihat adalah pentajallian, melihat adalah mukasysyafah atau menunjukkan yang didedahkan (dikasyafkan), jadi mereka telah mengesahkan nama tetapi mereka tidak mengesahkan hakikat (kebenaran))

Ibn Qudamah berkata:

<((Mengesahkan sifat-sifat diri dan Datangnya Allah Ta’ala, dan firman-Nya Yang Maha Tinggi, dikhabarkan tentang Isa (as) bahawa dia (Isa) berkata:

﴿تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ﴾

{Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau.} [Surah Al Ma'idah 5:116]

dan Dia Yang Maha Suci, berfirman:

﴿وَجَاءَ رَبُّكَ﴾
 وقوله:
 ﴿هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ ﴾

{dan datanglah Tuhanmu} [Surah Al-Fajar 89:22] 
dan firman-Nya:
{Tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah} [Surah Al-Baqarah 2:210])..

Dan Ibn Jibrin mengulas mengenaiNya dan berkata:

(Bagi mengesahkan sifat datang,
{ وَجَاءَ رَبُّكَ - dan dan datanglah Tuhanmu} dan juga

{ هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِنَ الْغَمَامِ وَالْمَلَائِكَةُ

Tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan malaikat-malaikat}

dan seperti firman-Nya Yang Maha Tinggi dalam Surah Al-An'am:

﴿هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلَائِكَةُ أَوْ يَأْتِيَ رَبُّكَ أَوْ يَأْتِيَ بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ﴾

{Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka atau kedatangan Tuhanmu} [Surah Al-An'am 6:158].....

Dan kita katakan: kedatangan Allah dalam beberapa ayat itu tidak semestinya menafikan  Allah Ta’ala tidak datang dalam ayat yang lain, dan apabila mengesahkan bahawa Allah datang kita hendaklah berkata: Dia datang sebagaimana yang dikehendakiNya))>


Dan berikut adalah beberapa soalan dan jawapan oleh Ibn Jibrin mengenainya dan ia tertaluk atas ulasannya mengenai Kitab yang sama:


Soalan: Penyoal ini berkata: Terdapat Hadis Marfu’, Riwayat Muslim dari Ibn Umar: (Allah melipat Langit-langit pada hari kiamat, kemudian Dia membawanya dengan tangan kanan-Nya, kemudian Dia berfirman: Aku Raja, di manakah penguasa-penguasa (al-jabbarun)? Di manakah pembesar-pembesar (al-mutakabirun)?Kemudia Dia melipat tujuh-tujuh Bumi, kemudian Dia membawanya dengan tangan kiri-Nya, kemudian berfirman: Aku Raja, di manakah penguasa-penguasa (al-jabbarun)? Di manakah pembesar-pembesar (al-mutakabirun)?

Jawapan: Soalan ini adalah mengenai mengesahkan perkataan "kiri" bagi Allah, bagaimana kita menghimpun antara riwayatnya (di atas) dengan hadis [yang mengatakan]: (Orang-orang yang saksama di atas wadah cahaya di sebelah kanan Ar-Rahman, dan kedua-dua tanganNya sentiasa kanan) Maknanya dalam Hadis ini, ia mengatakan (kedua-dua tangan-Nya adalah kanan) dan dalam hadis lain mengatakan (Dia lipat dengan tangan kiri-Nya).

Jelas kepada saya menhimpunkan antara keduanya bahawa dengan tangan kiri adalah apa yang menentang tangan kanan, bagi yang menentang kanan dipanggil kiri, dan jelaslah daripada sabdanya: (dan kedua-dua tangan-Nya adalah kanan) bahawa kanan adalah keberkatan, dan dalam kebaikan, maka bagi kanan asalnya adalah banyaknya kebaikan dan asalnya keberkatan dan kebaikan. Maka ini tidak ada pertentangan di antara keduanya, : (dan kedua-dua tangan-Nya adalah kanan) keberkatan dalam banyaknya kebaikan, dan bagi Allah jualah [tangan] kiri yang menentang [tangan] kanan, dan tidak ada kekurangan di dalamnya).


(Soalan: penyoal ini bertanya: adakah betul untuk mengatakan bahawa kedua-dua mata adalah pada Wajah Allah -Ta’ala- dan jari di tangan-Nya, dan sebagainya, atau dari membandingkannya]?

Jawapan: Tiada yang telah diriwayatkan yang bergantung padanya, akan tetapi bagi jari, sebuah hadits telah diriwayatkan bahawa mengatakan bahawa terdapat seorang Yahudi yang datang kepada Nabi (saw) dan menunjuk tangannya, ia menunjuk pada jarinya, dan berkata: (Sesungguhnya kami dapati dalam Kitab-Kitab kami bahawa Allah meletakkan Langit-langit pada [jari] ini dan Bumi pada [jari] ini dan gunung ganang di [jari] ini dan air dan laut pada [jari] ini dan makhluk-makhluk pada [jari] ini, dan beliau menunjuk ke arah jari-jarinya, dan bahawa Nabi saw membacakan selepas itu ayat ini:

﴿وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ﴾

{Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat.} [Surah Al-Zumar 39:67], dan dia ketawa sebagai pengesahan kepada apa yang dikhabarkan)

Oleh kerana baginda telah membacakanya yang menandakan bahawa jari adalah di tangan, namun, ia tidak bermakna bahawa ianya adalah seperti jari yang ada pada makhluk pada hujung dan panjangnya,... dan itu dan ini, sebaliknya, ia mengesahkan bahawa terdapat tangan dan di tangan terdapat jari).


(Soalan: dia berkata: bagaimana kita memadankan antara apa yang telah disampaikan dari Ibn Taimiyah dalam Al-Fatawa (Fatwa-fatwa) mengenai ayat dari [SurahAl-Baqarah 2:115]  

﴿فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ﴾

{di situlah wajah Allah}, dan bahawa ia tidak menunjukkan ke arah sifat wajah, dan [antara] apa yang disebut dalam "Bayan Talbis Al-Jahmiyah" mengenainya untuk membuktikan sifat wajah, dan apa yang disebut Ibn Al-Qayim seperti itu di dalam "Mukhtashar Al-Shawa'iq ", Oleh itu, adakah betul (sahih) untuk mengatakan: bahawa wajah adalah sebahagian (juzuk) daripada Zat Allah?

Jawapan: Soalan yang pertama: ia terkenal pada ayat dari Surah Al-Baqarah {di situlah wajah Allah} telah diambil oleh beberapa Ahlul Wihda Wal-Ittihad sebagai dalil bahawa Allah ada di mana-mana (semua tempat), kerana mereka berkata, jika seseorang menghadapi [arah], wajah Allah ke sini, dan wajah Allah di situ, dan wajah Allah di sini. Maka Ibnu Taimiyah berkata: di dalam tajuk "Al-Majmuk" bahawa ayat ini bukan di antara ayat sifat-sifat, sebaliknya, apa yang dimaksudkan dengan wajah Allah adalah: arah yang hamba itu hadap atau harapkan ditumpukan ke arahnya. Itulah bagaimana kita memahaminya.

Adapun dalam "Talbis Al-Jahmiyah", saya tidak ingat dia telah mengatakan seperti itu, dan jika dia katakan seperti itu, maka mungkin apa yang dia katakan adalah: ia mengesahkan sifat Wajah menurut kelazimannya , tetapi itu akan bermakna tugas atas sifat wajah dan atas sifat arah yang lain. Dan tidak ada keraguan bahawa wajah adalah sebahagian daripada Zat pada hak manusia, dan begitu jugalah pada hak Allah-Ta’ala- bahawa ia adalah Zat-Nya, wajah Allah adalah dari Zat-Nya)


(Soalan: Apakah tafsiran Al-Salaf Al-Salih (ra), mengenai firman-Nya:

﴿كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ﴾

{Segala sesuatu akan binasa kecuali Wajah-Nya}, ​​
Sebahagian daripada masyarakat daripada penduduk negeri ini berkata: Sesungguhnya semua sifat-Nya akan binasa kecuali wajah-Nya, dan dari sana menunjukkan bahawa sifat-sifat makhluk-Nya maka ianya binasa sama sebagaimana semua makhluk binasa.

Jawapan: Itu tidak lazim dan ianya tidak dibenarkan. Sebaliknya, wajah Allah-Taala-adalah sifat dari sifat-sifat-Nya dan sebahagian daripada Zat-Nya, dan semua sifat-sifat-Nya tiada yang datang pada-Nya yang lain, maka ia tidak boleh dikatakan ia-Nya binasa-Maha Tinggi Allah dari yang demikian itu- Maka, WajaNya kekal ﴿وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ﴾ {dan yang kekal [hanya] Wajah Tuhanmu } maka begitu juga seluruh sifat-Nya yang dari Zat-Nya, dan kita akan berhenti di sini, dan Allah lebih mengetahui, dan selawat Allah ke atas Muhammad).


Dan ini adalah beberapa soalan dan jawapan Ibn Uthaimain kepadanya :


(Soalan: Semoga Allah memberkati kamu yang mulia Sheikh, Abu Bassam dari Algeria bertanya:
Yang Mulia Sheikh, apa yang Ahlul Sunnah Wal-Jamaa'ah katakan mengenai orang Islam melihat Tuhannya Azza Wa Jalla pada hari kiamat?

Jawapan: Sheikh berkata: Ahlul Sunnah wal Jamaa'ah mengatakan mengenai melihat Allah, SWT pada Hari Kiamat kelak ialah firman Allah mengenai diri-Nya dan apa yang Rasul-Nya (sawas) telah katakan tentang-Nya, kerana Allah SWT telah berkata di dalam KitabNya:. {وُجُوهٌ يَوْمَئِذ - Wajah-wajah pada hari itu} bermakna hari kiamat { نَاضِرَةٌ إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ - akan berseri-seri Kepada Tuhannyalah mereka melihat} nadhirah yang pertama "berseri-seri " bermaksud "kebaikan" yang kedua "melihat dengan mata; kerana Dia telah menambah melihat kepada Wajah-wajah, pada Wajah-wajah adalah tempat di mana mata berada, yang keduanya digunakan untuk melihat, dan ini membuktikan bahawa apa yang dimaksudkan adalah melihat dengan mata, bukan melihat dengan hati, kerana jika apa yang dimaksudkan adalah melihat dengan hati dan kekuatan Yaqin Dia akan berfirman: (Hati-Hati pada hari itu, akan berseri-seri Kepada Tuhannyalah mereka melihat) tetapi Dia berfirman: {Wajah-wajah pada hari itu, akan berseri-seri Kepada Tuhannyalah mereka melihat }) [2]


(Soalan: Penyoal MN dari Madinah An-Nabawiyah (Bandar Nabi), berkata: saya bertanya, adakah ini Dua ' (permohonan) sah:
(اللهم يا من لا تراه العيون ولا يصفه الواصفون)
(Ya Allah, Wahai yang tidak dilihat di mata, dan tidak bersifat seperti yang mereka sifatkan)?

Jawapan: Sheikh: Tidak! Ini rosak! Ini rosak (silap) besar! Kerana jika dia berkata: Ya Allah, Wahai yang tidak dilihat di mata, dan ini benar-benar telah menafikan melihat Allah SWT, pada hari akhirat, dan ia telah disahkan dari Nabi, saw, bahawa orang beriman akan melihat Tuhan mereka pada hari kiamat dengan mata mereka sendiri dengan penglihatan mereka seperti mereka melihat matahari dengan jelas tanpa sebarang awan di bawahnya, dan seperti mereka melihat bulan pada malam al-Badar (bulan penuh)..........) [3]


Soalan:.......... penyoal itu bertanya: Di manakah Allah? jadi dia menjawab: Bahawa Dia adalah di langit. Dan orang yang menjawab soalan membuktikan dengan menggunakan ayat-ayat dari Al-Quran al-Karim, daripadanya:
﴿الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى﴾

{Ar-Rahman. di atas 'Arasy bersemayam.}, tetapi ia seolah-olah saudara ini masih musykil dengan jawapan ini dan ia tidak sepadan dengan pemahamannya yang akan dia iktikadkan maka dia menghantar sekali lagi untuk tafsiran mengenainya, adakah tuan tidak menjelaskan kepadanya kebenaran (hakikat) mengenai tajuk itu?

Jawapan: (Sheikh: Hakikat mengenai tajuk ini adalah bahawa ia adalah penting bagi orang yang beriman itu untuk mempercayai bahawa Allah Ta’ala yang ada di Langit, sebagaimana Allah telah menyebut mengenai diri-Nya dalam Kitab-Nya, di mana Dia berfirman:

﴿أَأَمِنتُم مَّن فِي السَّمَاءِ أَن يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ * أَمْ أَمِنتُم مَّن فِي السَّمَاءِ أَن يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا ۖفَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ

{Apakah kamu merasa aman terhadap Yang di langit bahawa Dia akan tunggang-balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang? Atau apakah kamu merasa aman terhadap Yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?, }) [Surah al-Mulk 67:16-17] [4]


-----------------------------
[1] Lima'ah Al-I’tiqad oleh Ibn Qudamah Al-Maqdisi
[2] Dari kata-kata Ibn Uthaimain dalam (Fatawi Nur ' Ala Al-Darb), pita no: 249
[3] Dari kata-kata Ibn Uthaimayn dalam (Fatawi Nur ' Ala Al-Darb), pita no. 341
[4] Dari kata-kata Ibn Uthaimayn dalam (Fatawi Nur ' Ala Al-Darb)



✡✡✡✡✡



Pengenalan

Pengenalan
مقدمة
1
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

الحمد لله رب العالمين، مالك الملك، مجري الفلك، مسخر الرياح، فالق الإصباح، ديّان الدين، رب العالمين

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, Raja segala raja, Dia yang menetapkan perjalanan bintang-bintang, dan  memanfaatkan angin dan yang menyingsingkan pagi, dan menetapkan agama. Tuhan sekalian alam.

الحمد لله الذي من خشيته ترعد السماء وسكانها، وترجف الأرض وعمّارها، وتموج البحار ومن يسبح في غمراتها

Segala puji bagi Allah, yang takut padaNya gemuruh dari langit dan penghuninya, dan bergoncang bumiNya dan bergegar bangunannya, dan bergelora lautNya dan yang berenang di kedalamannya.

الحمد لله الذي هدانا لهذا وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله، وعرفنا علم الكتاب بفضله ومنه وجعل لنا نوراً نستغني به و نسير به في الناس

Segala puji tertentu bagi Allah yang memberi hidayah pada kita ini. Da tidaklah kita mendapat hidayah jika kita tidak diberi hidayah oleh Allah, dan mengenalkan kita ilmu al-Kitab dan dilebihkanNya dengannya, dan Dia menjadikan kita cahaya yang memperkayakan diri kita dan menyebarnya di kalangan manusia

﴿وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحاً مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلا الْأِيمَانُ وَلَكِنْ جَعَلْنَاهُ نُوراً نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ﴾

{Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengannya siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.}[Asy-Syura 42:52]  [1],

sesungguhnya Rasul-rasul Tuhan kami telah datang dengan kebenaran, dan Allah telah memenuhi janji-janji-Nya, sesungguhnya Allah tidak memungkiri janji-Nya.

Dan Selawat dan Salam atas Muhammad dan Keluarga Muhammad yang baik-baik dan Suci, Ya Allah selawatkanlah (sanjung pujilah) atas Muhammad, dan keluarga Muhammad, bintang-bintang yang beredar berterusan dalam kemelut hangat yang mengaman selamat sesiapa yang menaikinya, dan hanyut lemas tengggelamlah sesiapa yang meninggalkannya. Akan musnah sesiapa yang mendahuluinya, dan yang tertinggal di belakang mereka akan sesat, dan yang mematuhi mereka bertahan.

Dan selawat Allah ke atas api dan ke atas orang-orang yang di dalam api dan yang di sekelilingnya api, dan berkat Allah Tuhan sekalian alam

﴿فَلَمَّا جَاءَهَا نُودِيَ أَنْ بُورِكَ مَنْ فِي النَّارِ وَمَنْ حَوْلَهَا وَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ﴾

{Maka tatkala dia tiba di (tempat) api itu, diserulah dia: "Bahwa telah diberkati orang-orang yang berada di dalam api itu, dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Dan Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam".} [2].

Dan selawat Allah ke atas air, dan ke atas taman-taman dan ke atas pokok-pokok yang diberkati di dalamnya, berkat Allah Tuhan sekalian alam

﴿وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ وَإِنَّا عَلَى ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ * فَأَنْشَأْنَا لَكُمْ بِهِ جَنَّاتٍ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ لَكُمْ فِيهَا فَوَاكِهُ كَثِيرَةٌ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ * وَشَجَرَةً تَخْرُجُ مِنْ طُورِ سَيْنَاءَ تَنْبُتُ بِالدُّهْنِ وَصِبْغٍ لِلْآكِلِينَ﴾

{Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.* Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan anggur; di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari buah-buahan itu kamu makan,* dan pohon kayu keluar dari Thursina (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan.} [3].

--------------
[1]. Surah Ash-Shura (42): 52.
[2]. Surah An-Naml (27): 8.
[3]. Surah Al-Mu'minuun ( 23): 18-20.





2
Dan selawat Allah ke atas negeri-negeri yang dilimpahkan berkat, dan keberkatan ke atas negeri-negeri yang berdekatan

﴿وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا قُرىً ظَاهِرَةً﴾

{Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya beberapa negeri yang berdekatan.} [1].

Seolah-olah saya melihat beberapa orang yang jahil yang mendakwa membaca baris-baris ilmu dalam buku ini dan mengatakan bahawa ini adalah syirik dan ini adalah kufur, dan mereka tidak membezakan antara kerak dan teras dan antara batu dan permata, dan aku berlindung kepada Allah dari keakuanku (al-Ana), hamba fakir yang serba kurang dengan rahmat Tuhannya, hamba yang miskin dan mengharapkan huluran antara Tangan-tangan Tuhannya, aku bersaksi bahawa tiada Tuhan selain Allah Keesaannya dan tidak ada sekutu bagiNya.Tuhan Yang Satu, Tempat HambaNya bergantung, Yang tidak mempunyai sahabat tidak juga anak, BagiNya Uluhuiyah Mutlak, dan BagiNya Rububiyah Mutlak, BagiNya penciptaan dan BagiNya Perintah dan Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan. Dan bahawa Muhammad (sawas). penciptaan terbaik Allah, penciptaan pertama, dan akal yang pertama, dia adalah hamba Allah (Abdullah) dan Rasul-Nya kepada seluruh penciptaanNya daripada manusia, malaikat, jin, dan apa yang diketahui dan apa-apa yang tidak diketahui.

Sesungguhnya galur Para Nabi dan Aushiak ke atas mereka selawat Tuhanku, dalam sebuah pernyataan, dua perkataan dari Makrifah dan Tauhid dan tidak ada yang menerimanya dari mereka, kecuali sebahagian anak-anak Adam, selepas yang itu dan yang ini. Dan apa yang diperlukan hari ini, dan apa yang akan dicapai esok, yang akan disimpulkan kepadanya adalah menjelaskan dua puluh tujuh huruf dari Makrifah dan Tauhid.

Dari Abi Abdullah (as), beliau berkata: (Ilmu adalah dua puluh tujuh huruf. Maka semua yang datang pada rasul adalah dua huruf, dan tidak mengenal manusia sehingga hari ini selain daripada kedua-dua huruf itu. Dan apabila bangkit Qaim kita, dia membawa keluar dua puluh..-lima huruf dan dia menyebarkannya kepada manusia, dan termasuk dua huruf kepadanya, supaya dia menyebarkannya dua puluh tujuh huruf) [2].

Dan Makrifah dan Tauhid yang dibolehkan untuk anak-anak Adam adalah dua puluh lapan huruf, satu huruf daripadanya adalah khusus untuk keluarga Muhammad (as) dan ia adalah rahsia mereka, sesuatu yang diperintahkan kepada mereka tidak terjangkau oleh manusia dan tidak terpikul oleh manusia.


--------------
[1]. Surah Saba ' ( 34): 18.
[2]. Kelantan Al-Anwar: Bahagian 52, Page 336.





3
Dari Ahmad bin Muhammad, dari Muhammad bin al-Husain daripada Mansur bin al-'Abbas daripada Safwan bin Yahya dari 'Abdallah bin Maskan dari Muhammad bin 'Abd al-Khaliq dan Abi Basir yang telah berkata. Abu Abdullah (as) berkata: (Wahai Aba Muhammad, dengan kami ada rahsia dari rahsia Allah dan ilmu dari ilmu Allah.Demi Allah, tiada malaikat dekat kepada Allah mampu untuk menanggungnya, tidak pada nabi yang menjadi rasul dan tidak juga orang beriman yang telah diuji Allah hatinya dengan iman. Demi Allah, tidak dikehendaki Allah sesiapa memikulnya yang selain kami dan tidak pula beribadat kepada-Nya sesiapa pun selain kami.

Pada kami ada satu rahsia dari rahsia Allah dan ilmu dari ilmu Allah, kami diperintahkan Allah dengan penyampaianNya, maka sampailah kepada Kami dari Allah Azza Wa Jalla, apa yang kami diperintahkan dengan penyampaianNya. Maka tidak dapat diusahakan untuk melaksanakannya dan tidak di alu-alukan dan tidak terbawa untuk bertahan dengannya sehingga Allah menciptakan baginya sesuatu kaum, diciptanya daripada tanah yang darinya dicipta Muhammad dan Keluarganya dan keturunannya (as) dan dari cahaya yang darinya Allah telah cipta Muhammad dan keturunannya, Dia menjadikan mereka dengan limpah rahmatNya yang dengannya Dia telah menjadikan Muhammad dan keturunannya. Maka kami sampaikanlah dari Allah apa yang kami diperintahkan dengan menyampaikannya, maka diterimanya dan menanggungnya. [maka mereka menerimanya dari kami dan mereka menanggungnya]. Maka disampaikan kepada mereka peringatan kami, maka hati mereka cenderung untuk mengenali kami dan percakapan kami, Sekiranya mereka tidak diciptakan dari ini mereka tidak akan menjadi seperti itu, Tidak, demi Tuhan, mereka tidak dapat menanggungnya

Kemudian dia (as) berkata: (Allah mencipta kaum-kaum tertentu untuk Jahanam dan api Neraka. Maka diperintahkan kami untuk menyampaikan kepada mereka seperti yang telah kami sampaikan kepada mereka, dan kepada orang-orang yang kemudian seolah-olah menjijikkan dan hati mereka merasakan kebencian dan mereka menolaknya dari kami, tidak mengakuinya dan mendustakanya dan mereka berkata, "ahli sihir pendusta." Allah akan mengecap ke atas hati mereka dan menjadikan mereka lupa. Allah kemudian membuka lidah mereka dengan beberapa kebenaran. Oleh itu, mereka bercakap mengenainya tetapi hati mereka berada dalam penafian. Dia menggunakannya dalam mempertahankan rakan-rakannya dan orang-orang yang taat kepadanya. Kalaulah tidak ada tidak ada hamba Allah di muka bumiNya. Maka diperintahkan kami untuk menghentikan mereka, menutup dan menyembunyikan mereka. Maka disembunyikan dari yang diperintahkan Allah dengan menghentikan darinya dan ditutup yang diperintahkan Allah dengan tutupan dan disembunyikan darinya.

Dia berkata: Kemudian dia (as)  mengangkat tangannya dan menangis dan berdoa:(Ya Allah, ini adalah satu kumpulan yang sangat kecil. Jadikanlah kehidupan kami seperti kehidupan mereka dan kematian kita seperti kematian mereka. Janganlah jadikan kami dikuasai oleh mereka musuh-musuhMu yang menyebabkan kami mengeluh dengan mereka. Jika Engkau biarkan kami disakiti oleh mereka tidak akan ada yang menyembah Engkau di bumiMu selamanya. Dan selawat Allah atas Muhammad dan keluarganya salam dan keselamatan) [1].

Dan dari Abi Abdillah (as), beliau berkata: (Urusan kami adalah rahsia dari rahsia Allah, dan ia adalah rahsia yang tersembunyi, dan tiada yang berdasarkan rahsia selain rahsia, dan rahsia di atas rahsia, dan rahsia yang bertudungkan rahsia) [2].

Dan Abu Ja'far (as) berkata: (Bahawa urusan kami ini tersembunyi, ditutup oleh Perjanjian [3], sesiapa yang melanggar, nescaya Allah akan menghinanya) [4].

Dan Abu Abdillah (as) berkata: (Bahawa urusan kami tersembunyi, ditutup oleh Perjanjian, sesiapa yang melanggar, nescaya Allah akan menghinanya) [5].

--------------
[1]. Al-Kafi-Sheikh Al-Kulaini: V1, Page 402.
[2]. Basa'ir Ad-Darajat: Page 48.
[3]. Saudara akan mendapati maklumat lanjut mengenai Perjanjian dan Batu di mana Perjanjian itu terdapat dalam Lampiran 5.
[4]. Basa'ir Ad-Darajat: Halaman 48.
[5]. Basa'ir Ad-Darajat: Halaman 48.





4
Dan Abu Abdillah (as) berkata: (Bahawa urusan kami adalah kebenaran, dan kebenaran dalam kebenaran, dan ia zahir dan batin kepada batin, dan ia adalah rahsia, dan rahsia kepada rahsia, dan rahsia yang tersembunyi, dan rahsia bertudung oleh rahsia) [1].

Dan dua puluh lapan huruf dari ilmu dan makrifah ini adalah seperti bilangan kedudukan bulan, empat belas bulan dan empat belas bulan sabit dalam sebulan, dan ianya adalah hujjaj Allah dan Kalimah-Nya yang dikurniakan oleh Allah kepada sekelian alam, dan Haji Akbar (haji dan umrah di musim haji).

Empat belas hari-hari dalam bulan adalah: (Muhammad, Ali, Fatima, Al-Hasan, Al-Husein, Ali, Muhammad, Ja'far, Musa, Ali, Muhammad, Ali, Al-Hasan, dan Muhammad (selawat Allah atas mereka).
Adapun hari-hari bulan sabit, mereka adalah: (dua belas Mahdi, yang pertama daripada mereka mempunyai dua maqam, Risalah dan Wilayah, maka ianya akan menjadi tiga belas dan dengan anak perempuan Fatimah Az-Zahra' (as), jadi mereka akan menjadi empat belas).

Dan hari-hari bulan sabit (menurun) dari mereka adalah tanda-tanda As-Saah dan al-Qiamah (Kebangkitan dan Kiamat)

﴿يَسْأَلونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ ظُهُورِهَا وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَى وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴾

{Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.} [2].

Dan hari baki bulan adalah hari ketiadaan bulan sabit dan bulan-bulan, dan ia adalah di sisi Allah seribu tahun dan beberapa ribu tahun

﴿يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ﴾

{Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu} [3].

Dan ia adalah bersamaan dengan ketiadaan Imam Al-Mahdi (as) seperti yang diketahui, kerana dia perlu ghaib hari ini dan beberapa hari untuk mencukupkan Kalimah Allah [4],

--------------
[1]. Basa'ir Ad-Darajat-Muhammad Bin Al-Hasan As-Shaffar: Page 48.
[2]. Surah Al-Baqarah (2): 189.
[3]. Surah As-Sajda (32): 5.
[4]. Perkataan ini, jika ia datang ke alam ini, ia akan menjadi hakim di antara orang-orang yang benar dan dusta dengan kebenaran dan keadilan, jadi ia adalah satu syarat untuk penghakiman ini, dan ia adalah janji yang Allah janjikan kepada semua nabi-nabi dan Aushiak terdahulu,
(وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِينَ)
(Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul,) [Surah As-Saffat (37): 171].
(وَمَا كَانَ النَّاسُ إِلاَّ أُمَّةً وَاحِدَةً فَاخْتَلَفُواْ وَلَوْلاَ كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِن رَّبِّكَ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ فِيمَا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ)
(Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.) [Surah Yunus (10):19].
(وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ فَاخْتُلِفَ فِيهِ وَلَوْلاَ كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِن رَّبِّكَ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّهُمْ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيبٍ)
(Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab kepada Musa, lalu diperselisihkan tentang Kitab itu. Dan seandainya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Tuhanmu, niscaya telah ditetapkan hukuman di antara mereka. Dan sesungguhnya mereka dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap Al Quran.) [Surah Hud ( 11):110], Surah Fussilat (41): 45.
(وَمَا تَفَرَّقُوا إِلَّا مِن بَعْدِ مَا جَاءهُمُ الْعِلْمُ بَغْياً بَيْنَهُمْ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِن رَّبِّكَ إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ أُورِثُوا الْكِتَابَ مِن بَعْدِهِمْ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيبٍ)
(Dan mereka tidak berpecah belah, kecuali setelah datang pada mereka ilmu pengetahuan, karena kedengkian di antara mereka. Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) sampai kepada waktu yang ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab sesudah mereka, benar-benar berada dalam keraguan yang menggoncangkan tentang kitab itu.) [Surah Ash-Shura (42):14],
dan kalimah ini adalah Al-Qa'im Al-Mahdi (as) dan hukuman yang beliau iringi, dan kedatangannya membawa dua puluh lapan huruf pengetahuan untuk menyebarkan dua puluh tujuh di kalangan manusia untuk mereka mengetahui Ketidakupayaan untuk mengenal huruf terakhir atau makrifah Realiti dan hakikat dan Al-Qa'im mesti datang selepas akhir beberapa hari terakhir, supaya kedatangnya berada dalam masa yang Allah perintahkan dalam hari terakhir bulan Allah, yang bermakna pada akhir zaman
(قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنظَرِينَ * إِلَى يَومِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ)
((Allah) berfirman: "maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,* sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan,) Surah Al-Hijr ( 15): 37-38, hari terakhir, hari ghaib yang melambangkan huruf tersembunyi dan dilindungi.

Dan Imam Al-Mahdi mestilah ghaib dan tidak muncul sehingga kalimah Allah selesai, dan Al-Qa'im akan membawa urusan itu dari anaknya dalam Alam Jasmani (dunia) ini, sehingga Al-Mahdi mampu untuk menunjukkan seruannya dengan kehadiran waris dan hukuman yang menemaninya, jadi Al-Qa'im adalah kalimah Allah dan hukuman di mana Allah membalas kepada musuh-musuh-Nya dan musuh-musuh para nabi dan Aushiak, dan dia adalah janji Allah kepada nabi-nabi-Nya iaitu kemenangan mereka pada akhirnya, dan dia sendiri akan menghukum dan pertolongan yang terhad yang menyertai dakwah mereka sebelum ini, dan dia akan menjadi hukuman dan kemenangan yang paling besar yang Allah janjikan kepada mereka di akhir zaman dari hari hari-hari Allah
(وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِينَ * إِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنصُورُونَ * وَإِنَّ جُندَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ * فَتَوَلَّ عَنْهُمْ حَتَّى حِينٍ * وَأَبْصِرْهُمْ فَسَوْفَ يُبْصِرُونَ * أَفَبِعَذَابِنَا يَسْتَعْجِلُونَ * فَإِذَا نَزَلَ بِسَاحَتِهِمْ فَسَاء صَبَاحُ الْمُنذَرِينَ)
(Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan. Dan sesungguhnya tentera Kami itulah yang pasti menang, Maka berpalinglah kamu (Muhammad) dari mereka sampai suatu ketika. Dan lihatlah mereka, maka kelak mereka akan melihat (azab itu). Maka apakah mereka meminta supaya siksa Kami disegerakan? Maka apabila siksaan itu turun dihalaman mereka, maka amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan itu.) Surah As-Saffat (37): 171-177.





5
﴿وَلَوْلا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ لَكَانَ لِزَاماً وَأَجَلٌ مُسَمّىً﴾

{Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang telah terdahulu atau tidak ada ajal yang telah ditentukan, pasti (azab itu) menimpa mereka.} [1],
dan cukuplah hari-hari Allah dengan tibanya hari terakhir.

Pada hari ini dan beberapa hari (hari Keghaiban) mewakili huruf tersembunyi dan dilindungi di sisi Allah, yang tidak keluar daripada-Nya kepada selain-Nya, dan tidak mengetahuinya suatu pun  dari ciptaan-Nya, dan ia adalah rahsia Keghaiban pada Hakikat dan Realiti, dan ia adalah wau ( و ) pada Huwa (هو - Dia). Adapun untuk Ha' ( ه) pada Huwa (هو - Dia), ia adalah dua puluh lapan huruf yang tidak ada yang tahu sepenuhnya kecuali bagi keluarga Muhammad (as), dan ia adalah rahsia mereka seperti yang dinyatakan sebelum ini. Maka apa yang dituntut dan adalah - Tauhid HakikiMakrifat Ism al-A’dzam (nama Teragung), tujuh puluh dua huruf [2], dan ia adalah batin (dalaman) daripada dua puluh lapan huruf [3], supaya dengannya hamba mengenal bahawa dia tidak berupaya mengenal baki huruf yang tinggal, oleh itu tidak akan tinggal selain (ilmu) Makrifat yang dibenarkan. Maka jika saudara mengenal م ح م (MHM) dari nama Muhammad ( محمد), bolehkah dikatakan saudara mengenal Muhammad? Atau dikatakan saudara tidak mengenal Muhammad? Bahkan akhirnya, huruf yang tidak diketahui dari nama itu dan tidak akan mengenal nama itu kecuali dengan kesemua huruf-hurufnya.

Dan segala puji bagi Allah yang menurunkan Taurat, Injil dan al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk, akan menghidupkan mereka yang hidup dan membinasakan mereka yang binasa dari keterangan itu

﴿سَيَقُولُ الَّذِينَ أَشْرَكُوا لَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا أَشْرَكْنَا وَلا آبَاؤُنَا وَلا حَرَّمْنَا مِنْ شَيْءٍ كَذَلِكَ كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ حَتَّى ذَاقُوا بَأْسَنَا قُلْ هَلْ عِنْدَكُمْ مِنْ عِلْمٍ فَتُخْرِجُوهُ لَنَا إِنْ تَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ أَنْتُمْ إِلَّا تَخْرُصُونَ * قُلْ فَلِلَّهِ الْحُجَّةُ الْبَالِغَةُ فَلَوْ شَاءَ لَهَدَاكُمْ أَجْمَعِينَ * قُلْ هَلُمَّ شُهَدَاءَكُمُ الَّذِينَ يَشْهَدُونَ أَنَّ اللَّهَ حَرَّمَ هَذَا فَإِنْ شَهِدُوا فَلا تَشْهَدْ مَعَهُمْ وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآياتِنَا وَالَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ وَهُمْ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ﴾

{Orang-orang yang mempersekutukan Tuhan, akan mengatakan: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apapun". Demikian pulalah orang-orang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan siksaan Kami. Katakanlah: "Adakah kamu mempunyai sesuatu pengetahuan sehingga dapat kamu mengemukakannya kepada Kami?" Kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kamu tidak lain hanyalah berdusta. Katakanlah: "Allah mempunyai hujjah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semuanya".Katakanlah: "Bawalah kemari saksi-saksi kamu yang dapat mempersaksikan bahwasanya Allah telah mengharamkan (makanan yang kamu) haramkan ini" Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut pula menjadi saksi bersama mereka; dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Tuhan mereka.} [4].

Dan segala puji bagi Allah dan Keesaannya.


Yang berdosa dan bersalah

Ahmed Al-Hasan



--------------
[1]. Surah Ta ha (20): 129.
[2]. Dalam martabat Realiti dan Hakikat atau Nama Teragung, Yang Teragung lagi Maha Teragung, dari Abu Ja'far (as), beliau berkata: (Nama Allah Yang Teragung mempunyai tujuh puluh tiga huruf . Salah satu huruf tersebut terdapat pada Ashif (bin Barkhiyah). Dengannya dia bercakap pada tanah antara beliau dan takhta Ratu Balqis dari ditenggelamkan sehingga dia boleh bawa takhta itu dengan tangan dan kemudian tanah itu kembali lebih cepat daripada sekelip mata, Di sisi kami ada Nama Yang Teragung yang terdapat tujuh puluh dua huruf bersama kami. Satu ada di sisi Allah Ta’ala sumbanganNya pada ilmu ghaib di sisiNya. Dan tidak ada daya dan upaya melainkan dengan Allah yang Maha Tinggi, lagi Maha Agunf) Al-Kafi: Jilid 1, Halaman 230.
Dari Abi Abdillah (as), beliau berkata: (Bahawa Isa Ibn Mariam (as) diberikan dua huruf dan dia telah beramal dengannya. Empat huruf telah diberikan kepada Musa. Lapan huruf telah diberikan kepada Abraham. Lima belas huruf telah diberikan kepada Nuh. Dua puluh lima huruf telah diberikan kepada Adam. Sesungguhnya Allah, Yang Maha Tinggi, menggabungkan kesemuanya untuk Muhammad (sawas). Nama Allah Yang Teragung mempunyai tujuh puluh tiga huruf. Tujuh puluh dua huruf yang diberikan kepada Muhammad (sawas) dan Dia menghijab satu huruf) Al-Kafi: V1, Halaman 230.
Dari Ali bin Muhammad al-Naufali telah berkata bahawa dia mendengar Abi al-Hasan Sahib al-'Askari (as) mengatakan yang berikut: (Nama Allah Yang Teragung mempunyai tujuh puluh tiga huruf. Terdapat hanya satu huruf pada Ashif (bin Barkhiyah). Dengannya dia bercakap pada tanah dan ditebuk tanah antara dia dan Saba’, mengambil singgahsana Ratu Balqis dan dia telah persembahkan kepada Sulaiman. Tanah itu kemudian kembali kepada keadaan asal dalam tempoh kurang dari sekelip mata. Terdapat tujuh puluh dua dari huruf di sisi kami. Satu huruf pada Allah yang Dia telah menyimpannya dalam Ilmu ghaib) Al-Kafi: Jilid1, Halaman
[3]. Dalam Martabat Az-Zat Au A-Ism Al-A’dzam Al-A’dzam Al-A’dzam
[4]. Surah Al-An'am (6): 148-150.



✡✡✡✡✡